FPI setop kasus Oleng injak Alquran

FPI setop kasus Oleng injak Alquran
A
A
A
Sindonews.com - Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Tangerang mengaku tidak akan melanjutkan kasus penghinaan dan penodaan agama yang dilakukan M Soleh alias Oleng, terdakwa kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang menginjak-injak Alquran di muka sidang.
"Hakim sudah menjatuhkan hukuman mati padanya, jadi kita tidak akan lanjutkan kasus ini," ujar Habib Muh Assegaf usai pembacaan vonis terhadap M Soleh, di Tangerang, Selasa (18/12/2012).
Akan tetapi, Habib Muh sangat menyayangkan, pada pembacaan vonis yang dibacakan majelis hakim, sama sekali tidak disinggung perbuatan Oleng yang sudah menginjak-injak Alquran.
"Kecewa sekali kami, harusnya hakim menyebut kasus penodaan agama ini dalam vonisnya, karena apa yang dia lakukan sudah melukai hati umat Islam, tapi kami tetap bersyukur pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya menghilangkan nyawa orang lain," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, FPI Kabupaten Tangerang akan menempuh jalur hukum terkait perlakuan Oleng yang telah menginjak-injak kitab suci di muka pengadilan saat pembacaan tuntutan. FPI bahkan mengikuti dan mengawal setiap persidangan yang digelar di PN Tangerang.
Untuk diketahui, M Soleh alias Oleng bersama dengan 5 rekannya Norip Junaedi alias Iip, Orek Bin Sabar, Jasrip, Chandra dan Endang dijerat pasal 340 Jo 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan.
M soleh lalu dituntut hukuman mati dan lima lainnya dituntut hukuman seumur hidup atas kematian mahasiswi UIN Izzun Nahdiyah.
"Hakim sudah menjatuhkan hukuman mati padanya, jadi kita tidak akan lanjutkan kasus ini," ujar Habib Muh Assegaf usai pembacaan vonis terhadap M Soleh, di Tangerang, Selasa (18/12/2012).
Akan tetapi, Habib Muh sangat menyayangkan, pada pembacaan vonis yang dibacakan majelis hakim, sama sekali tidak disinggung perbuatan Oleng yang sudah menginjak-injak Alquran.
"Kecewa sekali kami, harusnya hakim menyebut kasus penodaan agama ini dalam vonisnya, karena apa yang dia lakukan sudah melukai hati umat Islam, tapi kami tetap bersyukur pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya menghilangkan nyawa orang lain," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, FPI Kabupaten Tangerang akan menempuh jalur hukum terkait perlakuan Oleng yang telah menginjak-injak kitab suci di muka pengadilan saat pembacaan tuntutan. FPI bahkan mengikuti dan mengawal setiap persidangan yang digelar di PN Tangerang.
Untuk diketahui, M Soleh alias Oleng bersama dengan 5 rekannya Norip Junaedi alias Iip, Orek Bin Sabar, Jasrip, Chandra dan Endang dijerat pasal 340 Jo 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan.
M soleh lalu dituntut hukuman mati dan lima lainnya dituntut hukuman seumur hidup atas kematian mahasiswi UIN Izzun Nahdiyah.
(san)