Petani tewas terseret banjir di sawah
A
A
A
Sindonews.com – Genangan banjir yang tak kunjung surut di areal persawahan perbatasan Desa Payaman dan Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, mengakibatkan salah seorang warga tewas.
Diduga kuat, korban tewas tenggelam karena sebelumnya terseret arus air di areal persawahan yang tergenang banjir tersebut.
Korban tewas adalah Zul Saripan (50), warga Dukuh Boto, Desa Ngembalrejo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Sebelumnya, lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai pencari rumput tersebut dilaporkan hilang pada Minggu 20 Januari 2013.
Berbekal informasi itu, tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus pun melakukan pencarian. Setelah hampir dua jam melakukan pencarian, akhirnya tim berhasil menemukan korban.
Hanya sayangnya, saat ditemukan Minggu (20/1) malam sekitar pukul 22.15 WIB, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi.
“Areal persawahan itu memang sebelumnya tergenang banjir,” kata Kasi Kesiagaan Bencana pada BPBD Kudus, Atok Darmobroto, di Kudus, Senin (21/1/2013).
Dugaan korban terseret banjir lantaran sepeda motor korban ditemukan berada di pematang dekat lokasi genangan air. Selain itu, jasad korban ditemukan dalam genangan air sawah yang ada di kawasan Jalan Lingkar perbatasan Desa Payaman dan Desa Kirig.
Setelah melakukan evakuasi, korban pun dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan dokter, tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Setelah mengetahui tidak ada tanda penganiayaan, petugas akhirnya menyerahkan jenazah korban ke keluarganya pada Senin (21/1) dini hari. Selanjutnya korban pun dimakamkan keluarganya di areal pemakaman setempat.
“Kami imbau warga agar berhati-hati jika beraktifitas di genangan banjir,” tandasnya.
Diduga kuat, korban tewas tenggelam karena sebelumnya terseret arus air di areal persawahan yang tergenang banjir tersebut.
Korban tewas adalah Zul Saripan (50), warga Dukuh Boto, Desa Ngembalrejo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Sebelumnya, lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai pencari rumput tersebut dilaporkan hilang pada Minggu 20 Januari 2013.
Berbekal informasi itu, tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus pun melakukan pencarian. Setelah hampir dua jam melakukan pencarian, akhirnya tim berhasil menemukan korban.
Hanya sayangnya, saat ditemukan Minggu (20/1) malam sekitar pukul 22.15 WIB, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi.
“Areal persawahan itu memang sebelumnya tergenang banjir,” kata Kasi Kesiagaan Bencana pada BPBD Kudus, Atok Darmobroto, di Kudus, Senin (21/1/2013).
Dugaan korban terseret banjir lantaran sepeda motor korban ditemukan berada di pematang dekat lokasi genangan air. Selain itu, jasad korban ditemukan dalam genangan air sawah yang ada di kawasan Jalan Lingkar perbatasan Desa Payaman dan Desa Kirig.
Setelah melakukan evakuasi, korban pun dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan dokter, tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Setelah mengetahui tidak ada tanda penganiayaan, petugas akhirnya menyerahkan jenazah korban ke keluarganya pada Senin (21/1) dini hari. Selanjutnya korban pun dimakamkan keluarganya di areal pemakaman setempat.
“Kami imbau warga agar berhati-hati jika beraktifitas di genangan banjir,” tandasnya.
(ysw)