Mahasiswa jual permen isi ganja
Rabu, 07 November 2012 - 16:51 WIB
Mahasiswa jual permen isi ganja
A
A
A
Sindonews.com - Direktorat Reserse dan Narkoba Polda DIY berhasil mengungkap modus baru peredaran narkoba jenis ganja menggunakan kemasan permen.
Modus peredaran ganja itu terungkap dari penangkapan tiga orang mahasiswa dari perguruan tinggi swasta (PTS) di komplek indekos daerah Jetis, Yogyakarta.
Mereka berinisial MS, HS, dan PHN. Dari hasil penggeledahan, ketiganya didapati menyimpan ganja sebanyak 150 gram yang masih tersimpan rapi dalam kemasan permen coklat berukuran besar.
Direktur Reserse dan Narkoba Polda DIY Kombes Pol Widjanarko mengatakan, modus pengepakan dalam kemasan permen itu cukup rapi. Sekilas, bungkus permen itu tidak mencurigakan.
Begitu dibuka di dalamnya terdapat daun ganja kering yang dikemas kertas koran dalam bentuk paket hemat. “Masing-masing paket beratnya antara 10 sampai 20 gram,” katanya di Mapoda DIY, Rabu (7/11/2012).
Menurut Widjanarko, model pengiriman barang dengan pengemasan bungkus permen itu merupakan modus baru. “Kemasan seperti ini bisa untuk sabu-sabu juga, tujuan mereka untuk mengelabui petugas,” ujarnya.
Disamping kemasan permen, petugas juga pernah menangkap pengedar sabu menggunakan kemasan minuman ringan. Saat itu, berhasil diamankan salah satu mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) di Yogyakarta berinisial HR (28) dengan barang bukti sabu seberat 16 gram dalam 28 kemasan sachetan minuman ringan dan 1 bungkus rokok.
Selain itu, dari hasil pengungkapan kasus narkoba selama dua minggu terakhir Widjanarko mengaku berhasil menemukan pula percobaan pengiriman biji ganja dari Belanda. Dalam kasus itu, pemesanan dilakukan via internet dan barang dikirim melalui jasa paket kantor pos.
“Ini kita temukan di salah satu kantor pos di Sleman, dalam paket itu pengirim sudah menyampaikan alamat dan nama penerima dengan jelas, hanya saja, penerima barang tidak mengakui melakukan pemesanan,” paparnya.
Modus peredaran ganja itu terungkap dari penangkapan tiga orang mahasiswa dari perguruan tinggi swasta (PTS) di komplek indekos daerah Jetis, Yogyakarta.
Mereka berinisial MS, HS, dan PHN. Dari hasil penggeledahan, ketiganya didapati menyimpan ganja sebanyak 150 gram yang masih tersimpan rapi dalam kemasan permen coklat berukuran besar.
Direktur Reserse dan Narkoba Polda DIY Kombes Pol Widjanarko mengatakan, modus pengepakan dalam kemasan permen itu cukup rapi. Sekilas, bungkus permen itu tidak mencurigakan.
Begitu dibuka di dalamnya terdapat daun ganja kering yang dikemas kertas koran dalam bentuk paket hemat. “Masing-masing paket beratnya antara 10 sampai 20 gram,” katanya di Mapoda DIY, Rabu (7/11/2012).
Menurut Widjanarko, model pengiriman barang dengan pengemasan bungkus permen itu merupakan modus baru. “Kemasan seperti ini bisa untuk sabu-sabu juga, tujuan mereka untuk mengelabui petugas,” ujarnya.
Disamping kemasan permen, petugas juga pernah menangkap pengedar sabu menggunakan kemasan minuman ringan. Saat itu, berhasil diamankan salah satu mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) di Yogyakarta berinisial HR (28) dengan barang bukti sabu seberat 16 gram dalam 28 kemasan sachetan minuman ringan dan 1 bungkus rokok.
Selain itu, dari hasil pengungkapan kasus narkoba selama dua minggu terakhir Widjanarko mengaku berhasil menemukan pula percobaan pengiriman biji ganja dari Belanda. Dalam kasus itu, pemesanan dilakukan via internet dan barang dikirim melalui jasa paket kantor pos.
“Ini kita temukan di salah satu kantor pos di Sleman, dalam paket itu pengirim sudah menyampaikan alamat dan nama penerima dengan jelas, hanya saja, penerima barang tidak mengakui melakukan pemesanan,” paparnya.
(ysw)
