Sumbar terancam gempa 8,9 SR
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sampai hari ini masih ada energi yang tersimpan di Sumatera Barat yang berpotensi menimbulkan gempa bumi berkekuatan hingga 8,9 skala richter (SR).
Namun diimbau agar masyarakat di sekitar Sumbar tidak panik akan kemungkinan terjadinya gempa itu.
"Jangan sampai informasi membuat ketakutan di negara kita. Kita sudah mempersiapkan semuanya," jelas Kepala BNPB, Syamsul Maarif dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana 2013 di Hotel Bidakara, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2013).
Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga telah menggelar rapat terkait potensi tersebut, dan telah menetapkan salah satu sistem penanganan yang disebut rantai peringatan dini.
"Untuk menghadapi energi 8,9 yang masih tersimpan, kami (BNPB), beberapa menteri dan Presiden telah memerintahkan dan menggelar rapat terbatas di Bogor, Presiden minta dibuat rantai peringatan dini selain dalam penanganan," tegasnya.
Dalam sistem tersebut, lanjut Syamsul presiden meminta agar BNPB mempersiapkan dari mulai terjadinya bencana, hingga peralatan yang dibutuhkan, termasuk penanganan sebelum bencana.
"Dari mulai kejadian, peralatan, sampai masuk ke pengertian, dan bertindak seperti apa," pungkasnya.
Namun diimbau agar masyarakat di sekitar Sumbar tidak panik akan kemungkinan terjadinya gempa itu.
"Jangan sampai informasi membuat ketakutan di negara kita. Kita sudah mempersiapkan semuanya," jelas Kepala BNPB, Syamsul Maarif dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana 2013 di Hotel Bidakara, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2013).
Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga telah menggelar rapat terkait potensi tersebut, dan telah menetapkan salah satu sistem penanganan yang disebut rantai peringatan dini.
"Untuk menghadapi energi 8,9 yang masih tersimpan, kami (BNPB), beberapa menteri dan Presiden telah memerintahkan dan menggelar rapat terbatas di Bogor, Presiden minta dibuat rantai peringatan dini selain dalam penanganan," tegasnya.
Dalam sistem tersebut, lanjut Syamsul presiden meminta agar BNPB mempersiapkan dari mulai terjadinya bencana, hingga peralatan yang dibutuhkan, termasuk penanganan sebelum bencana.
"Dari mulai kejadian, peralatan, sampai masuk ke pengertian, dan bertindak seperti apa," pungkasnya.
(lns)