Demo mahasiswa di Kantor Kementerian PU Malut ricuh
A
A
A
Sindonews.com - Aksi unjuk rasa mahasiswa yang mengatasnamakan Gene Raya, di Kantor satuan kerja (Satker) wilayah satu dan dua balai sembilan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Maluku Utara, di Ternate, berlangsung ricuh.
Mahasiswa terlibat adu jotos dengan pegawai kementrian. Mereka menuntut Kementrian PU segera melakukan pemecatan dan membersihkan sejumlah pejabatnya yang diduga terlibat tindak pidana korupsi.
Kericuhan tak sampai disitu, seorang oknum asisten perencanaan Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Rizal Sanaba, menabrak wartawan dengan menggunakan mobil saat melakukan peliputan aksi demonstrasi tersebut.
Sejumlah wartawan pun mengamuk dan mengejar Rizal Sanaba hingga ke dalam ruangan kantor dan terjadi bakuhantam. Kericuhan baru mereda setelah kepolisian yang berada di lokasi dapat melerai amukan wartawan.
Dalam aksinya, mahasiswa mendesak Menteri PU Joko Kirmanto segera memecat Catur Nugroho dan membersihkan sejumlah pejabat di satker wilayah satu dan dua balai sembilan Maluku Utara.
Mereka dikatakan terlibat tindak pidana korupsi pembangunan janan dan jembatan, di Kecamatan Gane-Timur, dan Gane-Barat, Kabupaten Halmahera Selatan yang menghabishan ratusan milyar bersumber Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
Selain itu, mahasiswa juga mendesak Kementrian PU menambah kuota jalan dan jembatan strategis nasional di Provinsi Maluku Utara 1200 kilometer seperti di provinsi lain di Indonesia, dan berdiri satu balai dan jembatan strategis seperti di provinsi lain dalam hal ini Maluku (Ambon). Karena saat ini di Maluku Utara sendiri mendapat kuota setiap tahun hanya 584 kilometer.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jalan dan jembatan satker wilayah dua balai sembilan Kurais Lutfi membantah keras tuduhan mahasiswa.
"Sampai saat ini pekerjaan jalan dan jembatan masih dalam tahap pekerjaan," jelas Kurais, Senin (28/1/2013).
Mahasiswa terlibat adu jotos dengan pegawai kementrian. Mereka menuntut Kementrian PU segera melakukan pemecatan dan membersihkan sejumlah pejabatnya yang diduga terlibat tindak pidana korupsi.
Kericuhan tak sampai disitu, seorang oknum asisten perencanaan Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Rizal Sanaba, menabrak wartawan dengan menggunakan mobil saat melakukan peliputan aksi demonstrasi tersebut.
Sejumlah wartawan pun mengamuk dan mengejar Rizal Sanaba hingga ke dalam ruangan kantor dan terjadi bakuhantam. Kericuhan baru mereda setelah kepolisian yang berada di lokasi dapat melerai amukan wartawan.
Dalam aksinya, mahasiswa mendesak Menteri PU Joko Kirmanto segera memecat Catur Nugroho dan membersihkan sejumlah pejabat di satker wilayah satu dan dua balai sembilan Maluku Utara.
Mereka dikatakan terlibat tindak pidana korupsi pembangunan janan dan jembatan, di Kecamatan Gane-Timur, dan Gane-Barat, Kabupaten Halmahera Selatan yang menghabishan ratusan milyar bersumber Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
Selain itu, mahasiswa juga mendesak Kementrian PU menambah kuota jalan dan jembatan strategis nasional di Provinsi Maluku Utara 1200 kilometer seperti di provinsi lain di Indonesia, dan berdiri satu balai dan jembatan strategis seperti di provinsi lain dalam hal ini Maluku (Ambon). Karena saat ini di Maluku Utara sendiri mendapat kuota setiap tahun hanya 584 kilometer.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jalan dan jembatan satker wilayah dua balai sembilan Kurais Lutfi membantah keras tuduhan mahasiswa.
"Sampai saat ini pekerjaan jalan dan jembatan masih dalam tahap pekerjaan," jelas Kurais, Senin (28/1/2013).
(rsa)