Bibit: RSBI bukan sekolah elite
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo memberikan pengertian bahwa rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) bukanlah sebagai sekolah elite. Menurutnya, RSBI terbuka bagi siswa dari semua kalangan.
"Tentang keputusan Mahkamah Konstitusi yang menghapuskan RSBI saya tidak mampu berkomentar banyak, tetapi yang saya tahu RSBI untuk peningkatan kualitas pendidikan Indonesia termasuk Jawa Tengah," kata Bibit usai panen raya salak di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Kamis (10/1/2013)
Dikatakannya, pandangan masyarakat terhadap keberadaan RSBI terkadang terlalu didramatisir. Padahal, pelaksanaan di lapangan tidak seperti penilaian selama ini.
"Kita ini berbangsa dan bernegara dari kita untuk kita, kalau ada jelek, kurang sedikit mari bersama-sama diperbaiki. Bukannya kalu jelek terus dihujat tidak ada ampunan," lanjutnya.
Menurut dia, RSBI bisa dipelihara supaya tumbuh dengan baik. Pada pelaksanaannya RSBI juga memberi peluang kepada anak orang tidak mampu, setengah mampu maupun mampu.
"Saya harapkan yang mengikuti program RSBI adalah anak-anak yang pandai karena itu sumber 'excellent', jadi sumbernya orang pandai," papar Bibit.
Diharapkannya, dengan RSBI atau lainnya mudah-mudahan bisa semakin menyempurnakan kurikulum, kualitas guru, dan sarana prasarana sehingga anak didik menjadi pandai, berbudi luhur, dan berpengetahuan luas.
"Semua demi kepentingan kemajuan pendidikan indonesia," tandasnya.
"Tentang keputusan Mahkamah Konstitusi yang menghapuskan RSBI saya tidak mampu berkomentar banyak, tetapi yang saya tahu RSBI untuk peningkatan kualitas pendidikan Indonesia termasuk Jawa Tengah," kata Bibit usai panen raya salak di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Kamis (10/1/2013)
Dikatakannya, pandangan masyarakat terhadap keberadaan RSBI terkadang terlalu didramatisir. Padahal, pelaksanaan di lapangan tidak seperti penilaian selama ini.
"Kita ini berbangsa dan bernegara dari kita untuk kita, kalau ada jelek, kurang sedikit mari bersama-sama diperbaiki. Bukannya kalu jelek terus dihujat tidak ada ampunan," lanjutnya.
Menurut dia, RSBI bisa dipelihara supaya tumbuh dengan baik. Pada pelaksanaannya RSBI juga memberi peluang kepada anak orang tidak mampu, setengah mampu maupun mampu.
"Saya harapkan yang mengikuti program RSBI adalah anak-anak yang pandai karena itu sumber 'excellent', jadi sumbernya orang pandai," papar Bibit.
Diharapkannya, dengan RSBI atau lainnya mudah-mudahan bisa semakin menyempurnakan kurikulum, kualitas guru, dan sarana prasarana sehingga anak didik menjadi pandai, berbudi luhur, dan berpengetahuan luas.
"Semua demi kepentingan kemajuan pendidikan indonesia," tandasnya.
(ysw)