Istri bunuh suami dengan 3 tusuk
A
A
A
Sindonews.com - Rusdiono Amat Rasyid (49), petani yang tinggal di kampung III Desa Lubuk Raman, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muaraenim, tewas mengenaskan dengan luka tusuk sebanyak tiga tusukan di bagian perut, pergelangan tangan, jari dan luka di kepalanya. Tragisnya pelakunya tak lain adalah istrinya sendiri, Mety Erita (45).
Peristiwa yang menghebohkan warga Desa Lubuk Raman tersebut, terjadi di kebun karetnya sendiri kampung IV Desa Lubuk Raman, pada Kamis 10 Januari 2013. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Prabumulih. Namun Minggu, (13/1/2013) menghembuskan napas terakhirnya.
Belum diketahui motif pelaku sehingga nekat menghabisinya nyawa suaminya sendiri yang kesehariannya adalah petani tersebut.
Dari informasi yang dihimpun dilapangan, sebelum kejadian korban berada di kebunnya di kampung IV Desa Lubuk Raman. Diduga di kebun itu pasangan suami istri tersebut terlibat adu mulut.
Selanjutnya, pelaku memukulnya dengan benda tumpul hingga mengenai kepala bagian kanan, tak sampai disitu saja, korban terkena tusukan parang panjang sebanyak tiga liang dibagian perut, pergelangan tangan dan jari.
Mengetahui korban telah terkapar bersimbah darah, pelaku pun meninggalkan suaminya di TKP. Tak lama kemudian ada warga yang pulang dari berkebun, langsung memberikan pertolongan dengan membawanya ke puskesmas terdekat.
Namun, karena lukanya cukup parah sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Bunda Prabumulih. Selama empat hari menjalani perawatan medis nyawanya pun tak tertolong lagi. Rencananya jasad korban akan dikebumikan di Rambang Dangku.
Kapolres Muara Enim AKBP Muhammad Aris melalui Kapolsek Rambang Dangku AKP Sarjono yang dikonfirmasi via ponselnya membenarkan kejadian tersebut. Rambang mengatakan, korban tewas dengan luka tusuk di perut oleh parang panjang yang ujungnya lancip milik pelaku.
Selain itu, luka di bagian tangan, jari serta kepala bagian kanan kena pukul benda tumpul. "Korban sempat dirawat berapa hari di Rumah Sakit Bunda Prabumulih, hingga minggu pagi ini nyawanya tak tertolong lagi," terangnya.
Pihaknya masih berusaha melakukan penangakapan terhadap pelaku yang tak lain ada istrinya sendiri.
"Kita masih berusaha tersangka akan kita amankan," ucap Kapolsek seraya menyebutkan kalau pihak korban hingga siang ini belum melaporkannya ke Polsek Rambang Dangku.
Mengenai motifnya,belum diketahui, sebab pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dan saks-saksi dilapangan, selain itu pelaku belum diamankan.
Salah satu warga Lubuk Raman Amanulah mengaku kaget atas kejadian tersebut. Terlebih, pelaku dan korban masih suami dan istri.
"Kaget, apalagi mereka masih suami istri. Sampai sekarang warga juga tidaak bisa mengira apa motif kejadian tersebut," ucap dia.
Peristiwa yang menghebohkan warga Desa Lubuk Raman tersebut, terjadi di kebun karetnya sendiri kampung IV Desa Lubuk Raman, pada Kamis 10 Januari 2013. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Prabumulih. Namun Minggu, (13/1/2013) menghembuskan napas terakhirnya.
Belum diketahui motif pelaku sehingga nekat menghabisinya nyawa suaminya sendiri yang kesehariannya adalah petani tersebut.
Dari informasi yang dihimpun dilapangan, sebelum kejadian korban berada di kebunnya di kampung IV Desa Lubuk Raman. Diduga di kebun itu pasangan suami istri tersebut terlibat adu mulut.
Selanjutnya, pelaku memukulnya dengan benda tumpul hingga mengenai kepala bagian kanan, tak sampai disitu saja, korban terkena tusukan parang panjang sebanyak tiga liang dibagian perut, pergelangan tangan dan jari.
Mengetahui korban telah terkapar bersimbah darah, pelaku pun meninggalkan suaminya di TKP. Tak lama kemudian ada warga yang pulang dari berkebun, langsung memberikan pertolongan dengan membawanya ke puskesmas terdekat.
Namun, karena lukanya cukup parah sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Bunda Prabumulih. Selama empat hari menjalani perawatan medis nyawanya pun tak tertolong lagi. Rencananya jasad korban akan dikebumikan di Rambang Dangku.
Kapolres Muara Enim AKBP Muhammad Aris melalui Kapolsek Rambang Dangku AKP Sarjono yang dikonfirmasi via ponselnya membenarkan kejadian tersebut. Rambang mengatakan, korban tewas dengan luka tusuk di perut oleh parang panjang yang ujungnya lancip milik pelaku.
Selain itu, luka di bagian tangan, jari serta kepala bagian kanan kena pukul benda tumpul. "Korban sempat dirawat berapa hari di Rumah Sakit Bunda Prabumulih, hingga minggu pagi ini nyawanya tak tertolong lagi," terangnya.
Pihaknya masih berusaha melakukan penangakapan terhadap pelaku yang tak lain ada istrinya sendiri.
"Kita masih berusaha tersangka akan kita amankan," ucap Kapolsek seraya menyebutkan kalau pihak korban hingga siang ini belum melaporkannya ke Polsek Rambang Dangku.
Mengenai motifnya,belum diketahui, sebab pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dan saks-saksi dilapangan, selain itu pelaku belum diamankan.
Salah satu warga Lubuk Raman Amanulah mengaku kaget atas kejadian tersebut. Terlebih, pelaku dan korban masih suami dan istri.
"Kaget, apalagi mereka masih suami istri. Sampai sekarang warga juga tidaak bisa mengira apa motif kejadian tersebut," ucap dia.
(mhd)