Bandit gembos ban gasak Rp517 juta

Kamis, 31 Mei 2012 - 08:34 WIB
Bandit gembos ban gasak Rp517 juta
Bandit gembos ban gasak Rp517 juta
A A A
Sindonews.com - Kejahatan bermotor dengan modus gembos ban mobil pakai paku yang dilakukan bandit bermotor terjadi di Baturaja, Tanjung Rahman, Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.

Suganda (50) dan adiknya Al Hosari (48) warga Desa Suka Merindu, Lubai, Muaraenim, terpaksa merelakan uang sebesar Rp517 juta milik Koperasi Unit Desa (KUD) Mufakat Jaya, Rambang Seruling, Prabumulih, akibat digasak perampok. Uang itu rencananya akan digunakan untuk membayar karet petani di desa tersebut.

Ditemui di lokasi kejadian, saksi korban menceritakan, saat mengendarai mobil Kijang LGX hitam BG 1962 C, sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, keduanya mengambil uang sebesar Rp517 juta dari Bank BCA cabang Prabumulih dan melaju ke arah lokasi kejadian.

“Tiba-tiba di simpang empat Tanjung Rahman, ada pengendara motor yang kasih tahu ban mobil sebelah kiri belakang kempes,” kata Suganda menjelaskan, Rabu 30 Mei 2012.

Selanjutnya, setelah sempat berjalan beberapa puluh meter, kedua korban memutuskan mengganti ban belakang mobil yang kempes. Saat sibuk mengganti ban mobil, tanpa disadari dua pengendara sepeda motor membawa kabur tas hitam milik korban berisi uang Rp517 juta yang diletakkan di jok tengah mobil. Pelaku diduga mengambil tas dengan membuka pintu tengah mobil sebelah kanan yang memang dalam keadaan tidak terkunci. Saat itu Suganda sempat berusaha mengejar pengendara sepeda motor dengan meminta pertolongan warga setempat. Namun, pelaku terlebih dahulu kabur jauh.

“Waktu pelaku membuka pintu mobil, kami tidak tahu. Saya sadar saat melihat pengendara motor berlalu sambil membawa tas kami yang berisi uang,” ungkap Suganda.

Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Prabumulih AKP Raphael Lingga membenarkan peristiwa perampokan dengan modus gembos ban. Saat ini kasus tersebut dalam proses penyelidikan kepolisian.

“Kasusnya saat ini tengah diselidiki. Kita sudah meminta keterangan kedua korban. Para pelaku saat ini dalam pengejaran kami,” tuturnya.

Sementara itu, aksi perampokan yang menimpa pengendara yang melintas di kawasan Pendopo serta jalur Pendopo-Pagaralam kembali marak. Dalam jangka waktu satu hari pada Selasa 29 Mei terjadi dua kali perampokan di kawasan tersebut. Perampokan pertama dialami korban Solihin (45),= dan Salam (40). Keduanya warga Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musirawas. Satu unit mobil Mitsubishi L300 nopol BG 9331 GC yang mereka gunakan untuk mengangkut ikan dari Lubuklinggau menuju Pagaralam dibawa lari lima pelaku perampokan.

Aksi terjadi di Desa Manggilan, Kecamatan Pendopo, Empatlawang, sekitar pukul 01.00 WIB. Selain berhasil melarikan mobil beserta muatan berupa ikan nila sebanyak 90 kantong, ikan lele siap konsumsi sebanyak tiga drum, pelaku yang diduga berjumlah lima orang itu juga menggasak ponsel dan dompet milik kedua korban.

Bahkan, pelaku sempat melukai korban Solihin dengan senjata tajam sehingga kaki kirinya mengalami luka serius.Saat beraksi, pelaku menggunakan penutup wajah.

“Kemungkinan kami sudah diintai mereka sejak dari Rumah Makan Surya. Sebab, belum lama dari rumah makan itu tiba-tiba kami sudah dihadang,” ujarnya kepada polisi saat melaporkan kejadian tersebut.

Aksi kedua terjadi pada hari yang sama sekitar pukul 18.30 WIB di kawasan jalan Lingkar PLN Kecamatan Pendopo. Honda Blade milik Pandi (27), dan Vega R milik Rizki (16), warga Talang Jawa, Kecamatan Pendopo, dirampas perampok yang diperkirakan berjumlah empat orang. Kedua korban saat itu hendak pulang setelah jalan-jalan sore menggunakan sepeda motor.

Tiba-tiba ada dua motor dengan empat pelaku yang memepet dan memaksa kedua korban berhenti. Setelah korban berhenti, para pelaku mengancam keduanya dengan senjata tajam. Korban Pandi sempat memberikan perlawanan, tapi akhirnya menyerahkan sepeda motornya setelah pelaku melukai wajahnya dengan senjata tajam.

Sedangkan, korban Rizki langsung menyerahkan sepeda motornya setelah diancam pelaku. Kapolsek Pendopo Iptu Dhavid Shiddik membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan langsung melakukan penyelidikan.

“Para korban tidak ada yang mengenali pelaku. Sebab, selain suasana gelap, para pelaku juga menggunakan penutup muka. Saat ini kasusnya masih terus diselidiki. Kita juga melakukan antisipasi dengan melakukan razia di titik-titik rawan untuk mempersempit ruang gerak pelaku,” ujarnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7217 seconds (0.1#10.140)