Warga sekitar tambang sirtu kesulitan air
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki musim kemarau, warga di Desa Coban Joyo Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus mengambil dari sungai yang jaraknya cukup jauh.
Jumai, salah seorang warga mengungkapkan, kesulitan air bersih ini mulai dirasakan sejak beberapa bulan lalu, ketika memasuki musim kemarau. Sejumlah sumur milik warga juga mulai mengalami penyusutan. Satu-satunya harapan adalah mencari air dari sumber air yang masih mengalir di sungai.
"Beberapa sumur warga mulai menyusut. Kedalamannya mencapai 20 meter. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus mengambil ke sungai yang jaraknya cukup jauh," kata Jumai menjelaskan, Rabu 6 Juni 2012.
Menurutnya, air bersih di kawasan sekitar tambang galian pasir batu (sirtu) itu sebenarnya masih bisa didapatkan dengan cara mengebor sumur. Namun karena biaya yang mahal, warga tidak mampu membiayainya.
"Di Desa Coban Joyo ada sekitar 2.000 warga. Tapi warga tidak mampu membiayai pengeboran sumur," katanya seusai mengikuti rembug warga di balai Desa Coban Joyo.
Camat Kejayan Suhartoyo, menegaskan untuk mengupayakan ketersediaan air bersih pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengusaha galian sirtu. Dalam waktu dekat, pengusaha situ tersebut akan membuat sumur bor yang akan dialirkan ke pemukiman warga.
"Kami sudah berkoordinasi untuk mengupayakan pengeboran sumur. Sehingga kesulitan air bersih ini bisa segera teratasi," katanya.
Sementara itu, Misbahul Munir, bos CV Pasir Mas, pengusaha galian sirtu sudah menyatakan kesanggupannya untuk meringankan beban masyarakat setempat. Pengadaan air bersih ini diharapkan bisa mengalir hingga ke pemukiman warga.
"Dalam waktu dekat, kami akan membuat sumur bor untuk dialirkan ke pemukiman warga," kata Misbahul Munir yang juga Ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kecamatan Kejayan.(azh)
Jumai, salah seorang warga mengungkapkan, kesulitan air bersih ini mulai dirasakan sejak beberapa bulan lalu, ketika memasuki musim kemarau. Sejumlah sumur milik warga juga mulai mengalami penyusutan. Satu-satunya harapan adalah mencari air dari sumber air yang masih mengalir di sungai.
"Beberapa sumur warga mulai menyusut. Kedalamannya mencapai 20 meter. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus mengambil ke sungai yang jaraknya cukup jauh," kata Jumai menjelaskan, Rabu 6 Juni 2012.
Menurutnya, air bersih di kawasan sekitar tambang galian pasir batu (sirtu) itu sebenarnya masih bisa didapatkan dengan cara mengebor sumur. Namun karena biaya yang mahal, warga tidak mampu membiayainya.
"Di Desa Coban Joyo ada sekitar 2.000 warga. Tapi warga tidak mampu membiayai pengeboran sumur," katanya seusai mengikuti rembug warga di balai Desa Coban Joyo.
Camat Kejayan Suhartoyo, menegaskan untuk mengupayakan ketersediaan air bersih pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengusaha galian sirtu. Dalam waktu dekat, pengusaha situ tersebut akan membuat sumur bor yang akan dialirkan ke pemukiman warga.
"Kami sudah berkoordinasi untuk mengupayakan pengeboran sumur. Sehingga kesulitan air bersih ini bisa segera teratasi," katanya.
Sementara itu, Misbahul Munir, bos CV Pasir Mas, pengusaha galian sirtu sudah menyatakan kesanggupannya untuk meringankan beban masyarakat setempat. Pengadaan air bersih ini diharapkan bisa mengalir hingga ke pemukiman warga.
"Dalam waktu dekat, kami akan membuat sumur bor untuk dialirkan ke pemukiman warga," kata Misbahul Munir yang juga Ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kecamatan Kejayan.(azh)
()