Penculik polisi dibekuk
A
A
A
Sindonews.com - Tiga dari delapan orang yang menculik anggota Polresta Pekanbaru Briptu Joko Fabianto berhasil diringkus. Satu orang penculik terpaksa ditembak karena berusaha melawan petugas.
Pantauan okezone di Rumah Sakit Bayangkara Polda Riau, terlihat Zainul mengalami luka tembak dikedua kakinya.
Selain melakukan penangkapan terhadap Zainul, Polresta Pekanbaru juga menangkap dua oknum Polri yang diduga terlibat penculikan Briptu Joko, dari kesatuan Polres Rohul, Riau.
"Untuk oknum Polri yang diduga melakukan penganiayaan dan penculikan Briptu Joko telah kita amankan untuk pengembangan lebih lanjut," tukasnya.
Sementara untuk oknum TNI yang diduga terlibat, saat ini pihak Polresta Pekanbaru telah melakukan kordinasi dengan pihak POM.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar mengatakan bahwa anggotanya yakni Briptu Joko Fabianto memang sengaja akan dibunuh oleh kawanan yang menculiknya.
"Bedasarkan hasil penyelidikan, memang nampaknya anggota kita memang sengaja diculik untuk dihabisi," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar.
Kapolresta menduga, hal ini ada kaitanya dengan jaringan narkotika dan pisikotropika oleh pelaku. Namun demikian polisi masih melakukan pendalaman.
Pantauan okezone di Rumah Sakit Bayangkara Polda Riau, terlihat Zainul mengalami luka tembak dikedua kakinya.
Selain melakukan penangkapan terhadap Zainul, Polresta Pekanbaru juga menangkap dua oknum Polri yang diduga terlibat penculikan Briptu Joko, dari kesatuan Polres Rohul, Riau.
"Untuk oknum Polri yang diduga melakukan penganiayaan dan penculikan Briptu Joko telah kita amankan untuk pengembangan lebih lanjut," tukasnya.
Sementara untuk oknum TNI yang diduga terlibat, saat ini pihak Polresta Pekanbaru telah melakukan kordinasi dengan pihak POM.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar mengatakan bahwa anggotanya yakni Briptu Joko Fabianto memang sengaja akan dibunuh oleh kawanan yang menculiknya.
"Bedasarkan hasil penyelidikan, memang nampaknya anggota kita memang sengaja diculik untuk dihabisi," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar.
Kapolresta menduga, hal ini ada kaitanya dengan jaringan narkotika dan pisikotropika oleh pelaku. Namun demikian polisi masih melakukan pendalaman.
(ysw)