Nasib sekolah di Jatim mengkhawatirkan

Senin, 23 Juli 2012 - 12:03 WIB
Nasib sekolah di Jatim mengkhawatirkan
Nasib sekolah di Jatim mengkhawatirkan
A A A
Sindonews.com - Nasib dunia pendidikan di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) masih buram. Rencana perbaikan sekolah rusak di Kota Pahlawan sebanyak 42 sekolah yang kondisinya rusak parah sejak 2009 sampai sekarang belum juga diperbaiki.

Belum terlaksananya perbaikan sekolah rusak terlihat jelas dalam serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya 2012 yang berada di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). Di pos anggaran itu, dana rehabilitasi sekolah rusak belum terserap.

Informasi yang dihimpun, serapan anggaran di DCKTR sampai pertengahan tahun anggaran 2012 hanya terserap sekitar 1,4 persen. Bahkan, dari sekitar 72 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemkot Surabaya serapan anggaran di DCKTR yang paling rendah.

Total anggaran di DCKTR pada 2012 tercatat sebesar Rp373,5 miliar. Dana sebesar itu sebagian besar untuk perbaikan sekolah rusak, lanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandhie, dan kelanjutan pembangunan gedung balai pemuda eks bioskop Mitra. Namun dari dana sebesar itu baru terpakai sekitar Rp4,6 miliar atau baru sekitar 1,4 persen saja.

Serapan anggaran terminim kedua selama Juli 2012 terjadi di Bagian Umum. Dari total anggaran sebesar Rp25,3 miliar yang ada baru terserap sekitar Rp1,2 miliar atau baru sekitar 3,4 persen saja.

Sedangkan rekor terminim ketiga dipegang Bagian Perlengkapan Anggaran pembangunan di bagian perlengkapan di 2012 ini tercatat sekitar Rp164,3 miliar baru terserap sekitar Rp4 miliar atau baru sekitar 3,5 persen.

Ketua Forum Masyarakat Peduli Kota Surabaya Husnin Yasin menuturkan kinerja jajaran SKPD di Pemkot Surabaya patut dipertanyakan. Pasalnya, sampai bulan ke tujuh di tahun anggaran 2012 ternyata masih saja banyak anggaran pembangunan yang tidak terserap. Padahal seharusnya semua anggaran di setiap SKPD sampai pada pertengahan 2012 ini sudah terserap sekitar minimal 50 persen dari anggaran secara keseluruhan.

“Kerja SKPD itu ngapain saja, kok sampai serapan anggarannya minim seperti itu. Ini juga sudah setengah tahun anggaran,” ujar Husnin menjelaskan, Senin (23/7/2012).

Soal paling minimnya serapan anggaran di DCKTR dan utamanya untuk perbaikan sekolah rusak sudah selayaknya ada evaluasi terhadap pejabat dan pegawai di dinas tersebut. Pasalnya, DCKTR tergolong dinas pemegang kendali anggaran yang sangat besar di Pemkot selain Dinas Pendidikan dan lainnya.

Selain itu, dia juga menyoroti keinerja di DCKTR karena kebijakan layanan di dinas itu sangat ketat. Mulai dari layanan izin mendirikan bangunan (IMB), pengurusan izin lokasi (zoning) dan lainnya tidak ada yang longgar. Tapi, anehnya hasil penyelesaian IMB tidak lancar.

Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Bambang Dwi Hartono menuturkan sampai sekarang serapan anggarannya baru terserap 13,2 persen. Maka sangat dimungkinkan serapan anggaran belanja langsung di tahun ini akan kecil juga.

“Itu artinya pembangunan kota belum maksimal dilaksanakan Pemkot,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Agus Imam Sonhaji mengatakan ada kenaikan serapan anggaran pembangunan fisik kota. Cuma sekarang ini banyak proyek pembangunan dalam proses lelang pengadaan barang dan jasa yang nilainya kecil-kecil, seperti pengadaan kertas, pulpen, penyapuan jalan atau sejenisnya.

“Tapi kami optimis serapan anggaran di akhir tahun anggaran akan tinggi,” jelasnya.

Daftar sekolah yang belum direhabilitasi menurut data Pemkot Surabaya

1. SDN Sumberejo 2
2. SDN Manukan Kulon V
3. SDN Manukan Kulon VI
4. SDN Manukan Kulon VII
5. SMP Negeri 47
6. SDN Sememi 1 dan 2
7. SDN Babat Jerawat 1
8. SDN Babat Jerawat 2
9. SMP Negeri 20
10. SMP Negeri 14
11. SMA Negeri 20
12. SDN Semolowaru 1
13. SMP Negeri 17
14. SMP Negeri 35
15. SMK Negeri 7
16. SDN Asemrowo
17. SDN Simomulyo I
18. SMP Negeri 12
19. SDN Mojo V,VI,
20. SDN Jepara I
21. SMP Negeri 33
22. SMA Negeri 7
23. SDN Lidah Kulon
24. SDN Lakarsantri 2
25. SMP Negeri 34
26. SMP Negeri 38
27. SMP Negeri 45
28. SDN PAKIS VIII( SMP 46 )
29. SMA Negeri 21
30. SDN Margorejo VI VII VIII
31. SMP Negeri 13
32. SMA Negeri 10
33. SDN Bubutan IV, V, VI
34. SMA Negeri 16
35. SMK Negeri 6,SDN Kapasari VIII
36. SMP Negeri 36
37. SDN Sawunggaling IV
38. SMP Negeri 30
39. SMK Negeri I
40. SDN Rangkah 1 & 5
41. SMP Negeri 35
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0675 seconds (0.1#10.140)