Target PAD Ciamis Rp1,6 M
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Ciamis ditarget pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2013 sebesar Rp1,6 miliar. Angka sebesar itu, meningkat dibanding sebelumnya hanya ditarget Rp1,2 miliar.
Kepala Bidang Pelayanan Perijinan BPPT Kabupaten Ciamis Tonton Guntari menyebutan, peningkatan target PAD untuk BPPT bisa saja terjadi karena dari target PAD pada 2012 lalu yang hanya Rp1,2 miliar dalam kurun waktu satu tahun terealisasi hingga 100 persen.
“Karena terealisasi 100 persen pada tahun lalu, maka tahun ini dinaikan targetnya menjadi Rp1,6 miliar,” terang Tonton, Sabtu 26 Januari 2013.
Target sebesar itu, kata Tonton, merupakan hasil perhitungan dan perbandingan tahun sebelumnya, untuk itu BPPT harus merealisasikannya. Sebagai upaya untuk merealisasikan peningkatan PAD tersebut, mulai Februari mendatang petugas BPPT akan mobile keliling ke sejumlah kecamatan di wilayah Kabuapten Ciamis dengan mengunakan kendaran dinas.
“Upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk menutup target PAD di Ciamis. Teknisnya, kami akan turun ke lapangan untuk menyisir warga yang membutuhkan pelayanan terpadu. Jika selama ini, pelayanaan dilakukan terpusat di kantor dengan pelayanan keliling ini diharapkan bisa mempercepat proses pelayanan serta menambah PAD,” terang Tonton.
Tonton optimis, target PAD Rp1,6 miliar bisa tercapat di 2013, asal pelayanan jemput bola ini bisa berjalan sebagaimana perencanaan sebelumnya.
“Rencananya, kami turun langusng satu hari penuh dalam satu minggu, yaitu setiap hari Kamis. Kami juga akan membuat jadwal, untuk diketahui masyarakat di setiap kecamatan,” paparnya.
Menurut Tonton, cara seperti itu, selain bisa mempermudah masyarakat yang memerlukan pelayanan perizinan juga sekaligus untuk menjaring data terkini yang diperlukan untuk Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru menjelang efektifnya Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran.
“Target PAD sebesar Rp1,6 miliar itu, masih termasuk PAD yang bersumber dari 10 kecamatan di DOB Pangandaran. Jika DOB sudah terpisah, ke depan target PAD juga akan diatur kembali,” pungkas Tonton.
Senjaya (49), seorang pengusaha asal Pangandaran menyambut baik rencana BPPT Ciamis melakukan sistem jemput bola ke sejumlah daerah. Senjaya mengeluhkan, jauhnya jarak tempuh antara Pangandaran Ciamis membuat proses perijinan memakan waktu yang cukup lama.
“Dengan adanya petugas yang turun langusng, selain memudahkan diharapkan juga bisa memberikan informasi akurat kepada calon pembuat izin. Baik usaha atau izin lainya,” harap Senjaya.
Kepala Bidang Pelayanan Perijinan BPPT Kabupaten Ciamis Tonton Guntari menyebutan, peningkatan target PAD untuk BPPT bisa saja terjadi karena dari target PAD pada 2012 lalu yang hanya Rp1,2 miliar dalam kurun waktu satu tahun terealisasi hingga 100 persen.
“Karena terealisasi 100 persen pada tahun lalu, maka tahun ini dinaikan targetnya menjadi Rp1,6 miliar,” terang Tonton, Sabtu 26 Januari 2013.
Target sebesar itu, kata Tonton, merupakan hasil perhitungan dan perbandingan tahun sebelumnya, untuk itu BPPT harus merealisasikannya. Sebagai upaya untuk merealisasikan peningkatan PAD tersebut, mulai Februari mendatang petugas BPPT akan mobile keliling ke sejumlah kecamatan di wilayah Kabuapten Ciamis dengan mengunakan kendaran dinas.
“Upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk menutup target PAD di Ciamis. Teknisnya, kami akan turun ke lapangan untuk menyisir warga yang membutuhkan pelayanan terpadu. Jika selama ini, pelayanaan dilakukan terpusat di kantor dengan pelayanan keliling ini diharapkan bisa mempercepat proses pelayanan serta menambah PAD,” terang Tonton.
Tonton optimis, target PAD Rp1,6 miliar bisa tercapat di 2013, asal pelayanan jemput bola ini bisa berjalan sebagaimana perencanaan sebelumnya.
“Rencananya, kami turun langusng satu hari penuh dalam satu minggu, yaitu setiap hari Kamis. Kami juga akan membuat jadwal, untuk diketahui masyarakat di setiap kecamatan,” paparnya.
Menurut Tonton, cara seperti itu, selain bisa mempermudah masyarakat yang memerlukan pelayanan perizinan juga sekaligus untuk menjaring data terkini yang diperlukan untuk Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru menjelang efektifnya Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran.
“Target PAD sebesar Rp1,6 miliar itu, masih termasuk PAD yang bersumber dari 10 kecamatan di DOB Pangandaran. Jika DOB sudah terpisah, ke depan target PAD juga akan diatur kembali,” pungkas Tonton.
Senjaya (49), seorang pengusaha asal Pangandaran menyambut baik rencana BPPT Ciamis melakukan sistem jemput bola ke sejumlah daerah. Senjaya mengeluhkan, jauhnya jarak tempuh antara Pangandaran Ciamis membuat proses perijinan memakan waktu yang cukup lama.
“Dengan adanya petugas yang turun langusng, selain memudahkan diharapkan juga bisa memberikan informasi akurat kepada calon pembuat izin. Baik usaha atau izin lainya,” harap Senjaya.
(rsa)