Pesta miras oplosan, 3 orang tewas
A
A
A
Sindonews.com - Tiga orang tewas seusai menggelar pesta minuman keras (miras) oplosan di Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, enam lainnya kritis. Ketiga korban tewas adalah Darim (36) Ali (35) dan Raji (35). Sementara korban kritis diketahui bernama Hendra (17), Duladi (35) Dedi (27) Kanila (24), Warsidi (35) dan Carsa (40) warga Desa Lombang. Kematian korban diduga akibat keracunan miras oplosan.
Korban sebelumnya menggelar pesta miras semalam suntuk di sekitar pos ronda, dekat Balai Desa Lombang. Peristiwa yang menewaskan tiga orang ini bermula dari hajatan yang digelar salah seorang warga di desa tersebut.
Meski jauh dari lokasi hajatan, sejak Jumat (25/5) lalu mereka sepakat membeli miras jenis ginseng. Miras tersebut kemudian dioplos dengan suplemen bubuk kemasan. Mereka yang terbagi tiga kelompok lantas menggelar pesta miras di dekat sebuah pos ronda tidak jauh dari kantor desa setempat. Setelah dua hari mengonsumsi miras, mereka langsung jatuh sakit dengan keluhan sakit perut, mual, sakit kepala, serta penglihatan tidak jelas. Keluarga korban langsung membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu.
Namun, nahas bagi Darim dan Raji, nyawa mereka tidak tertolong. Begitu pula dengan Ali. Saat akan dibawa ke rumah sakit, korban meninggal dalam perjalanan. Korban kritis seperti Hendra, Duladi, Dedi, Kanila, dan Warsidi kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Indramayu. Sementara korban kritis lainnya, Carsa, dilarikan ke rumah sakit PMC Sindang.
Madi (50) kakak ipar Duladi mengatakan adiknya mengalami keluhan dengan gejala muntah-muntah, perut, mual, sakit kepala, serta penglihatan tidak jelas.
”Awalnya dia tak mengakui apa yang diperbuat. Namun setelah didesak, Duladi mengakui pesta miras dilakukan dengan beberapa temannya yang dibagi tiga kelompok di satu tempat,” katanya.
Diakuinya, miras jenis tuak yang dipakai untuk pesta miras merupakan minuman yang tidak berstandar dan kadar alkoholnya di atas lima persen. Harga jual tuak yang murah yakni Rp5.000 per liter membuat penikmat miras lebih memilih tuak dibandingkan miras botolan yang kini makin sulit ditemui akibat maraknya razia aparat kepolisian serta Satpol PP Kabupaten Indramayu.
Dokter jaga UGD RSUD Indramayu, Nurul Yakin mengatakan korban mengalami keracunan akibat menenggak miras oplosan yang dicampur minuman berenergi.(azh)
Sementara itu, enam lainnya kritis. Ketiga korban tewas adalah Darim (36) Ali (35) dan Raji (35). Sementara korban kritis diketahui bernama Hendra (17), Duladi (35) Dedi (27) Kanila (24), Warsidi (35) dan Carsa (40) warga Desa Lombang. Kematian korban diduga akibat keracunan miras oplosan.
Korban sebelumnya menggelar pesta miras semalam suntuk di sekitar pos ronda, dekat Balai Desa Lombang. Peristiwa yang menewaskan tiga orang ini bermula dari hajatan yang digelar salah seorang warga di desa tersebut.
Meski jauh dari lokasi hajatan, sejak Jumat (25/5) lalu mereka sepakat membeli miras jenis ginseng. Miras tersebut kemudian dioplos dengan suplemen bubuk kemasan. Mereka yang terbagi tiga kelompok lantas menggelar pesta miras di dekat sebuah pos ronda tidak jauh dari kantor desa setempat. Setelah dua hari mengonsumsi miras, mereka langsung jatuh sakit dengan keluhan sakit perut, mual, sakit kepala, serta penglihatan tidak jelas. Keluarga korban langsung membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu.
Namun, nahas bagi Darim dan Raji, nyawa mereka tidak tertolong. Begitu pula dengan Ali. Saat akan dibawa ke rumah sakit, korban meninggal dalam perjalanan. Korban kritis seperti Hendra, Duladi, Dedi, Kanila, dan Warsidi kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Indramayu. Sementara korban kritis lainnya, Carsa, dilarikan ke rumah sakit PMC Sindang.
Madi (50) kakak ipar Duladi mengatakan adiknya mengalami keluhan dengan gejala muntah-muntah, perut, mual, sakit kepala, serta penglihatan tidak jelas.
”Awalnya dia tak mengakui apa yang diperbuat. Namun setelah didesak, Duladi mengakui pesta miras dilakukan dengan beberapa temannya yang dibagi tiga kelompok di satu tempat,” katanya.
Diakuinya, miras jenis tuak yang dipakai untuk pesta miras merupakan minuman yang tidak berstandar dan kadar alkoholnya di atas lima persen. Harga jual tuak yang murah yakni Rp5.000 per liter membuat penikmat miras lebih memilih tuak dibandingkan miras botolan yang kini makin sulit ditemui akibat maraknya razia aparat kepolisian serta Satpol PP Kabupaten Indramayu.
Dokter jaga UGD RSUD Indramayu, Nurul Yakin mengatakan korban mengalami keracunan akibat menenggak miras oplosan yang dicampur minuman berenergi.(azh)
()