Tolak outsourcing, buruh sweeping mal

Tolak outsourcing, buruh sweeping mal
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan buruh yang tergabung dalam aliansi buruh Tangerang Raya, melakukan sweeping ke dalam mal yang dianggap banyak mempekerjakan buruh outsourcing. Sweeping ini sebagai bentuk aksi penolakan sistem kerja tersebut.
"Selama ini masih banyak perusahaan yang mempekerjakan karyawan melalui outsourcing. Jelas-jelas outsourcing adalah kerjanya kapitalis yang menindas buruh. Maka kami mengajak seluruh pekerja untuk ikut menolak outsourcing, dan kerja kontrak," kata koordinator aksi, Dedi Sudrajat di Tangerang, Banten, Kamis (27/9/2012).
Sempat terjadi ketegangan antara para pengunjuk rasa dengan penjaga keamanan di sebuah mal. Karena para pengunjuk rasa berusaha masuk ke dalam mal untuk melakukan sweeping.
Setelah melakukan sweeping di mal, ribuan buruh tersebut juga sempat melakukan aksi blokir Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang, hingga berakibat kemacetan. "Kami minta pemerintah segera melek mata, dan menghapus sistem yang merugikan buruh ini," ujar Dedi dalam orasinya.
Dalam aksinya, para buruh tersebut juga mendesak penghapusan UU, dan peraturan yang mengatur sistem kerja kontrak. "Ini adalah aksi pemanasan, sebelum 3 Oktober 2012 nanti, kami akan melakukan aksi lebih besar dengan massa lebih banyak, dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.
"Selama ini masih banyak perusahaan yang mempekerjakan karyawan melalui outsourcing. Jelas-jelas outsourcing adalah kerjanya kapitalis yang menindas buruh. Maka kami mengajak seluruh pekerja untuk ikut menolak outsourcing, dan kerja kontrak," kata koordinator aksi, Dedi Sudrajat di Tangerang, Banten, Kamis (27/9/2012).
Sempat terjadi ketegangan antara para pengunjuk rasa dengan penjaga keamanan di sebuah mal. Karena para pengunjuk rasa berusaha masuk ke dalam mal untuk melakukan sweeping.
Setelah melakukan sweeping di mal, ribuan buruh tersebut juga sempat melakukan aksi blokir Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang, hingga berakibat kemacetan. "Kami minta pemerintah segera melek mata, dan menghapus sistem yang merugikan buruh ini," ujar Dedi dalam orasinya.
Dalam aksinya, para buruh tersebut juga mendesak penghapusan UU, dan peraturan yang mengatur sistem kerja kontrak. "Ini adalah aksi pemanasan, sebelum 3 Oktober 2012 nanti, kami akan melakukan aksi lebih besar dengan massa lebih banyak, dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.
(lil)