500 hektare lahan padi terendam, petani nyebur

Jum'at, 04 Januari 2013 - 14:51 WIB
500 hektare lahan padi...
500 hektare lahan padi terendam, petani nyebur
A A A
Sindonews.com - Puluhan petani di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang memprotes sikap pemerintah kabupaten yang membiarkan lahan pertanian terendam. Dalam aksi protes ini, mereka ramai-ramai menyeburkan diri ke lahan pertanian yang kebanjiran.

Petani pantas jengkel, karena mereka sudah dua kali tertimpa musibah dalam rentang waktu yang singkat. Dua pekan sebelumnya bibit padi yang baru ditanam terendam.

Setelah dicabuti dan mengganti bibit baru, hanya beberapa hari kemudian sawah mereka kembali tergenang. Karena kejadian ini mereka memprotes sikap Pemkab yang tidak juga melakukan langkah antisipasi.

Sambil menceburkan diri ke dalam sawah yang terendam banjir setinggi satu meter, puluhan petani di Desa Watudakon menggelar aksi unjukrasa, Jumat (4/1/2013) siang.

Mereka berteriak-teriak memaki Pemkab Jombang yang tak mau peduli dengan adanya banjir yang merendam sekira 500 hektare tanaman padi.

Menurut petani, banjir ini sudah dua kali menggenang dan merendam sekira 500 hektare tanaman padi di lima desa di Kecamatan Kesamben sejak dua pekan lalu. Diantaranya adalah di Desa Watudakon, Desa Kedungmelati, Desa kedungpetik, Desa Podoroto, dan Desa Kesamben.

Pada saat banjir surut awal pekan lalu, petani mengaku sudah membeli dan mengganti bibit padi yang mati dengan bibit padi yang baru. Namun baru tiga hari di tanam hujan deras kembali turun dan 500 hektare sawah mereka kembali terendam.

Menurut Azis petani Watukadon, banjir ini terjadi akibat adanya penyempitan dan pendangkalan sungai di desa mereka sehingga tak mampu menampung luapan air hujan.

Terhadap masalah ini, petani mengaku sudah melapor ke Dinas Pertanian dan Pemkab Jombang agar melakukan normalisasi atau pengerukan sungai di desa mereka.

"Kamis udah layangkan protes tapi tidak ada tanggapan," terangnya.

Petani berharap, Pemkab Jombang segera melakukan normalisasi sungai di Desa Watudakon agar mampu menampung luapan air hujan dan mencegah banjir di lahan pertanian mereka.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2369 seconds (0.1#10.140)