Ratusan Bonek sambangi Mapolda Jatim
A
A
A
Sindonews.com - Buntut tewasnya suporter fanatik Persebaya saat menjamu Persija di Stadion Tambak Sari, Surabaya, ratusan bondo nekad (bonek) mendatangi Polda Jawa Timur (Jatim) di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Para bonek mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kematian rekannya tersebut.
Bonek mania ini menuntut kepada Polda Jatim untuk mengusut tuntas kematian enam orang rekannya. Lima orang tewas saat lawatan Persebaya ke Persibo Bojonegoro serta tragedi di Stadion Tambak sari saat Persebaya menjamu Persija.
Saat demo, pendukung fanatik Bajul Ijo ini mengaku kecewa dengan sikap aparat penegak hukum yang menyimpulkan kematian rekannya adalah kecelakaan murni. Bahkan, kekecewaan itu diungkapkan dalam bentuk teatrikal. Dalam aksi tersebut seolah-olah digambarkan ada dua aparat kepolisian dengan senjata laras panjang yang mengeroyok seorang bonek hingga tewas.
"Kami sudah mengirim surat ke Kapolda Jatim terkait kematian rekan kami tapi sampai hari ini tidak ada tindak lanjut dari pihak kepolisian," kata Koordinator Aksi, Andik Peci, Kamis (14/6/2012).
Sejumlah aparat kepolisian disiagakan untuk mengawal jalannya unjuk rasa yang membuat arus lalu lintas di depan Mapolda Jatim tersendat. Dalam demo ini, Bonek juga mengusung foto-foto rekannya yang meninggal tersebut. Yakni, Bonek yang meninggal di Lamongan seperti S Fadli, M Huda, Wahyu, Farid dan Sudarmaji. Ditambah lagi dengan Purwa Adi atau Tommy yang meninggal di stadion Tambak Sari.
"Kasus di Lamongan belum tuntas, ditambah lagi dengan kasus di Stadion Tambak Sari. Kami minta kematian rekan-rekan kami diusut tuntas," tukas Andik.(azh)
Bonek mania ini menuntut kepada Polda Jatim untuk mengusut tuntas kematian enam orang rekannya. Lima orang tewas saat lawatan Persebaya ke Persibo Bojonegoro serta tragedi di Stadion Tambak sari saat Persebaya menjamu Persija.
Saat demo, pendukung fanatik Bajul Ijo ini mengaku kecewa dengan sikap aparat penegak hukum yang menyimpulkan kematian rekannya adalah kecelakaan murni. Bahkan, kekecewaan itu diungkapkan dalam bentuk teatrikal. Dalam aksi tersebut seolah-olah digambarkan ada dua aparat kepolisian dengan senjata laras panjang yang mengeroyok seorang bonek hingga tewas.
"Kami sudah mengirim surat ke Kapolda Jatim terkait kematian rekan kami tapi sampai hari ini tidak ada tindak lanjut dari pihak kepolisian," kata Koordinator Aksi, Andik Peci, Kamis (14/6/2012).
Sejumlah aparat kepolisian disiagakan untuk mengawal jalannya unjuk rasa yang membuat arus lalu lintas di depan Mapolda Jatim tersendat. Dalam demo ini, Bonek juga mengusung foto-foto rekannya yang meninggal tersebut. Yakni, Bonek yang meninggal di Lamongan seperti S Fadli, M Huda, Wahyu, Farid dan Sudarmaji. Ditambah lagi dengan Purwa Adi atau Tommy yang meninggal di stadion Tambak Sari.
"Kasus di Lamongan belum tuntas, ditambah lagi dengan kasus di Stadion Tambak Sari. Kami minta kematian rekan-rekan kami diusut tuntas," tukas Andik.(azh)
()