Ribuan ikan di keramba mati mendadak
Selasa, 04 Desember 2012 - 15:13 WIB

Ribuan ikan di keramba mati mendadak
A
A
A
Sindonews.com – Sejumlah pemilik keramba di Desa sepanjang sungai Komering, Kecamatan Kayuagung, Sirah Pulau (SP) Padang dan Pampangan Kabupaten Ogan Komering ilir (OKI) dipusingkan dengan matinya ikan di keramba milik mereka.
Dalam pergantian musim, ikan yang mati mendadak mungkin sudah biasa. Namun pemilik keramba mengkhawatirkan karena ikan yang mati mendadak tidak seperti biasanya.
Diungkapkan Lendit, pemilik kerambah di Desa Ulak Jermun, Kecamatan SP Padang, Ratusan ikan miliknya sudah tiga hari terakhir ini ditemukan mati mendadak.
”Saya budidaya ikan Bawal dan Baung dan Nila, yang paling banyak mati adalah ikan bawal yang sudah siap panen, Satu ikan beratnya sudah mencapai 1,5 kilogram, ada ratusan yang mati. Saat ditemukan sudah membusuk sehingga tidak bisa dijual lagi,” kata Lendit di rumahnya, Selasa (4/12/2012).
Hal yang sama diungkapkan oleh Pitri, pemilik keramba ikan yang lain. Dirinya terkejut setelah melihat ikan-ikan di keramba sudah banyak yang mengapung dan busuk.
Pantauan SINDO, ikan budidaya di keramba yang mati mulai dari Desa Srigeni, Teloko, Tanjung Serang, Kecamatan Kayuagung. Kemudian Desa Tanjung Menag, Ulak jermun, terate dan Belanti Kecamatan SP Padang. Selanjutnya Desa Pampangan dan Tapus.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten OKI Abdul Muthalib mengaku sudah mendapat laporan terkait kematian ikan di sejulah keramba.
”Hasil penelitian tingkat keasaman air terjadi peningkatan. Ini biasa saat terjadi pergantian musim,” katanya.
Ikan-ikan yang dibudi dayakan oleh masyarakat di sepanjang sungai Komering kebanyakan adalah jenis Patin, Bawal dan Nila sedangkan untuk ikan lokal seperti Haruan atau Gabus atau Bethok tidak terpengaruh.
”Laporan yang kami dapat Peristiwa matinya ikan-ikan budi daya itu terjadi sejak hari minggu yang lalu, saat cuaca yang biasanya panas tiba-tiba berubah turun hujan secara terus menerus, sehingga membuat keasaman air meningkat,” ungkapnya.
Sementara itu menurut anggota DPRD OKI Sangdewei Rusmin, pihaknya sudah menerima laporan dari masyarakat terkait banyaknya ikan keramba warga yang mati.
”Kita berharap kepada dinas terkait agar segera memberikan tindakan, apalagi peristiwa ini terjadi setiap tahun seharusnya bisa diantisipasi jangan sampai terjadi terus, sehingga membuat petani ikan merugi,” jelasnya.
Dalam pergantian musim, ikan yang mati mendadak mungkin sudah biasa. Namun pemilik keramba mengkhawatirkan karena ikan yang mati mendadak tidak seperti biasanya.
Diungkapkan Lendit, pemilik kerambah di Desa Ulak Jermun, Kecamatan SP Padang, Ratusan ikan miliknya sudah tiga hari terakhir ini ditemukan mati mendadak.
”Saya budidaya ikan Bawal dan Baung dan Nila, yang paling banyak mati adalah ikan bawal yang sudah siap panen, Satu ikan beratnya sudah mencapai 1,5 kilogram, ada ratusan yang mati. Saat ditemukan sudah membusuk sehingga tidak bisa dijual lagi,” kata Lendit di rumahnya, Selasa (4/12/2012).
Hal yang sama diungkapkan oleh Pitri, pemilik keramba ikan yang lain. Dirinya terkejut setelah melihat ikan-ikan di keramba sudah banyak yang mengapung dan busuk.
Pantauan SINDO, ikan budidaya di keramba yang mati mulai dari Desa Srigeni, Teloko, Tanjung Serang, Kecamatan Kayuagung. Kemudian Desa Tanjung Menag, Ulak jermun, terate dan Belanti Kecamatan SP Padang. Selanjutnya Desa Pampangan dan Tapus.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten OKI Abdul Muthalib mengaku sudah mendapat laporan terkait kematian ikan di sejulah keramba.
”Hasil penelitian tingkat keasaman air terjadi peningkatan. Ini biasa saat terjadi pergantian musim,” katanya.
Ikan-ikan yang dibudi dayakan oleh masyarakat di sepanjang sungai Komering kebanyakan adalah jenis Patin, Bawal dan Nila sedangkan untuk ikan lokal seperti Haruan atau Gabus atau Bethok tidak terpengaruh.
”Laporan yang kami dapat Peristiwa matinya ikan-ikan budi daya itu terjadi sejak hari minggu yang lalu, saat cuaca yang biasanya panas tiba-tiba berubah turun hujan secara terus menerus, sehingga membuat keasaman air meningkat,” ungkapnya.
Sementara itu menurut anggota DPRD OKI Sangdewei Rusmin, pihaknya sudah menerima laporan dari masyarakat terkait banyaknya ikan keramba warga yang mati.
”Kita berharap kepada dinas terkait agar segera memberikan tindakan, apalagi peristiwa ini terjadi setiap tahun seharusnya bisa diantisipasi jangan sampai terjadi terus, sehingga membuat petani ikan merugi,” jelasnya.
(ysw)