Banjir Mamuju, PLN berlakukan status siaga

Kamis, 03 Januari 2013 - 14:28 WIB
Banjir Mamuju, PLN berlakukan...
Banjir Mamuju, PLN berlakukan status siaga
A A A
Sindonews.com - PLN Cabang Mamuju menyatakan status siaga menyusul terjadinya bencana banjir di empat Kecamatan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, akibat dua sungai besar meluap. Sebanyak 30 personel PLN menyebar untuk memantau 40 gardu listrik di sekitar lokasi.

Kepala PLN Cabang Mamuju Bagus Hari Abrianto, mengatakan, pada saat kejadian pihaknya langsung terjun ke lapangan untuk mematikan 40 gardu listrik. Ini penting mengingat banyak instalasi pelanggan yang tenggelam. Demikian juga dengan kelengkapan listrik, seperti rol kabel, yang mayoritas berada di bawah air.

"Kami merasa tidak aman dan mematikan 40 gardu yang menyuplai aliran listrik ke pelanggan di lokasi bencana. Sebenarnya bisa saja dinyalakan, tapi tentu tidak aman untuk keselamatan, sebab banyak sekali instalasi pelanggan yang tenggelam. Awalnya hanya 19 gardu yang dimatikan. Namun sekitar pukul 12.00 WITA air terus naik, maka kami putuskan untuk mematikan 40 gardu itu," ungkapnya ketika dihubungi, Kamis (3/1/2013).

Hingga Kamis (3/1/2013) tersisa tiga gardu yang masih dipadamkan, semuanya berada di Desa Kalonding Kecamatan Sampaga. Bambang mengaku, perkembangan kondisi kelistrikan dilokasi bergantung dari laporan tim khusus yang dibentuk PLN di lokas. Artinya, listrik kembali bisa dipadamkan jika ketinggian air kembali naik.

Kendati demikian, listrik di pelanggan pun tidak lantas menyala. Petugas lapangan tetap harus melakukan seleksi pelanggan yang bisa dinyalakan listriknya.

"Jadi yang terjadi dilapangan ini ketinggian air naik turun. Jadi keputusan mematikan dan menyalakan gardu juga menjadi tentatif. Jika kondisi dinilai aman, kami perlu menyalakan listrik. Sebab warga dan tim SAR butuh listrik untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan. Namun yang penting, sumbernya dulu diamankan," katanya.

Gardu listik yang menjadi perhatian khusus adalah yang mengalirkan listrik ke Desa Kalonding, Kuo dan Tasiu. Petugas di lapangan sempat melaporkan bahwa ada jaringan tegangan menengah yang tergenang air.

Saat ini sejumlah petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) berada di posnya masing-masing. Sebagaimana tim SAR, sewaktu-waktu mereka juga menyisir sejumlah titik yang dinilai rawan.

"Sampai sekarang kami belum dapat memastikan kapan status ini akan berakhir. Sebab kondisi cuaca nampaknya berubah-ubah. Target secepatnya tentu normal. Sebab kami harus segera memenuhi kebutuhan listrik pelanggan," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1246 seconds (0.1#10.140)