Demo, mahasiswa Unibo pukuli rektor
A
A
A
Sindonews.com - Konflik internal di tubuh Universitas Bondowoso (Unibo) memanas. Mahasiswa bahkan nekat "menculik" Rektor Eddy Basuki dari kampus dan memukulinya. Kejadian ini bermula dari aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Kampus (FMPK), kemarin siang.
Dalam aksi di depan kampus itu, mahasiswa menuntut agar Eddy Basuki mundur. Sebaliknya mereka mendesak Yayasan Pendidikan Gotong Royong (YPGR) sebagai induk kampus mengaktifkan kembali rektor lama, yaitu Dra Hernanik. Sambil membawa berbagai poster, mahasiswa meneriakkan yel-yel anti-Eddy Basuki.
Mereka juga membakar ban bekas di depan pintu masuk kampus Unibo. Setelah puas membakar ban, mahasiswa merangsek masuk ke dalam areal kampus menuju rektorat. Nyaris tanpa pengawalan dari pengaman kampus, para mahasiswa ini masuk dengan paksa ke ruang Rektor Eddy Basuki. Mahasiswa sempat menggedor-gedor kaca di ruangan tersebut. Lantaran yang dicari tidak ada, mereka semakin marah. Mahasiswa menyusuri ruangan lain di gedung itu.
Akhirnya, mahasiswa menemukan Rektor Eddy Basuki di salah satu ruang di bagian timur gedung. Tanpa banyak berkata-kata, para mahasiswa segera menyeret Sang Rektor keluar ruangan. "Beberapa mahasiswa kemudian melakukan perbuatan tercela dengan memukul wajah Rektor Eddy hingga mengeluarkan darah," kata salah seorang mahasiswa Unibo.
Melihat kejadian itu, sejumlah petugas kampus mengamankan Rektor Eddy dan membawanya ke luar kampus. Dia dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. M Lukman, koordinator demonstrasi menyatakan, unjuk rasa ini dilakukan setelah kubu Dra Hernanik memenangkan putusan banding di Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya atas gugatan yang dilayangkannya.
Sementara Dra Hernanik yang saat itu juga berada di kampus Unibo mengatakan bahwa unjuk rasa ini merupakan keinginan mahasiswa sendiri. "Karena secara de jure kampus ini ada dipihak kami kembali ke kampus. Kami memenangkan dua putusan yaitu dari PTUN dan PT Surabaya," kata Hernanik.
Kubu Rektor Eddy Basuki saat dikonfirmasi melalui Sekretaris Unibo, Misbahul Khoir menyatakan bahwa kemenangan itu tidak ada sangkut pautnya dengan penyelenggaraan kegiatan akademik. Dia menegaskan tetap berkonsentrasi memajukan kampus Unibo tersebut termasuk proses akreditasi kampus yang sedang dilaksanakan. (san)
Dalam aksi di depan kampus itu, mahasiswa menuntut agar Eddy Basuki mundur. Sebaliknya mereka mendesak Yayasan Pendidikan Gotong Royong (YPGR) sebagai induk kampus mengaktifkan kembali rektor lama, yaitu Dra Hernanik. Sambil membawa berbagai poster, mahasiswa meneriakkan yel-yel anti-Eddy Basuki.
Mereka juga membakar ban bekas di depan pintu masuk kampus Unibo. Setelah puas membakar ban, mahasiswa merangsek masuk ke dalam areal kampus menuju rektorat. Nyaris tanpa pengawalan dari pengaman kampus, para mahasiswa ini masuk dengan paksa ke ruang Rektor Eddy Basuki. Mahasiswa sempat menggedor-gedor kaca di ruangan tersebut. Lantaran yang dicari tidak ada, mereka semakin marah. Mahasiswa menyusuri ruangan lain di gedung itu.
Akhirnya, mahasiswa menemukan Rektor Eddy Basuki di salah satu ruang di bagian timur gedung. Tanpa banyak berkata-kata, para mahasiswa segera menyeret Sang Rektor keluar ruangan. "Beberapa mahasiswa kemudian melakukan perbuatan tercela dengan memukul wajah Rektor Eddy hingga mengeluarkan darah," kata salah seorang mahasiswa Unibo.
Melihat kejadian itu, sejumlah petugas kampus mengamankan Rektor Eddy dan membawanya ke luar kampus. Dia dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. M Lukman, koordinator demonstrasi menyatakan, unjuk rasa ini dilakukan setelah kubu Dra Hernanik memenangkan putusan banding di Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya atas gugatan yang dilayangkannya.
Sementara Dra Hernanik yang saat itu juga berada di kampus Unibo mengatakan bahwa unjuk rasa ini merupakan keinginan mahasiswa sendiri. "Karena secara de jure kampus ini ada dipihak kami kembali ke kampus. Kami memenangkan dua putusan yaitu dari PTUN dan PT Surabaya," kata Hernanik.
Kubu Rektor Eddy Basuki saat dikonfirmasi melalui Sekretaris Unibo, Misbahul Khoir menyatakan bahwa kemenangan itu tidak ada sangkut pautnya dengan penyelenggaraan kegiatan akademik. Dia menegaskan tetap berkonsentrasi memajukan kampus Unibo tersebut termasuk proses akreditasi kampus yang sedang dilaksanakan. (san)
()