SMP 1 Banda Aceh tetap adopsi RSBI
A
A
A
Sindonews.com - Kendati sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Banda Aceh tetap menerapkan sistem belajar Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Kepala SMP 1 Banda Aceh Bukhari memutuskan pihaknya tetap mengadopsi metode belajar RSBI. "Prinsipnya walau status dicabut kita ingin tetap menjadi sekolah yang bermutu tinggi," kata Bukhari, Rabu (16/1/2013).
Menurut Bukhari, tidak ada perbedaan mendasar antara metode belajar RSBI dengan metode reguler. Perbedaannya hanya para pelajar RSBI mendapat jadwal belajar tambahan di sore hari. Selain itu dalam komunikasi menggunakan bilingual.
"Anak-anak belajar dengan bahasa Indonesia, Inggris, Aceh, bahkan bahasa Arab," jelasnya. "Saat ujian ada dalam bahasa Inggrisnya."
Namun Bukhori mengaku pihaknya tidak memberatkan para orangtua pelajar, misalnya walau ada kelas yang gurunya mengajar dengan menggunakan proyektor, namun pelajar tidak diwajibkan menggunakan laptop.
Bukhori sendiri mengaku baru mengetahui keputusan MK yang membatalkan RSBI. "Saya jam 7 pagi tadi datang ke sekolah langsung saya copot spanduk RSBI setelah baca putusan MK di koran," jelas Bukhari.
Di SMP terpopuler di Banda Aceh ini hanya 22 kelas yang RSBI. Menurut Bukhari kelas IX hanya empat kelas, sementara kelas VIII ada delapan kelas dan kelas VII juga delapan kelas.
"Rencananya tahun depan semua kelas full RSBI, tapikan sekarang sudah dicabut MK," papar Bukhari.
RSBI di SMP 1 Banda Aceh diberlakukan sejak 2009. Di Banda Aceh hanya ada dua SMP RSBI selain SMP 1 juga ada SMP 6. "Hari ini direncanakan akan ada rapat dengan kepala dinas menyangkut pencabutan RSBI," kata Bukhari.
Kepala SMP 1 Banda Aceh Bukhari memutuskan pihaknya tetap mengadopsi metode belajar RSBI. "Prinsipnya walau status dicabut kita ingin tetap menjadi sekolah yang bermutu tinggi," kata Bukhari, Rabu (16/1/2013).
Menurut Bukhari, tidak ada perbedaan mendasar antara metode belajar RSBI dengan metode reguler. Perbedaannya hanya para pelajar RSBI mendapat jadwal belajar tambahan di sore hari. Selain itu dalam komunikasi menggunakan bilingual.
"Anak-anak belajar dengan bahasa Indonesia, Inggris, Aceh, bahkan bahasa Arab," jelasnya. "Saat ujian ada dalam bahasa Inggrisnya."
Namun Bukhori mengaku pihaknya tidak memberatkan para orangtua pelajar, misalnya walau ada kelas yang gurunya mengajar dengan menggunakan proyektor, namun pelajar tidak diwajibkan menggunakan laptop.
Bukhori sendiri mengaku baru mengetahui keputusan MK yang membatalkan RSBI. "Saya jam 7 pagi tadi datang ke sekolah langsung saya copot spanduk RSBI setelah baca putusan MK di koran," jelas Bukhari.
Di SMP terpopuler di Banda Aceh ini hanya 22 kelas yang RSBI. Menurut Bukhari kelas IX hanya empat kelas, sementara kelas VIII ada delapan kelas dan kelas VII juga delapan kelas.
"Rencananya tahun depan semua kelas full RSBI, tapikan sekarang sudah dicabut MK," papar Bukhari.
RSBI di SMP 1 Banda Aceh diberlakukan sejak 2009. Di Banda Aceh hanya ada dua SMP RSBI selain SMP 1 juga ada SMP 6. "Hari ini direncanakan akan ada rapat dengan kepala dinas menyangkut pencabutan RSBI," kata Bukhari.
(hyk)