2 bulan, 22 kasus kekerasan terjadi di Papua

Kamis, 21 Juni 2012 - 15:14 WIB
2 bulan, 22 kasus kekerasan...
2 bulan, 22 kasus kekerasan terjadi di Papua
A A A
Sindonews.com - Solidaritas Peduli Pembunuhan dan Kekerasan di Papua mencatat ada 22 kasus pembunuhan di Papua dalam kurun waktu dua bulan.

Kordinator aksi Anes Madai mengatakan rentetan peristiwa yang terjadi di Papua banyak mengkambinghitamkan rakyat Papua dengan menyebut serangan sipil bersenjata. Bahkan, negara tidak sanggup mengungkap pelaku aksi penembakan itu. Termasuk, hasil uji balistik yang dilakukan polisi tidak pernah terungkap dalang di balik aksi tersebut.

"Bahkan warga Jerman yang ditembak hingga saat ini tidak terungkap sehingga polisi atas nama negara justru melindungi pelaku penembakan," kata Ones di sela aksi Solidaritas Papua di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubenur Suryo, Surabaya, Kamis (21/6/2012).

Sementara itu kekerasan yang terjadi di bumi Cendrawasih di antaranya pada 1 Mei adalah penembakan terhadap Terloji Weya (23) di Abepura, Jayapura. Kemudian, pada 12 Mei kepolisian kepulauan Yapen yang dipimpin oleh Kapolres Kepulauan Yapen mengintimidasi warga Angakaisera dengan mendatangi rumah-rumah penduduk atas nama Yehuda Kandipi (16), Meliaki Karubaba, Piet Aninam, Silas Karubaba dan Sibi Boworu.

Selanjutnya pada 15 Mei penembakan dilakukan oleh oknum Brimobda kepada Melianus Kedepa, Amos Abaa, Selpius Kedepa. Yulianus dan Lukas Abaa di Degeuwo, Piniai. Kemudian, 19 Mei terjadi penembakan Mati Arkialus Rafutu (45) dan melukai Teruger di Mulia, Puncak Jaya.

Berlanjut penikaman mati Paulus Tandiese (20) di Skyland, Jayapura pada 22 Mei. Kekerasan terus terjadi pada 23 Mei di Kainui, Kapolres bersama anggotanya mendatangi beberapa rumah warga dan menangkap beberapa warga di tempat itu. Aksi ini bersamaan dengan pembunuhan dan pembakaran Saiful Bahri (24) di dalam mobil.

Selang beberapa hari, pada 29 Mei terjadi penembakan warga Asing Dr Pieper Diatmar Helmut (55) di Pantai Base G, Jayapura dan Polisi melakukan penyisiran di Kampung Wadapi serta menangkap warga bernama John Nuntian yang dituding anggota OPM di Yapen. Di hari yang sama juga terjadi penembakan Anthon Taruang Tandila (45).

Awal bulan pada 3 Juni sudah diwarnai dengan aksi penikaman Ajud Jummy Purba (19) di Waena, Jayapura dan berlanjut penembakan Gilbert Fabrian Mardika (16) keesokan harinya di skyland, Jayapura.

"Masih banyak lagi kekerasan terjadi di Papua. Terakhir pada 14 Juni terjadi penembakkan Sekjen Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni dan dua temannya oleh polisi di Perumnas III Waena," tandasnya.(azh)
()
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4739 seconds (0.1#10.24)