TNI dan pegawai PDAM keruk lumpur Cisadane

TNI dan pegawai PDAM keruk lumpur Cisadane
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan anggota TNI dari kodim 0506 Tangerang bersama dengan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan TNI/Polri (FKPPI), dan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang turun ke Sungai Cisadane guna mengeruk lumpur yang menutup jalur air yang masuk ke intake milik PDAM TB Kota Tangerang.
Musim kemarau yang melanda di Kota Tangerang beberapa bulan terakhir ini, menyebabkan debit air Sungai Cisadane menurun drastis dan menimbulkan sedimentasi di sisi sungai hingga menghambat bahan baku PDAM masuk ke intake.
"Ini sudah ketiga kalinya kami melakukan pengerukan, hal ini dikarenakan kemarau yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan air baku berkurang. Bahkan kini mencapai 50 persen dari biasanya," kata Dirut PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Ahmad Marju Kodri, Kamis 6 September 2012.
Dia mengakui, akhir bulan kemarin penurunan debit air yang masuk ke intake mencapai 30 persen, akan tetapi kemarau yang terus terjadi mengakibatkan air yang masuk semakin sedikit, bahkan saat ini dicatat penurunan mencapai 50 persen.
"Produksi sedikit berkurang, sehingga penyaluran air kewarga kapasitasnya sedikit berkurang. Tapi kami pastikan kualitas air tetap terjaga sesuai aturan menteri kesehatan (Menkes)," ujarnya.
Sebenarnya, terang Marju, pengerukan ini merupakan kewajiban pemerintah pusat, karena Sungai Cisadane melewati antar provinsi. Namun untuk kepentingan PDAM, pengerukan hanya dilakukan disekitar intake.
"Saya sangat berterima kasih kepada Kodim 0506 Tangerang, dan warga yang telah membantu pengerukan dan mau peduli terhadap kepentingan masyarakat," tukasnya.
Sementara Dandim 0506 Tangerang Letkol Dani Wardana mengatakan, pihaknya menerjunkan sebanyak 265 personil untuk melakukan pengerukan.
"Kita merasa terpanggil untuk membantu PDAM. Saya liat memang sungai cisadane mulai memprihatinkan. Kedepannya, kita akan mengeruk lagi sungai cisadane di beberapa titik," tandasnya.
Musim kemarau yang melanda di Kota Tangerang beberapa bulan terakhir ini, menyebabkan debit air Sungai Cisadane menurun drastis dan menimbulkan sedimentasi di sisi sungai hingga menghambat bahan baku PDAM masuk ke intake.
"Ini sudah ketiga kalinya kami melakukan pengerukan, hal ini dikarenakan kemarau yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan air baku berkurang. Bahkan kini mencapai 50 persen dari biasanya," kata Dirut PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Ahmad Marju Kodri, Kamis 6 September 2012.
Dia mengakui, akhir bulan kemarin penurunan debit air yang masuk ke intake mencapai 30 persen, akan tetapi kemarau yang terus terjadi mengakibatkan air yang masuk semakin sedikit, bahkan saat ini dicatat penurunan mencapai 50 persen.
"Produksi sedikit berkurang, sehingga penyaluran air kewarga kapasitasnya sedikit berkurang. Tapi kami pastikan kualitas air tetap terjaga sesuai aturan menteri kesehatan (Menkes)," ujarnya.
Sebenarnya, terang Marju, pengerukan ini merupakan kewajiban pemerintah pusat, karena Sungai Cisadane melewati antar provinsi. Namun untuk kepentingan PDAM, pengerukan hanya dilakukan disekitar intake.
"Saya sangat berterima kasih kepada Kodim 0506 Tangerang, dan warga yang telah membantu pengerukan dan mau peduli terhadap kepentingan masyarakat," tukasnya.
Sementara Dandim 0506 Tangerang Letkol Dani Wardana mengatakan, pihaknya menerjunkan sebanyak 265 personil untuk melakukan pengerukan.
"Kita merasa terpanggil untuk membantu PDAM. Saya liat memang sungai cisadane mulai memprihatinkan. Kedepannya, kita akan mengeruk lagi sungai cisadane di beberapa titik," tandasnya.
(mhd)