Perampok 10 Kg emas disergap di Cipularang
A
A
A
Sindonews.com - Tim gabungan Polres Purwakarta, Polda Jabar, dan Patroli Jalan Raya Induk Cipularang menyergap empat dari lima kawanan perampok di Jalan tol Cipularang Km 82+200 Jalur B (arah ke Jakarta), Kampung Ciganea, Desa Mekargalih, Jatiluhur, Purwakarta.
Penangkapan ini dilakukan setelah tiga jam sebelumnya pelaku merampok sekitar 10 kilogram emas di Cadas Pangeran, Sumedang. Dalam drama penangkapan itu, polisi sempat melihat dua mobil pelaku melintas di Kilometer 88 Jalur B secara beriringan. Karena sebelumnya petugas sudah mendapat kabar dari Polda Jabar adanya kasus perampokan di Jalan Raya Cadas Pangeran sekitar pukul 09.30 WIB, sehingga begitu terlihat melintas langsung dilakukan pengejaran.
Tim gabungan yang sama-sama menggunakan kendaraan roda empat itu kemudian menyalip dan memepet sampai akhirnya para pelaku tidak berkutik. Beruntung, pada situasi tegang tersebut, keempat pelakumasing- masing berinisial S (37), M (41), S (47), serta H (42), tidak melakukan perlawanan berarti.
Mereka kemudian digelandang ke Mapolres Purwakarta bersama tiga korban perampokan yang memang dibawa perampok dalam keadaan mulut dilakban serta kedua tangan dan kaki diikat menggunakan lakban. Mereka adalah Bejo (39) warga Cibiru, Kota Bandung dan dua karyawan perusahaan perhiasan Cahaya Sentra Abadi Oki (31) warga Karang Kidul, Semarang serta Eko (31) warga Cibeureum, Kota Bandung.
Selain itu, polisi juga mengamankan kendaraan pelaku jenis Daihatsu Xenia nopol B 1134 UOA, mobil korban Toyota Avanza nopol D 1567 LU,1 buah senjata api rakitan jenis FN, satu buah golok, enam butir peluru 9 mm, uang tunai Rp1 juta, satu buah kunci inggris, lima unit ponsel, empat dompet, serta dua kartu ATM.
“Kami masih terus dalami kasus ini,termasuk jumlah perhiasan emas yang dibawa pelaku yang berhasil kabur.Sementara ini kami tidak dulu memublikasikan identitas para pelaku karena alasan masih dalam pengembangan,” ungkap Kapolres Purwakarta AKBP Bahtiar Ujang Purnama menjelaskan, Senin 18 Juni 2012.
Sementara itu, di Garut, sebuah minimarket di Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul juga dibobol maling. Dua unit CPU dan monitor serta puluhan bungkus rokok raib digasak. Pencurian ini diketahui oleh salah seorang pegawai minimarket Fitri (28) yang masuk kerja sekitar pukul 07.00 WIB. Kondisi minimarket sudah berantakan saat Fitri membuka pintu.
“Saya dan teman sesama pegawai kaget. Semua barang berantakan. Untungnya uang tidak hilang. Hanya komputer dan puluhan bungkus rokok di kasa saja yang hilang,” katanya.
Sementara itu, menurut kriminolog Yesmil Anwar, maraknya aksi kejahatan minimarket memang sudah meresahkan. Minimarket merupakan salah satu bentuk usaha yang paling dekat dengan masyarakat. Keberadaan minimarket memang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan harus diperhatikan keamanan serta kenyamanannya.
“Hanya saja kalau petugas pengamanan ditempatkan di sana, bisa jadi masyarakat enggan untuk pergi ke minimarket,” ujarnya.
Permasalahan ini, lanjut Yesmil, terjadi karena pengelola tidak melakukan efisiensi dalam menjalankan usaha minimarketnya sehingga faktor keamanan terabaikan.
“Tempat-tempat lain pun yang usahanya tengah malam tidak dijaga ketat, jadi jangan berlebihan. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan pihak keamanan tempat tersebut, sehingga terjadi tindakan kejahatan,” ungkap Yesmil.
Sementara itu, pukul 10.30 WIB empat perampok yang menggunakan golok dan senjata api membawa kabur uang tunai Rp296 juta milik SPBU 34-17131, Rawalumbu, Kota Bekasi. Sebelum membawa kabur uang tersebut, perampok membacok tangan Abdul Rasyid (30) karyawan SPBU yang hendak menyetorkan uang tersebut ke sebuah bank di Ruko Kawu Jaya, Jalan Pramuka, Rawalumbu, Kota Bekasi, yang berjarak 150 meter dari SPBU tempatnya bekerja.
Kasat Reskrim Polres Bekasi Kota Kompol Taufik Hidayat menerangkan, pihaknya masih menyelidiki kasus perampokan dan telah meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku diduga telah membuntuti korban sejak keluar dari tempatnya bekerja untuk menyetor uang ke bank tersebut.(azh)
Penangkapan ini dilakukan setelah tiga jam sebelumnya pelaku merampok sekitar 10 kilogram emas di Cadas Pangeran, Sumedang. Dalam drama penangkapan itu, polisi sempat melihat dua mobil pelaku melintas di Kilometer 88 Jalur B secara beriringan. Karena sebelumnya petugas sudah mendapat kabar dari Polda Jabar adanya kasus perampokan di Jalan Raya Cadas Pangeran sekitar pukul 09.30 WIB, sehingga begitu terlihat melintas langsung dilakukan pengejaran.
Tim gabungan yang sama-sama menggunakan kendaraan roda empat itu kemudian menyalip dan memepet sampai akhirnya para pelaku tidak berkutik. Beruntung, pada situasi tegang tersebut, keempat pelakumasing- masing berinisial S (37), M (41), S (47), serta H (42), tidak melakukan perlawanan berarti.
Mereka kemudian digelandang ke Mapolres Purwakarta bersama tiga korban perampokan yang memang dibawa perampok dalam keadaan mulut dilakban serta kedua tangan dan kaki diikat menggunakan lakban. Mereka adalah Bejo (39) warga Cibiru, Kota Bandung dan dua karyawan perusahaan perhiasan Cahaya Sentra Abadi Oki (31) warga Karang Kidul, Semarang serta Eko (31) warga Cibeureum, Kota Bandung.
Selain itu, polisi juga mengamankan kendaraan pelaku jenis Daihatsu Xenia nopol B 1134 UOA, mobil korban Toyota Avanza nopol D 1567 LU,1 buah senjata api rakitan jenis FN, satu buah golok, enam butir peluru 9 mm, uang tunai Rp1 juta, satu buah kunci inggris, lima unit ponsel, empat dompet, serta dua kartu ATM.
“Kami masih terus dalami kasus ini,termasuk jumlah perhiasan emas yang dibawa pelaku yang berhasil kabur.Sementara ini kami tidak dulu memublikasikan identitas para pelaku karena alasan masih dalam pengembangan,” ungkap Kapolres Purwakarta AKBP Bahtiar Ujang Purnama menjelaskan, Senin 18 Juni 2012.
Sementara itu, di Garut, sebuah minimarket di Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul juga dibobol maling. Dua unit CPU dan monitor serta puluhan bungkus rokok raib digasak. Pencurian ini diketahui oleh salah seorang pegawai minimarket Fitri (28) yang masuk kerja sekitar pukul 07.00 WIB. Kondisi minimarket sudah berantakan saat Fitri membuka pintu.
“Saya dan teman sesama pegawai kaget. Semua barang berantakan. Untungnya uang tidak hilang. Hanya komputer dan puluhan bungkus rokok di kasa saja yang hilang,” katanya.
Sementara itu, menurut kriminolog Yesmil Anwar, maraknya aksi kejahatan minimarket memang sudah meresahkan. Minimarket merupakan salah satu bentuk usaha yang paling dekat dengan masyarakat. Keberadaan minimarket memang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan harus diperhatikan keamanan serta kenyamanannya.
“Hanya saja kalau petugas pengamanan ditempatkan di sana, bisa jadi masyarakat enggan untuk pergi ke minimarket,” ujarnya.
Permasalahan ini, lanjut Yesmil, terjadi karena pengelola tidak melakukan efisiensi dalam menjalankan usaha minimarketnya sehingga faktor keamanan terabaikan.
“Tempat-tempat lain pun yang usahanya tengah malam tidak dijaga ketat, jadi jangan berlebihan. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan pihak keamanan tempat tersebut, sehingga terjadi tindakan kejahatan,” ungkap Yesmil.
Sementara itu, pukul 10.30 WIB empat perampok yang menggunakan golok dan senjata api membawa kabur uang tunai Rp296 juta milik SPBU 34-17131, Rawalumbu, Kota Bekasi. Sebelum membawa kabur uang tersebut, perampok membacok tangan Abdul Rasyid (30) karyawan SPBU yang hendak menyetorkan uang tersebut ke sebuah bank di Ruko Kawu Jaya, Jalan Pramuka, Rawalumbu, Kota Bekasi, yang berjarak 150 meter dari SPBU tempatnya bekerja.
Kasat Reskrim Polres Bekasi Kota Kompol Taufik Hidayat menerangkan, pihaknya masih menyelidiki kasus perampokan dan telah meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku diduga telah membuntuti korban sejak keluar dari tempatnya bekerja untuk menyetor uang ke bank tersebut.(azh)
()