Buruh sepatu lumpuhkan pabrik
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan buruh kontrak PT Lezen Indonesia di Jalan Raya Sedati, berunjukrasa menuntut segera diangkat menjadi karyawan tetap. Aksi yang dilakukan di gerbang pabrik ini membuat operasional pabrik lumpuh.
Akibat aksi demo itu, aktivitas perusahaan lumpuh dan tidak bisa berproduksi. Ratusan karyawan juga memblokir jalan masuk ke perusahaan.
Koordinator aksi, Kuncoro mengatakan buruh terpaksa berdemo karena tuntutan mereka selama ini tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan.
"Salah satu tuntutan kami segera diangkat menjadi karyawan tetap," ujarnya di Sidoarjo, Senin (28/1/2013).
Tuntutan buruh agar diangkat sebagai karyawan tetap sangat beralasan. Sebab, mereka bekerja sudah bertahun-tahun, tapi statusnya masih karyawan kontrak.
Bahkan, buruh yang sudah diangkat karyawan tetap banyak yang diberhentikan. Jika mereka ingin tetap bekerja, harus mau menjadi buruh kontrak.
Kuncoro menambahkan, perusahaan sepatu ekspor itu mempekerjakan sekira 800 karyawan. Buruh yang statusnya karyawan tetap hanya sekira 50 orang.
Selain menuntut menjadi karyawan tetap, buruh juga menuntut diikutkan Jamsostek. "Kita juga menuntut hak upah lembur yang harusnya dibayar sesuai ketentuan," tandas Kuncoro.
Buruh yang memblokir jalan masuk perusahaan, minta ditemui pihak manajemen. Namun, sampai siang hari tidak ada satupun pihak pabrik yang menemuinya.
Demikian ketika petugas dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi datang dan menemui pihak perusahaan, tidak ditemui pemilik perusahaan.
"Managemen perusahaan akan datang ke Kantor Dinsosnaker Sidoarjo besok," ujar salah satu petugas Dinsosnaker.
Informasi yang diperoleh, karena hampir semua buruh demo, aktivitas perusahaan berhenti total. Buruh mengancam akan bermalam di depan pabrik jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Akibat aksi demo itu, aktivitas perusahaan lumpuh dan tidak bisa berproduksi. Ratusan karyawan juga memblokir jalan masuk ke perusahaan.
Koordinator aksi, Kuncoro mengatakan buruh terpaksa berdemo karena tuntutan mereka selama ini tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan.
"Salah satu tuntutan kami segera diangkat menjadi karyawan tetap," ujarnya di Sidoarjo, Senin (28/1/2013).
Tuntutan buruh agar diangkat sebagai karyawan tetap sangat beralasan. Sebab, mereka bekerja sudah bertahun-tahun, tapi statusnya masih karyawan kontrak.
Bahkan, buruh yang sudah diangkat karyawan tetap banyak yang diberhentikan. Jika mereka ingin tetap bekerja, harus mau menjadi buruh kontrak.
Kuncoro menambahkan, perusahaan sepatu ekspor itu mempekerjakan sekira 800 karyawan. Buruh yang statusnya karyawan tetap hanya sekira 50 orang.
Selain menuntut menjadi karyawan tetap, buruh juga menuntut diikutkan Jamsostek. "Kita juga menuntut hak upah lembur yang harusnya dibayar sesuai ketentuan," tandas Kuncoro.
Buruh yang memblokir jalan masuk perusahaan, minta ditemui pihak manajemen. Namun, sampai siang hari tidak ada satupun pihak pabrik yang menemuinya.
Demikian ketika petugas dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi datang dan menemui pihak perusahaan, tidak ditemui pemilik perusahaan.
"Managemen perusahaan akan datang ke Kantor Dinsosnaker Sidoarjo besok," ujar salah satu petugas Dinsosnaker.
Informasi yang diperoleh, karena hampir semua buruh demo, aktivitas perusahaan berhenti total. Buruh mengancam akan bermalam di depan pabrik jika tuntutannya tidak dipenuhi.
(ysw)