Senjata masuk Rutan, diduga libatkan petugas
A
A
A
Sindonews.com - Petugas berhasil melakukan razia senjata di dalam Rumah Tahanan (Rutan) kelas I Makassar. Selain senjata, petugas juga menyita puluhan alat komunikasi yang dimiliki narapidana. Diduga, masuknya sejumlah barang tersebut melibatkan petugas Rutan.
Dalam jumpa pers yang dilakukan di ruang rapat pada Rutan kelas I Makassar Jalan Alauddin Makassar, Kepala Rutan Indra S Mokoagow yang didampingi beberapa anggotanya memperlihatkan sejumlah barang yang dilarang keras berada di dalam rutan.
Saat itu diperlihatkan sejulah senjata tajam seperti empat badik, empat bilah pisau cutter, 80 unit handpone, puluhan butir pil dekstro, puluhan ikat pinggang, serabut kabel, dan sebuah botol minuman.
Indra mengatakan, bahwa banyaknya barang tersebut yang lolos masuk ke dalam rutan hingga patut dicurigai adanya keterlibatan petugas.
"Temuan ini merupakan hasil razia dalam rutan selama dua pekan, serta pihak kami sangat mencurigai adanya keterlibatan petugas rutan sendiri," kata dia di hadapan wartawan, Selasa (5/2/2013).
Saat ini, kata dia, pihaknya akan lebih memperketat penjagaan terhadap barang-barang yang masuk di Rutan.
"Kesimpulan patut diduga ada kerja sama dengan oknum petugas, atau dititipkan di makanan, atau ada orang yang sengaja memasukkannya, padahal SOP kita sudah jelas, makanya akan dibentuk tim untuk mencari tahu hal ini, baik pada rutan maupun pada petugas," ungkapnya.
Bukan hanya itu, dia juga merinci bahwa senjata tajam (badik) yang diamankan tersebut tidak diketahui siapa pemiliknya.
"Karena beberapa diantaranya di temukan di plafon kamar mandi, di pot bunga, bahka ada yang ditemukan tertancap di pohon," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Keamanan Rutan Gunawan mengatakan bahwa saat ini, saat ini tim satuan teugas keamanan dan ketertiban sudah terbentuk.
"Jumlah anggotanya sekitar 40 orang dan semuanya petugas internal rutan sendiri," kata dia usai jumpa pers.
Dia juga mengatakan bahwa, tim tersebut juga akan mendalami siapa-siapa yang memiliki senjata tajam dan handpone tersebut serta akan mendalami juga keterlibatan petugas rutan.
"Jika perlu kami juga akan berkordinasi dengan pihak kepolisian untuk membongkar kasus tersebut, serta akan mengintensifkan rasia baik pagi, siang, sore bahkan subuh hari jika memang ada informasi," bebernya.
Dalam jumpa pers yang dilakukan di ruang rapat pada Rutan kelas I Makassar Jalan Alauddin Makassar, Kepala Rutan Indra S Mokoagow yang didampingi beberapa anggotanya memperlihatkan sejumlah barang yang dilarang keras berada di dalam rutan.
Saat itu diperlihatkan sejulah senjata tajam seperti empat badik, empat bilah pisau cutter, 80 unit handpone, puluhan butir pil dekstro, puluhan ikat pinggang, serabut kabel, dan sebuah botol minuman.
Indra mengatakan, bahwa banyaknya barang tersebut yang lolos masuk ke dalam rutan hingga patut dicurigai adanya keterlibatan petugas.
"Temuan ini merupakan hasil razia dalam rutan selama dua pekan, serta pihak kami sangat mencurigai adanya keterlibatan petugas rutan sendiri," kata dia di hadapan wartawan, Selasa (5/2/2013).
Saat ini, kata dia, pihaknya akan lebih memperketat penjagaan terhadap barang-barang yang masuk di Rutan.
"Kesimpulan patut diduga ada kerja sama dengan oknum petugas, atau dititipkan di makanan, atau ada orang yang sengaja memasukkannya, padahal SOP kita sudah jelas, makanya akan dibentuk tim untuk mencari tahu hal ini, baik pada rutan maupun pada petugas," ungkapnya.
Bukan hanya itu, dia juga merinci bahwa senjata tajam (badik) yang diamankan tersebut tidak diketahui siapa pemiliknya.
"Karena beberapa diantaranya di temukan di plafon kamar mandi, di pot bunga, bahka ada yang ditemukan tertancap di pohon," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Keamanan Rutan Gunawan mengatakan bahwa saat ini, saat ini tim satuan teugas keamanan dan ketertiban sudah terbentuk.
"Jumlah anggotanya sekitar 40 orang dan semuanya petugas internal rutan sendiri," kata dia usai jumpa pers.
Dia juga mengatakan bahwa, tim tersebut juga akan mendalami siapa-siapa yang memiliki senjata tajam dan handpone tersebut serta akan mendalami juga keterlibatan petugas rutan.
"Jika perlu kami juga akan berkordinasi dengan pihak kepolisian untuk membongkar kasus tersebut, serta akan mengintensifkan rasia baik pagi, siang, sore bahkan subuh hari jika memang ada informasi," bebernya.
(ysw)