PKS klaim para calegnya bebas narkoba

PKS klaim para calegnya bebas narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakin Calon Legeslatif (Caleg) yang akan menduduki kursi parlemen bebas terhadap narkoba. Pasalnya, PKS menerapkan proses yang panjang kepada setiap caleg, salah satunya adalah jenjang keanggotaan.
Meski demikian, PKS juga tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) agar Caleg yang diusung benar-benar bersih dari jeratan Narkoba.
"Kita yakin sekali dengan kualitas kader kami. Lha wong rokok saja enggak boleh. Mungkin saja, PKS akan kerjasama dengan dengan BNN untuk test para Caleg," ujar Humas DPW PKS Jawa Timur Shidiq Baihaqi, Rabu (30/1/2013).
Shidiq menjelaskan, setiap kenaikan jenjang keanggotaan, PKS menerapkan semacam test tersendiri. Dari seleksi tersebut sebenanrnya sudah tidak diperlukan test anti narkoba dan lain-lain. Namun untuk kebutuhan keyakinan sedang direncanakan adalah test wawancara dan urine setiap caleg.
"Kenaikan level ini bisa dilihat dari data kualitas, yakni kuantitas ibadahnya, interaksi dengan organisasi, pelaksaan amanah kepartaian yang diemban dan lain-lain," terangnya.
Kemudian untuk non kader, tentunya ada seleksi yang lebih ketat. Pasalnya, ketika masuk sebagai caleg PKS, tentunya partai tidak tahu rekam jejak seorang Caleg. Sebagaimana diketahui, PKS telah menjadi partai yang terbuka meski ideoligi islam tetap melekat di partai berlambang padi dan bulan sabit ini.
"Untuk yang non kader, seleksinya tentu lebih ketat. Contohnya, aspek moralitas, ketokohan, ketokohan, kepasistas leadershipnya," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak tertangkapnya Rafi Ahmad dan Wanda Hamidah, Narkoba seolah-olah telah merasuk ke segala elemen. Wanda Hamidah sendiri merupakan politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Meski demikian, PKS juga tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) agar Caleg yang diusung benar-benar bersih dari jeratan Narkoba.
"Kita yakin sekali dengan kualitas kader kami. Lha wong rokok saja enggak boleh. Mungkin saja, PKS akan kerjasama dengan dengan BNN untuk test para Caleg," ujar Humas DPW PKS Jawa Timur Shidiq Baihaqi, Rabu (30/1/2013).
Shidiq menjelaskan, setiap kenaikan jenjang keanggotaan, PKS menerapkan semacam test tersendiri. Dari seleksi tersebut sebenanrnya sudah tidak diperlukan test anti narkoba dan lain-lain. Namun untuk kebutuhan keyakinan sedang direncanakan adalah test wawancara dan urine setiap caleg.
"Kenaikan level ini bisa dilihat dari data kualitas, yakni kuantitas ibadahnya, interaksi dengan organisasi, pelaksaan amanah kepartaian yang diemban dan lain-lain," terangnya.
Kemudian untuk non kader, tentunya ada seleksi yang lebih ketat. Pasalnya, ketika masuk sebagai caleg PKS, tentunya partai tidak tahu rekam jejak seorang Caleg. Sebagaimana diketahui, PKS telah menjadi partai yang terbuka meski ideoligi islam tetap melekat di partai berlambang padi dan bulan sabit ini.
"Untuk yang non kader, seleksinya tentu lebih ketat. Contohnya, aspek moralitas, ketokohan, ketokohan, kepasistas leadershipnya," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak tertangkapnya Rafi Ahmad dan Wanda Hamidah, Narkoba seolah-olah telah merasuk ke segala elemen. Wanda Hamidah sendiri merupakan politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN).
(rsa)