Dua Kapolres di Sulsel dimutasi
A
A
A
Sindonews.com - Dua Kepala Polres (Kapolres) di jajaran Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dimutasi. Kapolres Wajo dimutasi lantaran terlibat kasus pemerasan. Sedangkan, Kapolres Luwu Utara (Lutra) dimutasi lantaran sakit.
Jabatan kapolres yang diserahterimakan adalah kapolres Wajo yang sebelumnya di jabat oleh AKBP Bambang Irawan kini di jabat oleh AKBP Masrur dan Kapolres Luwu utara yang sebelumnya di jabat oleh AKBP Agus Rifendi, kini dijabat oleh AKBP Herimarwanto.
Kapolres Wajo AKBP Bambang Irawan di mutasi ke Polda Sulsel sesuai dengan hasil sidang disiplin, atas dasar laporan kolaisi Rakyat Bersatu ( KRB ) Kabupaten Wajo. AKBP Bambang Irawan terkena sanksi mutasi demosi karena diduga terlibat kasus pemerasan di Kabupaten Wajo. Sementara kapolres Lutra AKBP Agus Rifendi dimutasi karena sakit.
"Kasat narkoba Polrestabes Makassar AKBP Masrur menggantikan posisi AKBP Bambang Irawan
sebagai Kapolres Wajo, AKBP Bambang Irawan di mutasi sesuai dengan hasil keputusan Sidang disiplin. Sementara Kasubdin II Ditreskrim Polda Sulselbar AKBP Himarwanto menggantikan posisi AKBP Agus Rifendi yang sakit," kata Kabag Humas Polda Sulselbar kombes Chevi Ahmad Shopari menjelaskan, Rabu (6/6/2012).
Ditanya mengenai kelanjutan kasus AKBP Bambang Irawan, Chevi mengungkapkan untuk sementara
pihak polda masih sebatas pada keputusan sidang disiplin yakni mutasi demosi.
"Kelanjutan kasusnya diganti dan nonjob," katanya.
Sementara itu Kapolres Wajo AKBP Masrur yang baru dilantik mengatakan dalam jabatannya sebagai Kapolres Wajo yang baru, hal pertama yang akan dilakukan adalah pembenahan internal di Polres Wajo untuk mengembalikan citra buruk kepolisian di masyarakat.
"Sebagai langkah awal tentu yang akan di lakukan adalah pembenahan ke dalam untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat ke polisi," katanya.
Disinggung mengenai kasus penyelesaian kasus menonjol di Wajo, Masrur mengaku akan mempelajari kasus-kasus yang ada di Wajo, termasuk kasus pembunuhan Bendahara DPKD Wajo Hasdawati.
"Tentu kami akan melihat situasi dan tingkat kerawanannya. Untuk kasus hasdawati akan saya pelajari dan saya tanyakan ke penyidiknya untuk mengambil langkah selanjutnya," kata Masrur.
Anggota Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) Kabupaten Wajo mengaku apresiasi terhadap langkah yang dilakukan oleh pihak Polda Sulsel melakukan mutasi atau pergantian terhadap kapolres Wajo AKBP Bambang Irawan.
"Dalam persidangan hari kamis lalu di mapolda memang pak Bambang terbukti bersalah, itu adalah fakta persidangan," katanya.
KRB berharap, AKBP Masrur yang baru menjabat sebagai kapolres Wajo dapat memimpin jajaran
kepolisian di daerah tersebut lebih baik dari pendahulunya.
"Kami berharap pejabat baru ini dapat bekerja lebih baik dari kapolres sebelumnya," tandasnya.(azh)
Jabatan kapolres yang diserahterimakan adalah kapolres Wajo yang sebelumnya di jabat oleh AKBP Bambang Irawan kini di jabat oleh AKBP Masrur dan Kapolres Luwu utara yang sebelumnya di jabat oleh AKBP Agus Rifendi, kini dijabat oleh AKBP Herimarwanto.
Kapolres Wajo AKBP Bambang Irawan di mutasi ke Polda Sulsel sesuai dengan hasil sidang disiplin, atas dasar laporan kolaisi Rakyat Bersatu ( KRB ) Kabupaten Wajo. AKBP Bambang Irawan terkena sanksi mutasi demosi karena diduga terlibat kasus pemerasan di Kabupaten Wajo. Sementara kapolres Lutra AKBP Agus Rifendi dimutasi karena sakit.
"Kasat narkoba Polrestabes Makassar AKBP Masrur menggantikan posisi AKBP Bambang Irawan
sebagai Kapolres Wajo, AKBP Bambang Irawan di mutasi sesuai dengan hasil keputusan Sidang disiplin. Sementara Kasubdin II Ditreskrim Polda Sulselbar AKBP Himarwanto menggantikan posisi AKBP Agus Rifendi yang sakit," kata Kabag Humas Polda Sulselbar kombes Chevi Ahmad Shopari menjelaskan, Rabu (6/6/2012).
Ditanya mengenai kelanjutan kasus AKBP Bambang Irawan, Chevi mengungkapkan untuk sementara
pihak polda masih sebatas pada keputusan sidang disiplin yakni mutasi demosi.
"Kelanjutan kasusnya diganti dan nonjob," katanya.
Sementara itu Kapolres Wajo AKBP Masrur yang baru dilantik mengatakan dalam jabatannya sebagai Kapolres Wajo yang baru, hal pertama yang akan dilakukan adalah pembenahan internal di Polres Wajo untuk mengembalikan citra buruk kepolisian di masyarakat.
"Sebagai langkah awal tentu yang akan di lakukan adalah pembenahan ke dalam untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat ke polisi," katanya.
Disinggung mengenai kasus penyelesaian kasus menonjol di Wajo, Masrur mengaku akan mempelajari kasus-kasus yang ada di Wajo, termasuk kasus pembunuhan Bendahara DPKD Wajo Hasdawati.
"Tentu kami akan melihat situasi dan tingkat kerawanannya. Untuk kasus hasdawati akan saya pelajari dan saya tanyakan ke penyidiknya untuk mengambil langkah selanjutnya," kata Masrur.
Anggota Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) Kabupaten Wajo mengaku apresiasi terhadap langkah yang dilakukan oleh pihak Polda Sulsel melakukan mutasi atau pergantian terhadap kapolres Wajo AKBP Bambang Irawan.
"Dalam persidangan hari kamis lalu di mapolda memang pak Bambang terbukti bersalah, itu adalah fakta persidangan," katanya.
KRB berharap, AKBP Masrur yang baru menjabat sebagai kapolres Wajo dapat memimpin jajaran
kepolisian di daerah tersebut lebih baik dari pendahulunya.
"Kami berharap pejabat baru ini dapat bekerja lebih baik dari kapolres sebelumnya," tandasnya.(azh)
()