Rumah pengikut Syiah dirusak warga
Kamis, 01 November 2012 - 08:35 WIB

Rumah pengikut Syiah dirusak warga
A
A
A
Sindonews.com - Warga kota Ternate, Maluku Utara menyerang puluhan pengikut aliran Syiah. Akibatnya, pimpinan ajaran Syiah dan beberapa pengikutnya yang berada di dalam rumah yang sering dijadikan tempat ibadah menjadi amukan massa. Selain itu, rumah yang sering dijadikan tempat ibadah ikut dirusak. Warga menganggap ajaran Syiah menyimpang.
Penyerangan Jamaah Syiah ini bermula dari keresahan warga, Marikrubu, Kota Ternate Tengah, atas aktivitas para pengikut Syiah yang dianggap menyebarkan aliran sesat di wilayah mereka. Sejak tiga tahun belakangan ini, pengikut ajaran Syiah dari berbagai daerah datang dan berkumpul di rumah Helmi Asagaf, saat itu, warga dan pemerintah setempat meminta mereka menghentikan aktivitas menyimpang itu.
Pada Rabu 31 Oktober 2012 sekira pukul 22.00 WIT, warga pun kembali memperingatkan agar para pengikut ajaran Syiah tidak melaksanakan kegiatan apapun. Menurut warga, aktivitas ajaran Syiah ini, bertentangan dengan akidah Islam yang selama ini diyakini warga. Namun, permintaan tersebut tidak direspons kubu Helmi dan pengikutnya.
Warga pun kemudian marah dan melakukan penyerangan serta melakukan pemukulan terhadap Helmi dan pengikutnya, selain itu, warga juga melakukan pengrusakan rumah Helmi yang sering dijadikan tempat ibadah itu.
Beruntung aksi brutal ratusan warga Kelurahan Marikrubu ini tidak berlangsung lama. Setelah puluhan aparat kepolisian dibantu aparat TNI diterjunkan ke lokasi kejadian dan dapat melerai amukan massa tersebut.
Helmi dan pengikutnya berhasil di evakuasi oleh aparat dan langsung digiring ke kantor Polres Kota Ternate guna diamankan dari amukan warga.
Menurut salah seorang warga Samsudin, warga sudah mulai resah dengan adanya aliran syiah ini, pasalnya mereka suda pernah melakukan kesepakatan dengan warga untuk tidak melakukan aktivitas dan kegiatan apapun di kelurahan tersebut. Namun Helmi dan pengikutnya tetap melakukan kegiatan dan menyebarkan aliran sesat itu. Sehingga warga setempat melakukan penyerangan untuk mengeluarkan mereka dari Kota ternate.
"Aktivitas Syiah ini bertentangan akidah islam yang selama ini diyakini warga. Namun permintaan tersebut direspons keras kubu Helmi,“ ungkap Samsudin menjelaskan kepada wartawan Kamis dini hari (1/11/2012).
Helmi ketua ajaran Syiah mengatakan, Ia bersama pengikutnya hanya berdiskusi biasa dan tidak melakukan aktivitas apapun, tiba-tiba datang sekelompok pemuda bersama ratusan warga
setempat kemudian melakukan penyerangan, pemukulan dan perusakan tempat ibadah mereka.
Akibatnya, rumah yang sering dijadikan temapt ibadah mengalami kerusakan yang cukup parah. Untuk itu, Ia meminta aparat kepolisian menangkap pelaku pemukulan pan pengrusakan rumah ibadahnya itu.
Penyerangan Jamaah Syiah ini bermula dari keresahan warga, Marikrubu, Kota Ternate Tengah, atas aktivitas para pengikut Syiah yang dianggap menyebarkan aliran sesat di wilayah mereka. Sejak tiga tahun belakangan ini, pengikut ajaran Syiah dari berbagai daerah datang dan berkumpul di rumah Helmi Asagaf, saat itu, warga dan pemerintah setempat meminta mereka menghentikan aktivitas menyimpang itu.
Pada Rabu 31 Oktober 2012 sekira pukul 22.00 WIT, warga pun kembali memperingatkan agar para pengikut ajaran Syiah tidak melaksanakan kegiatan apapun. Menurut warga, aktivitas ajaran Syiah ini, bertentangan dengan akidah Islam yang selama ini diyakini warga. Namun, permintaan tersebut tidak direspons kubu Helmi dan pengikutnya.
Warga pun kemudian marah dan melakukan penyerangan serta melakukan pemukulan terhadap Helmi dan pengikutnya, selain itu, warga juga melakukan pengrusakan rumah Helmi yang sering dijadikan tempat ibadah itu.
Beruntung aksi brutal ratusan warga Kelurahan Marikrubu ini tidak berlangsung lama. Setelah puluhan aparat kepolisian dibantu aparat TNI diterjunkan ke lokasi kejadian dan dapat melerai amukan massa tersebut.
Helmi dan pengikutnya berhasil di evakuasi oleh aparat dan langsung digiring ke kantor Polres Kota Ternate guna diamankan dari amukan warga.
Menurut salah seorang warga Samsudin, warga sudah mulai resah dengan adanya aliran syiah ini, pasalnya mereka suda pernah melakukan kesepakatan dengan warga untuk tidak melakukan aktivitas dan kegiatan apapun di kelurahan tersebut. Namun Helmi dan pengikutnya tetap melakukan kegiatan dan menyebarkan aliran sesat itu. Sehingga warga setempat melakukan penyerangan untuk mengeluarkan mereka dari Kota ternate.
"Aktivitas Syiah ini bertentangan akidah islam yang selama ini diyakini warga. Namun permintaan tersebut direspons keras kubu Helmi,“ ungkap Samsudin menjelaskan kepada wartawan Kamis dini hari (1/11/2012).
Helmi ketua ajaran Syiah mengatakan, Ia bersama pengikutnya hanya berdiskusi biasa dan tidak melakukan aktivitas apapun, tiba-tiba datang sekelompok pemuda bersama ratusan warga
setempat kemudian melakukan penyerangan, pemukulan dan perusakan tempat ibadah mereka.
Akibatnya, rumah yang sering dijadikan temapt ibadah mengalami kerusakan yang cukup parah. Untuk itu, Ia meminta aparat kepolisian menangkap pelaku pemukulan pan pengrusakan rumah ibadahnya itu.
(azh)