Butiran emas di sungai hebohkan warga
A
A
A
Sindonews.com - Warga yang tinggal di sekitar aliran kali Noenoni, Desa Nilulat, Kecamatan Bikomi Nilulat, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) dihebohkan dengan penemuan butiran emas seukuran pasir yang berserakan dalam aliran Kali Noenoni. Spontan warga ramai-ramai beli wajan di pasar lalu mendulang emas itu.
Menurut warga, kandungan emas dalam aliran kali itu sudah ada sejak lama namun tidak diketahui warga, sebelumnya pasir dalam kali itu hanya digunakan untuk kebutuhan membanguan rumah tinggal.
”Begitu masyarakat tau kalau itu emas, mereka ramai-ramai beli wajan dan mulai mendulang di emas kali itu, masyarakat juga sudah larang truk masuk di situ untuk ambil pasir,” kata Wilem Obe, warga desa menjelaskan, Kamis (31/05/2012)
Obe menjelaskan, hasil dulangan emas itu kemudian mereka jual ke kota untuk kebutuhan makan dan minum bagi keluarga dengan harga bervariasi.
Sementara, Wlli Nggadas, Waga RT-01 Desa Nilulat, sebelumnya sempat melarang warga menambang emas di kali Noenoni sebab rumah tinggalnya persis di pinggir kali.
”Kemarin saya larang masyarakat karena mereka sudah mulai menggali emas hingga pinggir tebing, apalagi mereka tidak punya izin,” jelas Willy
Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Ray Fernadez, malah mengizinkan aktivitas warga mendulang emas di kali asalkan warga asli serta tidak merusak lingkungan.
“Masyarakat boleh mendulang emas asalkan warga asli Desa itu, tapi dilarang menggali sebab bisa merusak aliran sungai itu,” kata Ray Fernandez di Haumeni-ana
Dataran sekitar kali Noenoni penghasil butiran emas itu sebelumnya merupakan tempat tinggal Tentara Hindia Belanda. Saat ini, masih terlihat sisa-sisa fisik peninggalan Belanda, seperti Makam, Tugu dan meriam.(azh)
Menurut warga, kandungan emas dalam aliran kali itu sudah ada sejak lama namun tidak diketahui warga, sebelumnya pasir dalam kali itu hanya digunakan untuk kebutuhan membanguan rumah tinggal.
”Begitu masyarakat tau kalau itu emas, mereka ramai-ramai beli wajan dan mulai mendulang di emas kali itu, masyarakat juga sudah larang truk masuk di situ untuk ambil pasir,” kata Wilem Obe, warga desa menjelaskan, Kamis (31/05/2012)
Obe menjelaskan, hasil dulangan emas itu kemudian mereka jual ke kota untuk kebutuhan makan dan minum bagi keluarga dengan harga bervariasi.
Sementara, Wlli Nggadas, Waga RT-01 Desa Nilulat, sebelumnya sempat melarang warga menambang emas di kali Noenoni sebab rumah tinggalnya persis di pinggir kali.
”Kemarin saya larang masyarakat karena mereka sudah mulai menggali emas hingga pinggir tebing, apalagi mereka tidak punya izin,” jelas Willy
Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Ray Fernadez, malah mengizinkan aktivitas warga mendulang emas di kali asalkan warga asli serta tidak merusak lingkungan.
“Masyarakat boleh mendulang emas asalkan warga asli Desa itu, tapi dilarang menggali sebab bisa merusak aliran sungai itu,” kata Ray Fernandez di Haumeni-ana
Dataran sekitar kali Noenoni penghasil butiran emas itu sebelumnya merupakan tempat tinggal Tentara Hindia Belanda. Saat ini, masih terlihat sisa-sisa fisik peninggalan Belanda, seperti Makam, Tugu dan meriam.(azh)
()