Semburan serupa Lapindo terjadi di Muaraenim
A
A
A
Sindonews.com - Warga sekitar Rompo Talang Kampai, Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Muara Enim dikagetkan dengan semburan air bercampur pasir di wilayah mereka dari pengeboran PT Tansir Magic Energi (TME).
Mereka khawatir, pemukiman mereka terbenam lumpur seperti yang terjadi di Sidoarjo. Semburan air bercampur pasir itu mencapai tinggi sekira lima meter. Ekplorasi tambang batubara oleh PT Tansir Magic Energi (TME) sendiri hanya berjarak sekira 200 meter dari pemukiman penduduk.
Informasi di lapangan menyebutkan, saat itu PT TME sedang mencari potensi batubara di lokasi tersebut. Namun, saat aktivitasi eksplorasi berlangsung tiba-tiba dari pengeboran yang dilakukan keluar semburan air bercampur pasir dengan ketinggian 4-5 meter. Bahkan, semburan tersebut terus berlangsung dan bertambah tinggi hingga 10 meter.
Akibatnya, sebagian lokasi eksplorasi telah tergenang air. Tim TME pada saat kejadian, sudah berupaya melakukan penyumbatan dan meminta bantuan tim ahli dari PT Pertamina Pendopo.
Namun, semburan air dan pasir masih terus keluar. Hingga saat ini, belum ada pihak dari PT TME yang dapat dihubungi untuk memberikan konfirmasinya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Benuang A Haris Khawaludin membenarkan adanya semburan air bercampur pasir dari aktivitas eksplorasi tambang batubara oleh PT TME.
“Lokasinya tidak berjauhan dari pemukiman penduduk dan juga kebun warga. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, ataupun kerugian langsung terhadap warga sekitar," ujar Haris saat dihubungi via telepon selularnya, Kamis (27/9/2012).
Haris menjelaskan, saat terjadi semburan, air bercampur pasir menyembur dengan ketinggian 4-5 meter. PT TME sudah berupaya melakukan penyumbatan, hanya saja semburan masih terjadi.
“Untuk saat ini pihak perusahaan masih berupaya menghentikan semburan air dan pasir tersebut,” tutup Haris sembari menyebutkan PT TME baru beroperasi sekitar satu yang minggu yang lalu.
Sementara itu, Kapolsek Talang Ubi, Kompol Alpian mengaku kalau pihaknya belum mendapatkan laporan dari PT TME, terkait hal tersebut. Namun begitu pihaknya akan melakukan peninjauan ke lokasi untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya. Sekaligus mengetahui dampak dari semburan air dan pasir tersebut.
Mereka khawatir, pemukiman mereka terbenam lumpur seperti yang terjadi di Sidoarjo. Semburan air bercampur pasir itu mencapai tinggi sekira lima meter. Ekplorasi tambang batubara oleh PT Tansir Magic Energi (TME) sendiri hanya berjarak sekira 200 meter dari pemukiman penduduk.
Informasi di lapangan menyebutkan, saat itu PT TME sedang mencari potensi batubara di lokasi tersebut. Namun, saat aktivitasi eksplorasi berlangsung tiba-tiba dari pengeboran yang dilakukan keluar semburan air bercampur pasir dengan ketinggian 4-5 meter. Bahkan, semburan tersebut terus berlangsung dan bertambah tinggi hingga 10 meter.
Akibatnya, sebagian lokasi eksplorasi telah tergenang air. Tim TME pada saat kejadian, sudah berupaya melakukan penyumbatan dan meminta bantuan tim ahli dari PT Pertamina Pendopo.
Namun, semburan air dan pasir masih terus keluar. Hingga saat ini, belum ada pihak dari PT TME yang dapat dihubungi untuk memberikan konfirmasinya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Benuang A Haris Khawaludin membenarkan adanya semburan air bercampur pasir dari aktivitas eksplorasi tambang batubara oleh PT TME.
“Lokasinya tidak berjauhan dari pemukiman penduduk dan juga kebun warga. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, ataupun kerugian langsung terhadap warga sekitar," ujar Haris saat dihubungi via telepon selularnya, Kamis (27/9/2012).
Haris menjelaskan, saat terjadi semburan, air bercampur pasir menyembur dengan ketinggian 4-5 meter. PT TME sudah berupaya melakukan penyumbatan, hanya saja semburan masih terjadi.
“Untuk saat ini pihak perusahaan masih berupaya menghentikan semburan air dan pasir tersebut,” tutup Haris sembari menyebutkan PT TME baru beroperasi sekitar satu yang minggu yang lalu.
Sementara itu, Kapolsek Talang Ubi, Kompol Alpian mengaku kalau pihaknya belum mendapatkan laporan dari PT TME, terkait hal tersebut. Namun begitu pihaknya akan melakukan peninjauan ke lokasi untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya. Sekaligus mengetahui dampak dari semburan air dan pasir tersebut.
(ysw)