Permintaan hewan kurban di Muaraenim dilayani
Jum'at, 12 Oktober 2012 - 20:13 WIB

Permintaan hewan kurban di Muaraenim dilayani
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang hari raya Idul Adha, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Muaraenim akan melayani permintaan hewan ternak sapi. Dalam hal ini pihak Disnakan hanya bertindak sebagai fasilitator bagi penjual ataupun agen hewan yang membutuhkan.
Kepala Disnakan Kabupaten Muaraenim, Teguh Sumitro melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Tapip mengatakan untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 1433 H ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan kelompok-kelompok peternak maupun usaha-usahan peternakan sapi. Baik yang berasal dari Kabupaten Muaraenim maupun dari luar Kabupaten Muaraenim. Di antaranya, Kelompok Tani Bina Lestari Desa Fajar Indah, Kecamatan Gunung Megang, dengan stok ternak sapi sebanyak 40-50 ekor. Selanjutnya dengan Usaha Ternak Sapi Bandar Jaya Lampung Tengah yang menyediakan stok sapi sebanyak 1.000 ekor.
"Dalam hal ini Disnakan Muaraenim, sifatnya hanya sekedar menjembatani saja dengan penjual atau pengusaha. Bukan membuka lapak khusus. Jadi yang membutuhkan ternak sapi bisa menghubungi Disnakan," ungkap Tapip menjelaskan kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (12/10/2012).
Menurut Tapip, untuk hari raya Idul Adha tahun ini, Kabupaten Muaraenim membutuhkan sekitar 250 ekor komoditi ternak sapi. Dimana,untuk harga ternak sapi Bali Rp45 ribu per kilogram hidup, dengan berat ternak dari 178-300 kilogram. Sedangkan, untuk harga ternak sapi di luar sapi Bali seperti sapi Simental, Limousin, Peranakan Ongol (PO) dan Brahman dengan berat 240-490 kilogram yakni Rp33 ribu per Kilogram hidup. Akan tetapi, kata dia, sedikit perbedaan untuk jenis ternak sapi di luar jenis sapi Bali untuk berat 500-1 ton seharga Rp35 ribu per kilogram hidup.
"Saat ini, Kabupaten Muaraenim sedang menuju tahapan menuju swasembada daging. Hal ini bisa dilihat dari berbagai program yang sedang dijalankan di Bumi Serasan Sekundang," ucap dia
Adapun sejumlah program tersebut, lanjut dia, seperti program dari Departemen Pertanian RI yakni Program Percepatan Swasembada Daging Sapi (P2SDS) dan pada tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Program SASA,yakni sapi sawit.
"Jadi tahun 2010-2014 yang menjadi target swasembada daging, untuk Kabupaten Muaraenim ditargetkan baru bisa swasembada daging pada tahun 2018," tukasnya.
Tapip menghimbau, bagi masyarakat Kabupaten Muaraenim yang akan bekurban hendaknya bisa memilih ternak sapi yang secara fisik tidak cacat atau sehat dan dengan umur dua tahun ke atas.
"Dan juga penting, adanya surat keterangan sehat ternak yang dikeluarkan dari petugas kesehatan tim Disnakan Kabupaten Muaraenim Enim," ungkapnya
Salah satu penjual hewan ternak di Muaraenim Kodri menuturkan, sudah beberapa tahun terakhir dirinya menggeluti penjualan hewan ternak. Untuk sapi dirinya menjual antara Rp10 juta-Rp11 juta per ekor, sedangkan kambing antara Rp1,7 juta hingga Rp2 juta.
"Hewan kurban ini saya mendatangkannya dari Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Lampung. Untuk harganya, disesuaikan dengan beratnya," ucapnya
Kepala Disnakan Kabupaten Muaraenim, Teguh Sumitro melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Tapip mengatakan untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 1433 H ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan kelompok-kelompok peternak maupun usaha-usahan peternakan sapi. Baik yang berasal dari Kabupaten Muaraenim maupun dari luar Kabupaten Muaraenim. Di antaranya, Kelompok Tani Bina Lestari Desa Fajar Indah, Kecamatan Gunung Megang, dengan stok ternak sapi sebanyak 40-50 ekor. Selanjutnya dengan Usaha Ternak Sapi Bandar Jaya Lampung Tengah yang menyediakan stok sapi sebanyak 1.000 ekor.
"Dalam hal ini Disnakan Muaraenim, sifatnya hanya sekedar menjembatani saja dengan penjual atau pengusaha. Bukan membuka lapak khusus. Jadi yang membutuhkan ternak sapi bisa menghubungi Disnakan," ungkap Tapip menjelaskan kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (12/10/2012).
Menurut Tapip, untuk hari raya Idul Adha tahun ini, Kabupaten Muaraenim membutuhkan sekitar 250 ekor komoditi ternak sapi. Dimana,untuk harga ternak sapi Bali Rp45 ribu per kilogram hidup, dengan berat ternak dari 178-300 kilogram. Sedangkan, untuk harga ternak sapi di luar sapi Bali seperti sapi Simental, Limousin, Peranakan Ongol (PO) dan Brahman dengan berat 240-490 kilogram yakni Rp33 ribu per Kilogram hidup. Akan tetapi, kata dia, sedikit perbedaan untuk jenis ternak sapi di luar jenis sapi Bali untuk berat 500-1 ton seharga Rp35 ribu per kilogram hidup.
"Saat ini, Kabupaten Muaraenim sedang menuju tahapan menuju swasembada daging. Hal ini bisa dilihat dari berbagai program yang sedang dijalankan di Bumi Serasan Sekundang," ucap dia
Adapun sejumlah program tersebut, lanjut dia, seperti program dari Departemen Pertanian RI yakni Program Percepatan Swasembada Daging Sapi (P2SDS) dan pada tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Program SASA,yakni sapi sawit.
"Jadi tahun 2010-2014 yang menjadi target swasembada daging, untuk Kabupaten Muaraenim ditargetkan baru bisa swasembada daging pada tahun 2018," tukasnya.
Tapip menghimbau, bagi masyarakat Kabupaten Muaraenim yang akan bekurban hendaknya bisa memilih ternak sapi yang secara fisik tidak cacat atau sehat dan dengan umur dua tahun ke atas.
"Dan juga penting, adanya surat keterangan sehat ternak yang dikeluarkan dari petugas kesehatan tim Disnakan Kabupaten Muaraenim Enim," ungkapnya
Salah satu penjual hewan ternak di Muaraenim Kodri menuturkan, sudah beberapa tahun terakhir dirinya menggeluti penjualan hewan ternak. Untuk sapi dirinya menjual antara Rp10 juta-Rp11 juta per ekor, sedangkan kambing antara Rp1,7 juta hingga Rp2 juta.
"Hewan kurban ini saya mendatangkannya dari Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Lampung. Untuk harganya, disesuaikan dengan beratnya," ucapnya
(azh)