BPBD Empatlawang butuh armada PBK

Kamis, 07 Februari 2013 - 10:41 WIB
BPBD Empatlawang butuh...
BPBD Empatlawang butuh armada PBK
A A A
Sindonews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Empatlawang berharap ada penambahan armada mobil Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK).

Karena saat ini armada yang ada selain kurang secara jumlah juga secara kondisi sudah tidak laik pakai. Padahal, angka kejadian kebakaran di wilayah tersebut termasuk tinggi.

Kepala BPBD Empatlawang Hasbullah mengatakan, dengan kondisi armada PBK yang ada saat ini seringkali mereka mengalami hambatan. Kondisi tersebut menurutnya jelas berdampak kepada penanggulangan, khususnya saat terjadi bencana kebakaran.

“Armada yang ada saat ini merupakan, warisan dari Kabupaten Lahat sebelum pemekaran lalu,” ujarnya, Kamis (7/2/2013).

Dia mengakui, memang kondisinya masih bisa digunakan. Hanya saja menurutnya secara kelayakan sudah sangat tidak laik digunakan. Untuk itu pihaknya sangat berharap kepada pihak terkait baik Bupati Empatlawang maupun Gubernur Sumatera Selatan, agar bisa mencari solusi pemecahan masalah tersebut.

“Yang jelas penanggulangan bencana juga sangat bergantung dengan dukungan sarana dan prasarana yang ada,” ungkapnya.

Saat ini menurutnya, dengan dibukanya UPTD BPBD Empatlawang masing-masing di Kecamatan Muara Pinang, Pendopo, dan Ulu Musi, armada PBK di standbykan masing-masing satu armada di tiga UPTD tersebut, otomatis kebutuhan akan armada PBK jelas bertambah.

Sementara menurut informasi yang dihimpun menyebutkan, untuk kejadian kebakaran di kawasan Muara Pinang, Pendopo dan Lintang Kanan, seringkali mengandalkan armada PBK dari BPBD Kota Pagar Alam. Salah satu alasannya, karena lokasi dan jarak yang lebih dekat. Selain itu armada PBK dari Kota Pagar Alam lebih banyak dan lebih laik.

“Jelas kalau harus mengandalkan mobil blanwir dari Tebing Tinggi bisa habis satu kampung baru tiba disini,”ujar Mansyur warga Desa Talang Benteng Kecamatan Muara Pinang.

Senada Darul Qutni, warga Desa Muara Pinang Baru Kecamatan Muara Pinang mengatakan, seringkali saat ada kejadian kebakaran mobil PBK baru tiba saat api sudah dipadamkan oleh masyarakat.

Kondisi seperti itulah menurutnya yang sering memancing emosi warga seperti aksi pelemparan dan penyanderaan petugas PBK dari Pemkot Pagar Alam saat terjadi kebakaran di desa tersebut beberapa waktu lalu.

”Itu salah satu bentuk kekesalan warga karena mereka lambat datang, apalagi kalau datang dengan mobil yang tidak layak pakai jelas masyarakat akan tambah emosi,” ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)