RSUD Lakipadada minta tambahan dana kesehatan gratis

Jum'at, 24 Agustus 2012 - 15:50 WIB
RSUD Lakipadada minta tambahan dana kesehatan gratis
RSUD Lakipadada minta tambahan dana kesehatan gratis
A A A
Sindonews.com - Rumah sakit umum daerah (RSUD) Lakipadada mengusulkan tambahan anggaran pelayanan kesehatan gratis program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Pasalnya, anggaran program Jamkesda di RSUD Lakipadada yang dialokasikan pemerintah kabupaten (Pemkab) Tana Toraja tidak cukup hingga akhir tahun 2012.

“Kami berencana mengajukan tambahan dana untuk program jamkesda dalam APBDP tahun anggaran 2012,” ujar Direktur RSUD Lakipadada, dr Rudhy Andilolo, Jumat (24/8/2012).

Dia mengatakan, anggaran program pelayanan jamkesda yang dialokasikan dalam APBD induk tahun 2012 sebesar Rp3,5 miliar itu hanya cukup hingga bulan September. Dengan begitu, ada kekurangan anggaran jamkesda selama tiga bulan.

Jumlah tambahan dana program jamkesda yang akan diusulkan untuk menutupi kekurangan dana untuk bulan Oktober-Desember sebesar Rp1,5 miliar. Dengan rincian, 60 persen atau sekitar Rp900 juta akan diusulkan dalam APBDP kabupaten Tana Toraja, dan sisanya 40 persen atau sekitar 600 juta akan diusulkan pemkab Tana Toraja ke APBDP Provinsi Sulawesi Selatan.

“Hitung-hitungan kami, dana yang digelontorkan untuk pelayanan pasien program jamkesda tahun ini akan habis digunakan hingga September. Kalau tidak ada suntikan dana tambahan, program jamkesda selama Oktober-Desember di RSUD Lakipadada tidak akan optimal,” jelasnya.

Rudhy menyatakan, adanya kekurangan anggaran tersebut disebabkan jumlah pasien di RSUD Lakipadada yang menggunakan pelayanan jamkesda bertambah. Selama Januari-Juli 2012, jumlah pasien RSUD Lakipadada yang dilayani melalui program jamkesda sebanyak 5635 pasien. Atau rata-rata 200 pasien rawat inap setiap bulan dan 250 pasien rawat jalan setiap bulan.

Di samping itu, tarif pelayanan di RSUD Lakipadada disesuaikan dengan tarif rumah sakit yang diatur dalam peraturan daerah (Perda). Meski begitu, dirinya tidak membeberkan berapa besar tarif pelayanan di RSUD Lakipadada.

Diakuinya, pihak RSUD Lakipadada seringkali kewalahan melayani pasien yang menggunakan pelayanan program jamkesda. Khususnya pasien rawat inap. Pasalnya, jumlah pasien jamkesda yang memerlukan perawatan inap tidak sebanding dengan jumlah tempat tidur yang tersedia di ruang pelayanan kelas III yang hanya berjumlah 61 tempat tidur.

Pasien yang memerlukan perawatan inap menggunakan program jamkesda dirawat di ruang pelayanan kelas III. Apabila pasien membludak dan tempat tidur ruang pelayanan kelas III sudah penuh, pasien ditempatkan di ruang pelayanan lain seperti kelas I,II hingga VIP.

“Kami tidak pernah menolak pasien jamkesda yang memerlukan perawatan inap meski tempat tidur untuk pelayanan jamkesda penuh. Pasien akan dirawat sementara di ruang perawatan lain yang kosong,” katanya.

Dia berharap, tambahan dana pelayanan program jamkesda yang akan diusulkan RSUD Lakipadada diakomodir dalam APBDP tahun 2012 sehingga pelayanan kesehatan gratis melalui program jamkesda tetap berjalan hingga Desember tahun ini. Diprediksi, jumlah pasien yang memerlukan perawatan medis di RSUD Lakipadada menggunakan program Jamkesda hingga akhir tahun akan terus bertambah.

“Mudah-mudahan, pemerintah mengakomodir usulan tambahan dana program jamkesda yang kami usulkan melalui APBDP,” ujarnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.1153 seconds (0.1#10.140)