FPI minta jaksa reka ulang penginjakan Alquran

FPI minta jaksa reka ulang penginjakan Alquran
A
A
A
Sindonews.com - Massa Front Pembela Islam (FPI) meminta penjelasan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan pembunuhan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Izzun Nahdiyah, agar mereka ulang sebelum peristiwa penginjakkan Alquran.
Jaksa Lukman Hakim menyempatkan waktu untuk mereka ulang bagaimana terdakwa menginjak Alquran yang ada dihadapan meja hakim. Reka ulang ini, dilakukan JPU dihadapan Ketua FPI Kabupaten Tangerang Habib Muhammad Rizieq dan Sekjen FPI H Uwan.
Pantauan langsung di lokasi, JPU memperagakan bagaimana terdakwa M Soleh alias Oleng mengambil Alquran yang ada di sisi kiri meja hakim, lalu terdakwa membanting dan menginjaknya (tidak diperagakan JPU).
Usai melakukan reka ulang yang juga didampingi pihak keamanan, FPI dipersilahkan kembali kebangku ruang sidang. Hingga saat ini, sidang dengan agenda pembelaan terhadap para terdakwa belum digelar.
Sidang yang akan diketuai oleh majelis hakim Machri Hendra rencananya akan digelar pukul 14.00 WIB. "Kita masih tunggu kuasa hukum para terdakwa yang belum hadir agendanya memang jam 2 siang ini," terang Jaksa Hartono, di Tangerang, Selasa (11/12/2012).
Jaksa menjerat para terdakwa dengan pasak 340 Jo 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan. Untuk otak pembunuhan M Soleh alias Oleng, JPU menuntut hukuman mati.
Sementara untuk kelima terdakwa lainnya, yakni Norip Junaedi alias Iip, Orek Bin Sabar, Jasrip, Chandra dan Endang dituntut hukuman penjara seumur hidup.
Jaksa Lukman Hakim menyempatkan waktu untuk mereka ulang bagaimana terdakwa menginjak Alquran yang ada dihadapan meja hakim. Reka ulang ini, dilakukan JPU dihadapan Ketua FPI Kabupaten Tangerang Habib Muhammad Rizieq dan Sekjen FPI H Uwan.
Pantauan langsung di lokasi, JPU memperagakan bagaimana terdakwa M Soleh alias Oleng mengambil Alquran yang ada di sisi kiri meja hakim, lalu terdakwa membanting dan menginjaknya (tidak diperagakan JPU).
Usai melakukan reka ulang yang juga didampingi pihak keamanan, FPI dipersilahkan kembali kebangku ruang sidang. Hingga saat ini, sidang dengan agenda pembelaan terhadap para terdakwa belum digelar.
Sidang yang akan diketuai oleh majelis hakim Machri Hendra rencananya akan digelar pukul 14.00 WIB. "Kita masih tunggu kuasa hukum para terdakwa yang belum hadir agendanya memang jam 2 siang ini," terang Jaksa Hartono, di Tangerang, Selasa (11/12/2012).
Jaksa menjerat para terdakwa dengan pasak 340 Jo 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan. Untuk otak pembunuhan M Soleh alias Oleng, JPU menuntut hukuman mati.
Sementara untuk kelima terdakwa lainnya, yakni Norip Junaedi alias Iip, Orek Bin Sabar, Jasrip, Chandra dan Endang dituntut hukuman penjara seumur hidup.
(san)