2.500 Petani aksi bakar sepeda motor & foto SBY
Rabu, 23 Januari 2013 - 16:07 WIB

2.500 Petani aksi bakar sepeda motor & foto SBY
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 2.500 petani tembakau kembali berunjuk rasa di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap Peraturan Pemerintah (PP) nomor 109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif pada tembakau bagi kesehatan.
Selain membentangkan sejumlah poster dan diisi dengan orasi, unjuk rasa yang dimulai sekira pukul 08.30 WIB itu juga diwarnai aksi pembakaran sepeda motor roda tiga.
Sepeda motor yang diberi boneka presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut kemudian dibakar sebagai puncak kemarahan para petani yang merasa dirugikan atas pemberlakukan PP nomor 109 Tahun 2012 tersebut.
Para petani bahkan mengancam akan melakukan aksi besar-besaran di Jakarta, jika peraturan tersebut tidak segera dicabut.
"Ya, kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah petani di beberapa daerah untuk demo ke Jakarta, jika protes kami tidak digubris," kata koordinator aksi, Sutopo, Rabu (23/1/2013).
Petani tembakau yang sudah terkoordinir diantaranya dari Temanggung (Jawa Tengah), Blitar (Jawa Timur) dan Sumatera. Rencananya, mereka akan mendatangi Jakarta dengan jalan kaki melalui jalur pantai utara (pantura).
"Masing-masing Temanggung 100 petani dan Blitar juga 100 petani. Sedangkan yang dari Sumatra akan bertemu di Jakarta. Aksi ini benar-benar akan kami lakukan jika PP itu tidak segera dicabut," tegasnya.
Namun, pihaknya belum memastikan kapan aksi tersebut dilakukan. Menurutnya, selain menunggu respon pemerintah, pihaknya juga akan konfirmasi kembali kepada petani di daerah lain tersebut.
"Masih menunggu hasil aksi kali ini, sekaligus kesepakatan dari Blitar dan Sumatera," imbuhnya.
Ketua PAC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Tembarak, Salim mengatakan, kegiatan untuk menolak PP 109/2012 tersebut murni dilakukan petani tembakau di tiga kecamatan, yakni Selopampang, Tembarak, dan Tlogomulyo.
"Aksi ini lebih efektif kami lakukan di daerah sentra-sentra tembakau karena tidak membuang waktu maupun biaya. Namun, kami berharap melalui media massa pesan yang kami sampaikan dalam kegiatan ini dapat didengar dan dilihat pemerintah pusat di Jakarta," ujarnya.
Salim mengutarakan, pembakaran sepeda motor merupakan protes keras petani tembakau kepada kebijakan pemerintah yang tidak memihak petani, tetapi justru memihak kepentingan asing.
Sebelumnya, para petani tembakau juga mengancam tidak akan membayar pajak dan tidak akan ikut pemilu selama PP 109/2012 masih diberlakukan.
Selain membentangkan sejumlah poster dan diisi dengan orasi, unjuk rasa yang dimulai sekira pukul 08.30 WIB itu juga diwarnai aksi pembakaran sepeda motor roda tiga.
Sepeda motor yang diberi boneka presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut kemudian dibakar sebagai puncak kemarahan para petani yang merasa dirugikan atas pemberlakukan PP nomor 109 Tahun 2012 tersebut.
Para petani bahkan mengancam akan melakukan aksi besar-besaran di Jakarta, jika peraturan tersebut tidak segera dicabut.
"Ya, kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah petani di beberapa daerah untuk demo ke Jakarta, jika protes kami tidak digubris," kata koordinator aksi, Sutopo, Rabu (23/1/2013).
Petani tembakau yang sudah terkoordinir diantaranya dari Temanggung (Jawa Tengah), Blitar (Jawa Timur) dan Sumatera. Rencananya, mereka akan mendatangi Jakarta dengan jalan kaki melalui jalur pantai utara (pantura).
"Masing-masing Temanggung 100 petani dan Blitar juga 100 petani. Sedangkan yang dari Sumatra akan bertemu di Jakarta. Aksi ini benar-benar akan kami lakukan jika PP itu tidak segera dicabut," tegasnya.
Namun, pihaknya belum memastikan kapan aksi tersebut dilakukan. Menurutnya, selain menunggu respon pemerintah, pihaknya juga akan konfirmasi kembali kepada petani di daerah lain tersebut.
"Masih menunggu hasil aksi kali ini, sekaligus kesepakatan dari Blitar dan Sumatera," imbuhnya.
Ketua PAC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Tembarak, Salim mengatakan, kegiatan untuk menolak PP 109/2012 tersebut murni dilakukan petani tembakau di tiga kecamatan, yakni Selopampang, Tembarak, dan Tlogomulyo.
"Aksi ini lebih efektif kami lakukan di daerah sentra-sentra tembakau karena tidak membuang waktu maupun biaya. Namun, kami berharap melalui media massa pesan yang kami sampaikan dalam kegiatan ini dapat didengar dan dilihat pemerintah pusat di Jakarta," ujarnya.
Salim mengutarakan, pembakaran sepeda motor merupakan protes keras petani tembakau kepada kebijakan pemerintah yang tidak memihak petani, tetapi justru memihak kepentingan asing.
Sebelumnya, para petani tembakau juga mengancam tidak akan membayar pajak dan tidak akan ikut pemilu selama PP 109/2012 masih diberlakukan.
(rsa)