PNS berpistol aniaya guru SD
A
A
A
Sindonews.com - Nurbaiti, guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 81 Pekanbaru, Riau dianiaya oleh seorang wali murid. Saat penganiayaan, pelaku berpakaian Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta membawa pistol.
Pelaku juga mebawa pistol mendatangi dan menampar Nurbaiti guru kelas V SD 81 Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Gabus.
"Dia menampar pipi saya sebanyak dua kali. Pria itu juga sempat menunjukan pistolnya dan mengancam membunuh saya. Dia seorang PNS. Tapi saya tidak tahu institusinya," kata Nurbaiti kepada okezone Senin (26/11/2012) yang ditemui di sekolah.
Nurbaiti yang merupakan wali kelas Rizki menduga, pemukulan yang dialaminya itu buntut dari dirinya memarai muridnya bernama Rizki yang tidak lain anak dari pelaku. Dimana saat terjadi proses belajar, Nurbaiti mengaku menegur siswa yang ribut dan tidak mengerjakan tugas.
"Saya sudah bilang kepada Rizki, jangan ribut dan kerjakan tugas. Tapi dia terus ribut. Kemudian saya mendatangi dan memarahi sambil memegang kepalanya. Kemudian saya mengucapkan kepada kalau tidak mau belajar pulang saja. Kemudian anak itu langsung ambil tas dan langsung pulang," katanya.
Kemungkinan setelah kejadian itu, Rizki melaporkan kejadian itu ke orang tuanya.
"Kemudian setelah beberapa orang tua Rizki datang dan langsung menampar saya. Kasus ini belum saya laporkan ke polisi," ucapnya.
Pelaku juga mebawa pistol mendatangi dan menampar Nurbaiti guru kelas V SD 81 Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Gabus.
"Dia menampar pipi saya sebanyak dua kali. Pria itu juga sempat menunjukan pistolnya dan mengancam membunuh saya. Dia seorang PNS. Tapi saya tidak tahu institusinya," kata Nurbaiti kepada okezone Senin (26/11/2012) yang ditemui di sekolah.
Nurbaiti yang merupakan wali kelas Rizki menduga, pemukulan yang dialaminya itu buntut dari dirinya memarai muridnya bernama Rizki yang tidak lain anak dari pelaku. Dimana saat terjadi proses belajar, Nurbaiti mengaku menegur siswa yang ribut dan tidak mengerjakan tugas.
"Saya sudah bilang kepada Rizki, jangan ribut dan kerjakan tugas. Tapi dia terus ribut. Kemudian saya mendatangi dan memarahi sambil memegang kepalanya. Kemudian saya mengucapkan kepada kalau tidak mau belajar pulang saja. Kemudian anak itu langsung ambil tas dan langsung pulang," katanya.
Kemungkinan setelah kejadian itu, Rizki melaporkan kejadian itu ke orang tuanya.
"Kemudian setelah beberapa orang tua Rizki datang dan langsung menampar saya. Kasus ini belum saya laporkan ke polisi," ucapnya.
(azh)