Sudah 20 tahun, UPS Bandara Soetta terbakar

Sudah 20 tahun, UPS Bandara Soetta terbakar
A
A
A
Sindonews.com - Uninterruptible Power Supply (UPS) milik PT Angkasa Pura (AP) II yang rusak dan mengakibatkan matinya aliran listrik dan mengganggu radar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, ternyata telah uzur (tua) atau kadarluasa.
"UPS kita berusia sekitar 20 tahun, tapi kami selalu melakukan maintenance secara berkala dengan baik," ujar Deputi Senior General Manager PT AP II Prijono Wodjo kepada wartawan, di Tangerang, Senin (17/12/2012).
Diakui Prijono, UPS bisanya memiliki masa pakai 10-15 tahun, akan tetapi UPS yang kini dipakai AP II sudah berumur sekitar 20 tahun. "Sebenarnya umur UPS tergantung maintenance, UPS AP II sudah diinstal pada tahun 1992, dan kami terus melakukan maintenance secara berkala," tambahnya.
Prijo menegaskan, matinya sistem radar kemarin petang tidak ada kaitannya dengan PLN, pasalnya listrik yang dialiri PLN tidak terganggu, akan tetapi UPS milik AP II terbakar.
"Terbakarnya perangkat UPS mengakibatkan gangguan pada sistem pemanduan otomatis JAATS (Jakarta Automated Air Traffic System) dan membuat sistem tidak dapat bekerja selama 15 menit. Sehingga kami melakukan pembatasan jumlah pendaratan dan lepas landas dan melakukan pola pemanduan pesawat secara non radar," terangnya.
Mengingat umur UPS yang sudah uzur, AP II kini sudah memprogramkan pengadaan UPS baru yang dipesan dari Jerman dan saat ini dalam proses pengiriman.
"Nanti pertengahan Januari 2013 diperkirakan akan datang, untuk sementara kami kami akan menggunakan UPS lain untuk memback up," pungkasnya.
"UPS kita berusia sekitar 20 tahun, tapi kami selalu melakukan maintenance secara berkala dengan baik," ujar Deputi Senior General Manager PT AP II Prijono Wodjo kepada wartawan, di Tangerang, Senin (17/12/2012).
Diakui Prijono, UPS bisanya memiliki masa pakai 10-15 tahun, akan tetapi UPS yang kini dipakai AP II sudah berumur sekitar 20 tahun. "Sebenarnya umur UPS tergantung maintenance, UPS AP II sudah diinstal pada tahun 1992, dan kami terus melakukan maintenance secara berkala," tambahnya.
Prijo menegaskan, matinya sistem radar kemarin petang tidak ada kaitannya dengan PLN, pasalnya listrik yang dialiri PLN tidak terganggu, akan tetapi UPS milik AP II terbakar.
"Terbakarnya perangkat UPS mengakibatkan gangguan pada sistem pemanduan otomatis JAATS (Jakarta Automated Air Traffic System) dan membuat sistem tidak dapat bekerja selama 15 menit. Sehingga kami melakukan pembatasan jumlah pendaratan dan lepas landas dan melakukan pola pemanduan pesawat secara non radar," terangnya.
Mengingat umur UPS yang sudah uzur, AP II kini sudah memprogramkan pengadaan UPS baru yang dipesan dari Jerman dan saat ini dalam proses pengiriman.
"Nanti pertengahan Januari 2013 diperkirakan akan datang, untuk sementara kami kami akan menggunakan UPS lain untuk memback up," pungkasnya.
(san)