Jakarta jangan berkumis bukan terminologi Foke

Jakarta jangan berkumis bukan terminologi Foke
A
A
A
Sindonews.com - Motto 'Jakarta jangan berkumis' milik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 dari jalur independen Hendardji Soepandji-A.Riza Patria berbuntut panjang. Pasangan incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) menyatakan protes dengan motto tersebut.
Bahkan, mediasi yang dilakukan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, pada Selasa 5 Juni 2012 kemarin, yang menghadirkan kedua belah pihak gagal menemukan kata damai. Kedua belah pihak saling keras dengan pendapatnya masing-masing.
Timses Foke-Nara menilai, motto Hendardji-A.Riza sangat tendensius terhadap sosok Foke yang dikenal dengan kumisnya. Sebaliknya, timses Hendardji-A.Riza keukeuh bahwa kata 'kumis' dalam slogan atau motto itu kepanjangan dari kumuh, dan miskin.
Menanggapi kekisruhan itu, salah seorang calon gubernur dari jalur independen lainnya, Faisal Basri melihat, tak ada yang salah dari slogan pasangan Hendardji-A.Riza. Menurutnya, kata itu bukan terminologi untuk incumbent Fauzi Bowo (Foke).
"Kumis itu bukan terminologi untuk Fauzi Bowo (Foke). Kumis itu kumuh, dan miskin. Sama juga halnya, kalau ada yang bilang orang botak. Kan banyak. Ya saya enggak tersinggung," ujar Faisal usai dialog publik "Jakarta 2012-2017 di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2012).
Ditambahkan dia, sikap timses Foke-Nara yang melakukan protes terhadap motto pasangan Hendardji-A.Riza justru dianggap berlebihan. Sebaliknya, ungkapan protes Foke-Nara justru bisa diartikan Foke protes Jakarta selama dia memimpin dikatakan kumuh dan miskin. (san)
Bahkan, mediasi yang dilakukan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, pada Selasa 5 Juni 2012 kemarin, yang menghadirkan kedua belah pihak gagal menemukan kata damai. Kedua belah pihak saling keras dengan pendapatnya masing-masing.
Timses Foke-Nara menilai, motto Hendardji-A.Riza sangat tendensius terhadap sosok Foke yang dikenal dengan kumisnya. Sebaliknya, timses Hendardji-A.Riza keukeuh bahwa kata 'kumis' dalam slogan atau motto itu kepanjangan dari kumuh, dan miskin.
Menanggapi kekisruhan itu, salah seorang calon gubernur dari jalur independen lainnya, Faisal Basri melihat, tak ada yang salah dari slogan pasangan Hendardji-A.Riza. Menurutnya, kata itu bukan terminologi untuk incumbent Fauzi Bowo (Foke).
"Kumis itu bukan terminologi untuk Fauzi Bowo (Foke). Kumis itu kumuh, dan miskin. Sama juga halnya, kalau ada yang bilang orang botak. Kan banyak. Ya saya enggak tersinggung," ujar Faisal usai dialog publik "Jakarta 2012-2017 di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2012).
Ditambahkan dia, sikap timses Foke-Nara yang melakukan protes terhadap motto pasangan Hendardji-A.Riza justru dianggap berlebihan. Sebaliknya, ungkapan protes Foke-Nara justru bisa diartikan Foke protes Jakarta selama dia memimpin dikatakan kumuh dan miskin. (san)
()