Sadis, satu keluarga ditembak rampok
Kamis, 25 Oktober 2012 - 17:47 WIB

Sadis, satu keluarga ditembak rampok
A
A
A
Sindonews.com - Perampokan tergolong sadis terjadi di Talang Tumbur Kelurahan Talang Ubi Barat, Kecamatan Talang Ubi, Muaraenim, Sumatera Selatan (Sumsel). Selain menggasak satu buah sepeda motor Honda Mega Pro, para pelaku juga menembak pemilik rumah.
Pemilik rumah Yulisman (30) tak berdaya ketika kawanan perampok masuk ke rumahnya. Dengan membawa senjata api (Senpi) rakitan dan senjata tajam jenis celurit, para pelaku mengancam korbannya. Dalam aksinya pelaku menembak Yulisman, Mahusin (50) ayah Yulisman dan anaknya.
Yulisman mengatakan, Saat kejadian terdengar suara pintu yang sedang di gedor-gedor. Namun, dirinya mengira kalau itu adalah suara tersebut berasal orang yang sedang menonton televisi di luar. Namun, saat pintu dibuka ternyata ada empat orang yang menggunakan penutup kepala dan mengancam dengan celurit dan senpi. Keempat kawanan tersebut memaksa korban agar menyerahkan kunci motor Honda Mega Pro milik korban.
"Sebenarnya kami tidak melawan dan bersedia menyerahkan motor asal jangan ada yang disakiti. Tapi, karena kawanan ini tidak sabar menunggu kuncinya akhirnya saya diseret dan ditembak," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet ini saat dirawat di RSUD Dr HM Rabain, Muaraenim, Kamis (25/10).
Tak lama, ungkap korban, kawanan tersebut juga menendang anak korban yang saat itu langsung jatuh dan ditembak di bagian pinggang belakangnya. Melihat kejadian tersebut, korban terpaksa melawan. Akibatnya, korban terkena celurit di telinga sebelah kanan. Selanjutnya, setelah melukai dan menembak anggota keluarga korban, kawanan perampok tersebut lalu pergi dengan membawa kabur motor korban. Sedangkan korban dan ayahnya langsung dilarikan ke RSUD Dr HM Rabain untuk dirawat.
Mendapat laporan adanya aksi perampokan, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Hasilnya, salah seorang pelaku berhasil ditangkap. Kapolsek Talang Ubi, Kompol Alfian mengatakan tersangka yang ditangkap bernama Lehan (35). Lehan merupakan buronan yang lama dicari oleh polisi. Saat akan ditangkap, Lehan sempat melawan. Akhirnya petugas terpaksa menembak Lehan.
“Tersangka Lehan adalah seorang DPO kasus perampokan pada tahun 2008 yang lalu dan sehari-hari bekerja sebagai petani, sedangkan untuk ketiga pelaku lainnya masih kami kejar,” tukas Alfian.
Pemilik rumah Yulisman (30) tak berdaya ketika kawanan perampok masuk ke rumahnya. Dengan membawa senjata api (Senpi) rakitan dan senjata tajam jenis celurit, para pelaku mengancam korbannya. Dalam aksinya pelaku menembak Yulisman, Mahusin (50) ayah Yulisman dan anaknya.
Yulisman mengatakan, Saat kejadian terdengar suara pintu yang sedang di gedor-gedor. Namun, dirinya mengira kalau itu adalah suara tersebut berasal orang yang sedang menonton televisi di luar. Namun, saat pintu dibuka ternyata ada empat orang yang menggunakan penutup kepala dan mengancam dengan celurit dan senpi. Keempat kawanan tersebut memaksa korban agar menyerahkan kunci motor Honda Mega Pro milik korban.
"Sebenarnya kami tidak melawan dan bersedia menyerahkan motor asal jangan ada yang disakiti. Tapi, karena kawanan ini tidak sabar menunggu kuncinya akhirnya saya diseret dan ditembak," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet ini saat dirawat di RSUD Dr HM Rabain, Muaraenim, Kamis (25/10).
Tak lama, ungkap korban, kawanan tersebut juga menendang anak korban yang saat itu langsung jatuh dan ditembak di bagian pinggang belakangnya. Melihat kejadian tersebut, korban terpaksa melawan. Akibatnya, korban terkena celurit di telinga sebelah kanan. Selanjutnya, setelah melukai dan menembak anggota keluarga korban, kawanan perampok tersebut lalu pergi dengan membawa kabur motor korban. Sedangkan korban dan ayahnya langsung dilarikan ke RSUD Dr HM Rabain untuk dirawat.
Mendapat laporan adanya aksi perampokan, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Hasilnya, salah seorang pelaku berhasil ditangkap. Kapolsek Talang Ubi, Kompol Alfian mengatakan tersangka yang ditangkap bernama Lehan (35). Lehan merupakan buronan yang lama dicari oleh polisi. Saat akan ditangkap, Lehan sempat melawan. Akhirnya petugas terpaksa menembak Lehan.
“Tersangka Lehan adalah seorang DPO kasus perampokan pada tahun 2008 yang lalu dan sehari-hari bekerja sebagai petani, sedangkan untuk ketiga pelaku lainnya masih kami kejar,” tukas Alfian.
(azh)