Pendukung Cabub Bone terlibat bentrok
A
A
A
Sindonews.com - Pendukung Calon Bupati (Cabub) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) berkelahi, satu orang luka parah. Kejadiannya di Jalan Ahmad Yani, depan Bank Mega Watampone, sekitar pukul 15.00 WITA. Akibat kejadian ini, Yusril, staf bagian Ekonomi, Setda Watampone, mengalami luka di bagian wajah. Bibir bagian atas pecah, serta alis mata memar dipukul Ali Sadikin, yang selama ini dikenal pendukung Andi Irsan Galigo.
Korban Saat melapor di Polsek Kota, mengatakan, dia berangkat dari Kantor, menuju ke rumahnya di Jalan Sungai Musi. Di depan Bank Mega, ada panggilan dari kafe Bangkit, milik pelaku. Saat menghentikan motornya, pelaku langsung memukul dibagian wajah, tanpa sebab.
“Saya tidak tahu. Tiba-tiba saya dipukul,” kata Yusril menjelaskan kepada wartawan, Senin 4 Mei 2012.
Antara pelaku dan korban merupakan pendukung calon bupati Bone. Pelaku selama ini dikenal sebagai juru bicara Andi Irsan Galigo, sementara Yusril adalah pendukung Andi Fahsar Padjalangi. Pelaku selain juru bicara juga adalah Kepala Kelurahan Lonrae Kecamatan Tanete Riattang. Korban selama ini aktif bergabung di Posko Fahsar yang terletak di Jalan Sambaloge Baru. Belum diketahui pasti motifnya, namun diduga kuat ada kaitannya dengan masalah politik.
Menurut korban, selama ini dia tidak ada persoalan dengan siapa pun termasuk pelaku. Namun saat dia melintas di jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Bank Mega, pelaku memanggil. Dia berhenti untuk menanyakan perihal pemanggilan itu, namun disambut dengan pukulan hingga bibir dan alis mata mengalami luka. Sebelum dipukul, korban mengaku didorong beberapa kali, namun tidak ada aksi balasan.
Namun pengakuan ini dibantah pelaku. Saat dikonfirmasi sebelum diperiksa polisi, Ali Sadikin mengatakan dia tidak memukul korban. Ketika ditanya, kenapa korban mengalami luka di bagian wajah, pelaku mengaku tidak tahu.
“Mungkin ada benturan saja,”ujarnya.
Setelah korban diperiksa, anggota Polsek yang dipimpin Kepala SPK Polsek Kota, Aiptu Malawing, menjemput pelaku di Kafe Bangkit, Jalan Ahmad Yani. Pelaku tidak bisa di bawah karena saat yang bersamaan dia menuju Polres untuk melapor. Tepat pukul 17.00 pelaku menyerahkan diri di Polsek Kota, langsung menuju ruang Kanit Reskrim untuk menjalani pemeriksaan.
Hingga puluk 19.30 pelaku masih diperiksa Brigpol Akmal. Sementara yang memeriksa korban adalah Bripka Hermansyah. Korban diperiksa, pada pukul 17.00 hingga pukul 19.00. Usai diperiksa, dia langsung meninggalkan Polsek Kota.
Kapolsek Kota Kompol Ali Syahban mengatakan untuk sementara pelaku sementara diamankan
untuk dimintai keterangannya. Kapolsek Ali mengaku tidak menutup kemungkinan pelaku bisa ditahan, jika dalam pemeriksaan memenuhi unsure pasal 351 KHUP tentang penganiyaan, dengan ancaman diatas satu tahun.
“Pelaku kita amankan sementara, sambil anggota memeriksa yang bersangkutan. Kalau memenuhi unsur penganiyaan akan kita lakukan penahanan,” katanya.
Sampai pukul 19.45 pelaku masih diperiksa di ruang Kanit Reskrim. Hampir tiga jam lamanya penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. Belum diperoleh keterangan resmi, apakah pelaku akan ditahan, karena masih menjalani pemeriksaan.(azh)
Korban Saat melapor di Polsek Kota, mengatakan, dia berangkat dari Kantor, menuju ke rumahnya di Jalan Sungai Musi. Di depan Bank Mega, ada panggilan dari kafe Bangkit, milik pelaku. Saat menghentikan motornya, pelaku langsung memukul dibagian wajah, tanpa sebab.
“Saya tidak tahu. Tiba-tiba saya dipukul,” kata Yusril menjelaskan kepada wartawan, Senin 4 Mei 2012.
Antara pelaku dan korban merupakan pendukung calon bupati Bone. Pelaku selama ini dikenal sebagai juru bicara Andi Irsan Galigo, sementara Yusril adalah pendukung Andi Fahsar Padjalangi. Pelaku selain juru bicara juga adalah Kepala Kelurahan Lonrae Kecamatan Tanete Riattang. Korban selama ini aktif bergabung di Posko Fahsar yang terletak di Jalan Sambaloge Baru. Belum diketahui pasti motifnya, namun diduga kuat ada kaitannya dengan masalah politik.
Menurut korban, selama ini dia tidak ada persoalan dengan siapa pun termasuk pelaku. Namun saat dia melintas di jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Bank Mega, pelaku memanggil. Dia berhenti untuk menanyakan perihal pemanggilan itu, namun disambut dengan pukulan hingga bibir dan alis mata mengalami luka. Sebelum dipukul, korban mengaku didorong beberapa kali, namun tidak ada aksi balasan.
Namun pengakuan ini dibantah pelaku. Saat dikonfirmasi sebelum diperiksa polisi, Ali Sadikin mengatakan dia tidak memukul korban. Ketika ditanya, kenapa korban mengalami luka di bagian wajah, pelaku mengaku tidak tahu.
“Mungkin ada benturan saja,”ujarnya.
Setelah korban diperiksa, anggota Polsek yang dipimpin Kepala SPK Polsek Kota, Aiptu Malawing, menjemput pelaku di Kafe Bangkit, Jalan Ahmad Yani. Pelaku tidak bisa di bawah karena saat yang bersamaan dia menuju Polres untuk melapor. Tepat pukul 17.00 pelaku menyerahkan diri di Polsek Kota, langsung menuju ruang Kanit Reskrim untuk menjalani pemeriksaan.
Hingga puluk 19.30 pelaku masih diperiksa Brigpol Akmal. Sementara yang memeriksa korban adalah Bripka Hermansyah. Korban diperiksa, pada pukul 17.00 hingga pukul 19.00. Usai diperiksa, dia langsung meninggalkan Polsek Kota.
Kapolsek Kota Kompol Ali Syahban mengatakan untuk sementara pelaku sementara diamankan
untuk dimintai keterangannya. Kapolsek Ali mengaku tidak menutup kemungkinan pelaku bisa ditahan, jika dalam pemeriksaan memenuhi unsure pasal 351 KHUP tentang penganiyaan, dengan ancaman diatas satu tahun.
“Pelaku kita amankan sementara, sambil anggota memeriksa yang bersangkutan. Kalau memenuhi unsur penganiyaan akan kita lakukan penahanan,” katanya.
Sampai pukul 19.45 pelaku masih diperiksa di ruang Kanit Reskrim. Hampir tiga jam lamanya penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. Belum diperoleh keterangan resmi, apakah pelaku akan ditahan, karena masih menjalani pemeriksaan.(azh)
()