IPAL PDAM tercemar, pelangan kembali dirugikan

Minggu, 27 Mei 2012 - 21:02 WIB
IPAL PDAM tercemar, pelangan kembali dirugikan
IPAL PDAM tercemar, pelangan kembali dirugikan
A A A
Sindonews.com – Layanan air bersih di Kota Pahlawan kembali tercemar. Instalasi Penjernihan Air Minum (IPAM) Karangpilang tercemar dalam kategori sedang yang memunculkan polutan lendir.Parahnya, polutan lendir itu memperluas pencemaran sampai ke IPAM Ngagel. Kondisi itu tentunya membuat kualitas air di Surabaya memprihatinkan.

Direktur utama (Dirut) PDAM Surabaya Ashari Mardiono menuturkan, polutan lendir berjalan dengan cepat. Makanya polutan yang masuk menyebabkan instalasi Ngagel kini tercemar kategori berat. Dilihat dari grafik cemaran yang masuk ke instalasi Ngagel, terburuk terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dan setelahnya menurun tapi relatif fluktuatif.

“Saat ini kami hanya bisa memonitoring dengan harapan tingkat cemaran bisa menurun. Tapi sampai pukul 08.00 WIB, cemaran di instalasi Ngagel masih berat,” ujar Ashari Minggu (27/5/2012).

Direksi PDAM sendiri terkejut dengan lamanya cemaran air Kali Surabaya yang terjadi di instalasi Ngagel. Sebab, dibandingkan yang terjadi di Karangpilang, cemaran signifikan hanya terjadi pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 19.00 WIB.

Kondisi parah yang terjadi di instalasi Ngagel membuatnya geleng-geleng kepala. Polutan tak bisa segera dihilangkan dalam waktu yang cepat. “Makanya saat pukul 19.00 WIB, cemaran di Karangpilang praktis bisa kami atasi, tapi di Ngagel masih sulit,” jelasnya.

Ia membeberkan, kejadian pencemaran di instalasi Ngagel terus datang dalam rentang waktu lama, yakni sejak pukul 23.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB. Parahnya, dalam rentang waktu itu belum berakhir aktifitas pencemarannya. Sementara tingkat cemarannya lebih berat dibandingkan di Karangpilang.

“Saya menduga setelah ada informasi Kali Surabaya tercemar limbah, industri di sepanjang kali itu ramai-ramai buang limbahnya,” jelasnya.

Meskipun terus dihajar cemaran bertubi-tubi, hingga kini PDAM Surabaya, kata Ashari, masih mampu menangani dengan melakukan resedimentasi, airasi, koagulasi-flokulasi, filtrasi, dan desinfeksi secara bertahap.

Dalam kondisi yang terdesak, katanya, kalau cemaran makin berat, maka PDAM Surabaya akan lakukan serangkaian kebijakan, diantaranya mengurangi debit air baku masuk ke IPAM yang berdampak juga pada kuantitas distribusi air ke pelanggan. Selain itu, pelanggan diminta tidak meminum dan memasak menggunakan air PDAM. “Sejauh ini masih bisa dikendalikan, tapi tidak tahu sampai kapan,” sambungnya.

Semenara itu, Sekretaris Dewan Pelanggan PDAM Darmantoko menuturkan, warga Surabaya kembali dapat kerugian akibat buruknya layanan air PDAM. Pencemaran yang terjadi di beberapa IPAL membuat banyak pihak khawatir.

“Kami tetap tak ingin pelanggan dapat kualitas air yang buruk. Apalagi sampai ada pencemaran yang masuk kategori berat,” jelasnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7023 seconds (0.1#10.140)