2014, lokalisasi Dolly akan ditutup
A
A
A
Sindonews.com - Lokalisasi Dolly ditargetkan akan ditutup pada 2014 mendatang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) saat ini sedang menyiapkan langkah-langkah konkret menuju penutupan itu.
"Target kita Dolly tutup tahun 2014. Kalau tahun depan tidak mungkin selesai," kata Gubernur Jatim Soekarwo usai Workshop Penanganan Wanitas Tuna Susila (WTS) di Jawa Timur, Empire Palace, Jalan Blauran, Surabaya, Selasa (12/6/2012).
Soekarwo mengatakan, sesuai dengan program Pemprov ini, penutupan Dolly tanpa relokasi. Program itu, katanya akan terealisasi pada dua tahun mendatang.
"Jangan sampai WTS nanti menjadi obyek dari program. Seharusnya menjadi bagian untuk solusi," ujarnya.
Hal yang perlu digarap menurut Soekarwo adalah pola penutupannya. Untuk itu, pihaknya sepakat menyertakan para WTS dalam proses penyelesaiannya. Ia mengakui yang terjadi adalah penyelesaian problem sosial dengan struktural.
"Yang dilakukan oleh Pemprov adalah lewat kultural. Intinya adalah mereka diajak menyelesaikan masalah bukan menjadi obyek program saja," papar Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini.
Saat ini, di Jatim terdapat 6.700 WTS tersebar di sejumlah daerah. 700 WTS dari jumlah tersebut masuk dalam program pengentasan Pemprov Jatim.
"Kalau di Surabaya ada dua ribu WTS dan 253 WTS masuk program pengentasan tahun ini," tambahnya.(azh)
"Target kita Dolly tutup tahun 2014. Kalau tahun depan tidak mungkin selesai," kata Gubernur Jatim Soekarwo usai Workshop Penanganan Wanitas Tuna Susila (WTS) di Jawa Timur, Empire Palace, Jalan Blauran, Surabaya, Selasa (12/6/2012).
Soekarwo mengatakan, sesuai dengan program Pemprov ini, penutupan Dolly tanpa relokasi. Program itu, katanya akan terealisasi pada dua tahun mendatang.
"Jangan sampai WTS nanti menjadi obyek dari program. Seharusnya menjadi bagian untuk solusi," ujarnya.
Hal yang perlu digarap menurut Soekarwo adalah pola penutupannya. Untuk itu, pihaknya sepakat menyertakan para WTS dalam proses penyelesaiannya. Ia mengakui yang terjadi adalah penyelesaian problem sosial dengan struktural.
"Yang dilakukan oleh Pemprov adalah lewat kultural. Intinya adalah mereka diajak menyelesaikan masalah bukan menjadi obyek program saja," papar Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini.
Saat ini, di Jatim terdapat 6.700 WTS tersebar di sejumlah daerah. 700 WTS dari jumlah tersebut masuk dalam program pengentasan Pemprov Jatim.
"Kalau di Surabaya ada dua ribu WTS dan 253 WTS masuk program pengentasan tahun ini," tambahnya.(azh)
()