Hirup gas CO, bule Australia tewas dalam mobil

Hirup gas CO, bule Australia tewas dalam mobil
A
A
A
Sindonews.com - Diduga keracunan akibat menghirup gas karbonmonoksida (CO), Collin Edward Rowley (68), warga negara Australia ditemukan tewas di dalam mobil yang diparkir garasi Perumahan Sari Jimbaran, Blok Melati, No 4, Kabupaten Badung, Bali.
Kini jasad korban telah dititipkan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, menunggu penanganan lebih lanjut. Tim medis telah melakukan pemeriksaan luar atau visum dan masih menunggu persetujuan pihak keluarga untuk proses autopsi.
Dari pemeriksaan sementara diketahui, korban diduga tewas pada Minggu 26 Agustus 2012, karena menghirup gas karbonmonoksida yang berasal dari mobilnya.
"Memang dari pemeriksaan sementara luar tubuhnya, korban tewas akibat keracunan gas monoksida," terang Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Sanglah Denpasar Dudut Rustyadi, Senin (27/8/2012).
Disinggung kemungkinan penyebab kematian korban akibat pembunuhan, Dudut menilai hal itu terlalu jauh, mengingat tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas tindak kekerasan pada pria lanjut usia tersebut.
Namun untuk membuktikan penyebab kematiannya, harus dilakukan tindakan autopsi dengan mengambil sampel lebam mayatnya diperiksa ke laboratorium. Demikian pula untuk mengetahui kadar CO yang diduga menyebabkan kematian korban.
Di pihak lain, paska tewasnya korban sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian warga asal negeri Kanguru tersebut.
Kabag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Made Sarjana mengatakan, korban ditemukan tewas dalam mobil yang tersimpan dalam garasi oleh warga sekitar. "Kami masih menyelidiki apa penyebab kematiannya," tutup Sarjana.
Kini jasad korban telah dititipkan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, menunggu penanganan lebih lanjut. Tim medis telah melakukan pemeriksaan luar atau visum dan masih menunggu persetujuan pihak keluarga untuk proses autopsi.
Dari pemeriksaan sementara diketahui, korban diduga tewas pada Minggu 26 Agustus 2012, karena menghirup gas karbonmonoksida yang berasal dari mobilnya.
"Memang dari pemeriksaan sementara luar tubuhnya, korban tewas akibat keracunan gas monoksida," terang Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Sanglah Denpasar Dudut Rustyadi, Senin (27/8/2012).
Disinggung kemungkinan penyebab kematian korban akibat pembunuhan, Dudut menilai hal itu terlalu jauh, mengingat tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas tindak kekerasan pada pria lanjut usia tersebut.
Namun untuk membuktikan penyebab kematiannya, harus dilakukan tindakan autopsi dengan mengambil sampel lebam mayatnya diperiksa ke laboratorium. Demikian pula untuk mengetahui kadar CO yang diduga menyebabkan kematian korban.
Di pihak lain, paska tewasnya korban sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian warga asal negeri Kanguru tersebut.
Kabag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Made Sarjana mengatakan, korban ditemukan tewas dalam mobil yang tersimpan dalam garasi oleh warga sekitar. "Kami masih menyelidiki apa penyebab kematiannya," tutup Sarjana.
(san)