Baliho dibakar, PAN & PDIP lapor Panswaslu

Baliho dibakar, PAN & PDIP lapor Panswaslu
A
A
A
Sindonews.com - Suhu politik di Tangerang menjelang pemilihan kepala daerah kian memanas. Sebuah baliho cabup-cawabup Tangerang yang dipasang di Kampung Pasir Randu, Desa Kadu, Kecamatan Curug dari koalisi PDIP dan PAN nomor urut 4 Suwandhi-Muhlis (Wali’s) dibakar. Belum diketahui siapa pelaku pembakaran baliho tersebut.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP Kabupaten Tangerang Ahmad Supriyadi mengatakan, massa pendukung Wali's sudah pasti merasa kecewa. Aksi pembakaran itu telah mencederai proses demokrasi.
"Hari ini 100 kader PDIP dan PAN selaku partai pendukung Wali’s, akan memasangan kembali baliho di lokasi yang sama. Kami juga akan lapor Panwaslu," tegasnya.
Ahmad menyayangkan aksi pembakaran tersebut. Seharusnya partai bisa memberikan pendidikan politik yang cerdas, agar tidak terjadi hal-hal buruk seperti terjadi saat ini. Pihaknya tetap akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
Hari ini, secara bersama-sama pihaknya akan mencopot baliho yang dibakar dan mengganti dengan baliho yang baru. Dengan berkonvoi mereka akan menuju ke sekretariat Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tangerang untuk melaporkan kasus pembakaran itu.
“Kami juga akan datang ke Panwaslu untuk meminta Panwaslu tegas dalam menindak pelanggaran demi terwujudnya Pemilukada damai. Sebab, kader PAN dan PDIP merasa tersinggung karena perusakan yang dilakukan adalah simbol partai PDIP dan PAN yang merupakan jadi diri ideologi partai,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Kabupaten Tangerang Marlan Akip menambahkan, sebagai kader dan pimpinan partai, pihaknya pun merasa tersinggung dengan aksi perusakan simbol-simbol perjuangan partainya.
"Kami akan bentuk satgas untuk perjuangan kami dan meminimalisir hal-hal semacam ini," tegasnya.
Sebelumnya, Pengawas Lapangan (PL) Desa Kadu Ahmad Duhuri, dan juga Koordinator Kecamatan (Korcam) Wali's Curug Hasanudin mendapati unsur kesengajaan atas pembakaran spanduk milik Wali’s pada Minggu (21/10) lalu.
Hal itu diketahui setelah adanya laporan warga sekitar lokasi spanduk. Dan pengerusakan ini juga sudah dilaporkan kepapa pihak kepolisian.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP Kabupaten Tangerang Ahmad Supriyadi mengatakan, massa pendukung Wali's sudah pasti merasa kecewa. Aksi pembakaran itu telah mencederai proses demokrasi.
"Hari ini 100 kader PDIP dan PAN selaku partai pendukung Wali’s, akan memasangan kembali baliho di lokasi yang sama. Kami juga akan lapor Panwaslu," tegasnya.
Ahmad menyayangkan aksi pembakaran tersebut. Seharusnya partai bisa memberikan pendidikan politik yang cerdas, agar tidak terjadi hal-hal buruk seperti terjadi saat ini. Pihaknya tetap akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
Hari ini, secara bersama-sama pihaknya akan mencopot baliho yang dibakar dan mengganti dengan baliho yang baru. Dengan berkonvoi mereka akan menuju ke sekretariat Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tangerang untuk melaporkan kasus pembakaran itu.
“Kami juga akan datang ke Panwaslu untuk meminta Panwaslu tegas dalam menindak pelanggaran demi terwujudnya Pemilukada damai. Sebab, kader PAN dan PDIP merasa tersinggung karena perusakan yang dilakukan adalah simbol partai PDIP dan PAN yang merupakan jadi diri ideologi partai,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Kabupaten Tangerang Marlan Akip menambahkan, sebagai kader dan pimpinan partai, pihaknya pun merasa tersinggung dengan aksi perusakan simbol-simbol perjuangan partainya.
"Kami akan bentuk satgas untuk perjuangan kami dan meminimalisir hal-hal semacam ini," tegasnya.
Sebelumnya, Pengawas Lapangan (PL) Desa Kadu Ahmad Duhuri, dan juga Koordinator Kecamatan (Korcam) Wali's Curug Hasanudin mendapati unsur kesengajaan atas pembakaran spanduk milik Wali’s pada Minggu (21/10) lalu.
Hal itu diketahui setelah adanya laporan warga sekitar lokasi spanduk. Dan pengerusakan ini juga sudah dilaporkan kepapa pihak kepolisian.
(lns)