Kementan temukan vaksin AI untuk itik

Sabtu, 05 Januari 2013 - 19:45 WIB
Kementan temukan vaksin AI untuk itik
Kementan temukan vaksin AI untuk itik
A A A
Sindonews.com - Kabar baik berhembus bagi peternak yang selama ini dirugikan dengan kematian itiknya. Karena Kementerian Pertanian (Kementan) segera memproduksi vaksin yang belum lama ini ditemukan di pusat veteriner Surabaya untuk membasmi virus Avian Influenza (AI) pada itik.

Selain itu, bagi peternak itik yang ternaknya sudah terkena wabah, diimbau untuk memusnahkannya dan akan diberikan kompensasi.

Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, ditemui di Cangkringan, Sleman, Sabtu (5/1/03) tadi mengatakan, belum lama ini pusat veteriner di Surabaya telah menemukan vaksin yang bisa melawan virus AI pada itik.

Pihaknya saat ini dalam proses pencarian pihak ketiga untuk memproduksi sebanyak-banyaknya vaksin tersebut, agar bisa digunakan oleh para peternak di seluruh Indonesia.

"2,5 juta unit vaksin harus bagaimana secepatnya diproduksi dan saat ini baru mencari perusahaan-perusahaan swasta yang mau bekerjasama," katanya.

Menurutnya, virus AI yang menyerang itik belum lama ini di beberapa daerah yang tersebar di Indonesia merupakan jenis baru, yaitu virus clade 2.3.2. Jenis virus ini cukup ganas dibandingkan dengan virus AI yang menyerang pada ayam.

Virus ini, baru dalam penelitian kemunculannya di Indonesia. Kemungkinan besar, merupakan endemik flu burung yang pernah merebak di Indonesia.
"Bisa saja itu masuk dari luar (negeri), dari bahan makanan atau embrio. Tapi sekarang baru kita lakukan penelitian lebih lanjut," ujarnya.

Meskipun virus AI ini lebih ganas dari sebelumnya, tapi dampaknya belum bisa dimasukkan ke dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab, dilihat dari kebutuhan daging di Indonesia, itik masih antara 5 hingga 6 persen. Sisanya, 20 persen mengkonsumsi daging sapi, dan tertinggi 60 persen mengkonsumsi daging ayam.

Dirinya juga mengimbau, agar bagi para peternak itik, ketika menemukan ternaknya sudah mengidap wabah flu burung agar segera melenyapkannya, dengan cara dibakar.

Nantinya, para peternak akan mendapatkan ganti rugi setiap ternak yang dimusnahkan karena terserang wabah flu burung.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, dan mengajukan dana sebesar Rp250 miliar untuk mengganti ternak yang dimusnahkan," pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5261 seconds (0.1#10.140)