Gempa 5,8 SR guncang Sabang
A
A
A
Sindonews.com - Gempa dengan magnitute 5.8 Scala richter (SR) mengguncang Sabang, Provinsi Aceh. Gempa di ujung pulau sumatera itu terjadi di laut dengan kedalaman 45 Kilometer, 170 Kilometer di sebalah Barat Daya Kota Sabang, Pukul 18:01 WIB, Rabu (5/6/2012).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa di 5.74 Lintang Utara atau 93.77 Bujur Timur. Gempa dirasakan di sejumlah kabupaten/kota di Aceh yakni Kota Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya, dan Meulaboh.
Saat gempa terjadi terlihat warga berhaburan keluar rumah dan bangunan. Fitri Yani, warga Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, mengaku panik dan cemaskan kondisi kedua anaknya.
“Waktu gempa sedang mandikan anak-anak, mereka tidak mau keluar keasyikan main air,” ujar Fitriyani menjelaskan, Selasa (5/6/2012).
Kepanikan juga terlihat di Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh. Sejumlah jurnalis yang sedang menghadapi deadline, turut berhamburan keluar sekretariat salah satu organisasi wartawan itu. Reza Fahlevi, salah seorang koresponden media terbitan Medan, Sumatera Utara mengaku panik.
“Saya sedang nulis berita, sangking asyik nulis tidak merasakan gempa terjadi, saat melihat kipas angin bergoyang baru saya keluar,” kata Reza.
Kepanikan warga hanya berlangsung beberapa menit. Setelah yakin tidak ada gempa susulan masyarakat Banda Aceh kembali masuk rumah menjalankan aktivitas dan bersiap-siap menunaikan ibadah magrib. Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kerusakan gedung.(azh)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa di 5.74 Lintang Utara atau 93.77 Bujur Timur. Gempa dirasakan di sejumlah kabupaten/kota di Aceh yakni Kota Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya, dan Meulaboh.
Saat gempa terjadi terlihat warga berhaburan keluar rumah dan bangunan. Fitri Yani, warga Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, mengaku panik dan cemaskan kondisi kedua anaknya.
“Waktu gempa sedang mandikan anak-anak, mereka tidak mau keluar keasyikan main air,” ujar Fitriyani menjelaskan, Selasa (5/6/2012).
Kepanikan juga terlihat di Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh. Sejumlah jurnalis yang sedang menghadapi deadline, turut berhamburan keluar sekretariat salah satu organisasi wartawan itu. Reza Fahlevi, salah seorang koresponden media terbitan Medan, Sumatera Utara mengaku panik.
“Saya sedang nulis berita, sangking asyik nulis tidak merasakan gempa terjadi, saat melihat kipas angin bergoyang baru saya keluar,” kata Reza.
Kepanikan warga hanya berlangsung beberapa menit. Setelah yakin tidak ada gempa susulan masyarakat Banda Aceh kembali masuk rumah menjalankan aktivitas dan bersiap-siap menunaikan ibadah magrib. Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kerusakan gedung.(azh)
()