Puskesmas di Muba buka 24 Jam
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) meminta agar seluruh Puskesmas dan Poskesdes stand by 24 jam. Hal ini untuk memberikan pelayanan kesehatan diwilayah banjir akibat meluapnya sungai musi dan anak sungainya.
“Sampai saat ini belum ada lonjakan pasien yang disebabkan banjir. Hanya ada beberapa orang saja yang mengeluhkan gatal-gatal di kulit dan demam,” ungkap Kasi Penyehatan Lingkungan dan makanan-minuman pada Dinkes Kabupaten Muba, Aris Wijayanto di Sekayu, Jumat (4/1/2013).
Mengenai jam operasional, lanjutnya, selama banjir terus menggenangi beberapa kawasan, Puskesmas terdekat diminta untuk memberikan pelayanan selama 24 jam.
“Jadi dari Kepala Dinas juga minta agar seluruh Puskesmas dan Poskesdes diaktifkan hingga 24 jam,” bebernya.
Saat ini pihak Dinkes bersama instansi lain seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan koordinasi dan memantau sejumlah titik banjir akibat meluapnya air sungai.
Adapun seluruh kecamatan menjadi pantauan tim terkait, namun untuk wilayah luapan air sungai yang tinggi yakni kecamatan Lais dan Kecamatan Batang Hari Leko seperti di Sako Suban atau Bintiale.
Namun, jelas Aris karena umumnya rumah warga merupakan rumah panggung sehingga luapan air belum sampai masuk kedalam rumah warga. Wargapun masih bertahan dirumah masing-masing meskipun sudah disarankan untuk mengungsi.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Muba, Rahman Zuber menuturkan banjir akibat meluapnya sungai musi dan anak sungainya merupakan siklus lima tahunan. Sebab, pada tahun 2007 pernah juga terjadi luapan sungai yang cukup tinggi.
“Sementara ini warga kita sarankan untuk mengungsi di daerah yang lebih tinggi dan tidak terkena banjir. Namun karena belum sampai masuk kedalam rumah. Warga pilih bertahan untuk menjaga barang-barang milik mereka karena dikhawatir rusak atau hilang,” jelas Rahman.
“Sampai saat ini belum ada lonjakan pasien yang disebabkan banjir. Hanya ada beberapa orang saja yang mengeluhkan gatal-gatal di kulit dan demam,” ungkap Kasi Penyehatan Lingkungan dan makanan-minuman pada Dinkes Kabupaten Muba, Aris Wijayanto di Sekayu, Jumat (4/1/2013).
Mengenai jam operasional, lanjutnya, selama banjir terus menggenangi beberapa kawasan, Puskesmas terdekat diminta untuk memberikan pelayanan selama 24 jam.
“Jadi dari Kepala Dinas juga minta agar seluruh Puskesmas dan Poskesdes diaktifkan hingga 24 jam,” bebernya.
Saat ini pihak Dinkes bersama instansi lain seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan koordinasi dan memantau sejumlah titik banjir akibat meluapnya air sungai.
Adapun seluruh kecamatan menjadi pantauan tim terkait, namun untuk wilayah luapan air sungai yang tinggi yakni kecamatan Lais dan Kecamatan Batang Hari Leko seperti di Sako Suban atau Bintiale.
Namun, jelas Aris karena umumnya rumah warga merupakan rumah panggung sehingga luapan air belum sampai masuk kedalam rumah warga. Wargapun masih bertahan dirumah masing-masing meskipun sudah disarankan untuk mengungsi.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Muba, Rahman Zuber menuturkan banjir akibat meluapnya sungai musi dan anak sungainya merupakan siklus lima tahunan. Sebab, pada tahun 2007 pernah juga terjadi luapan sungai yang cukup tinggi.
“Sementara ini warga kita sarankan untuk mengungsi di daerah yang lebih tinggi dan tidak terkena banjir. Namun karena belum sampai masuk kedalam rumah. Warga pilih bertahan untuk menjaga barang-barang milik mereka karena dikhawatir rusak atau hilang,” jelas Rahman.
(ysw)