Diterjang puting beliung, balita di Tulungagung tewas

Jum'at, 18 Mei 2012 - 20:52 WIB
Diterjang puting beliung,...
Diterjang puting beliung, balita di Tulungagung tewas
A A A
Sindonews.com - Satu balita tewas dan tiga orang lainnya luka-luka akibat diterjang angin puting beliung di Desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. Korban tewas bernama Kuncoro (3), putra pasangan suami istri Bibit (23) dan Ika (23).

Runtuhan kayu dan bangunan rumah yang menimpa bagian kepala membuat nyawa bocah tersebut melayang seketika. Akibat terkena runtuhan itu, Wardiman (55) dan Satirah (50) juga mengaku luka. Sedangkan Panji, kakaknya yang masih berusia 5 tahun bernasib lebih baik.

Sebab bocah itu langsung kabur begitu melihat angin mengamuk. Sehingga tidak mengalami sedikitpun luka. "Kejadianya begitu cepat. Angin yang bergemuruh langsung memporak porandakan semua yang ada," tutur Slamet (35), salah satu kerabat korban, Jumat (18/5/2012).

Saat ini, jenazah Kuncoro masih berada di kamar jenazah RSUD dr Iskak Tulungagung. Diduga, korban mengalami luka dalam. Selain terdapat benjolan cukup besar, pada bagian belakang kepala, kedua lobang hidung bocah tersebut juga mengucurkan darah. Sementara Wardiman, mengalami luka cukup serius pada punggung.

Melihat efeknya yang tidak bisa digerakkan, ada kemungkinan punggung petani desa tersebut mengalami patah tulang. "Sedangkan Mbah Satirah mengeluhkan rasa pusing karena kepalanya tertimpa puing. Begitu juga dengan Ika," terang Slamet.

Anak beranak serta cucu yang hidup satu rumah tersebut sebenarnya sudah mengetahui datangnya putting beliung. Begitu mendengar suara bergemuruh, Wardiman, Satirah, Ika serta dua orang anaknya langsung berada di teras rumah.

Namun malang, saat hendak keluar dari bangunan yang keseluruhanya terbuat dari anyaman bambu (gedek) tersebut, Ika dengan Kuncoro di gendonganya terlambat. Saat ditarik keluar dari puing, Kuncoro sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tidak berlangsung lama, anak bungsu Bibit yang kini masih merantau di Malaysia itu menghembuskan nafas terakhirnya.

Sementara menurut Saiful (25) saksi lain, selain meluluhlantakkan rumah Wardiman, angin juga merusakkan puluhan rumah lainya. Angin datang dari area persawahan dan bergerak ke timur menuju perbatasan wilayah Kecamatan Sumbergempol dan Kecamatan Kalidawir. "Ini merupakan musibah pertama kalinya," ujarnya.

Kapolsek Sumbergempol AKP Tohir mengaku langsung menerjunkan anggota ke lapangan. Selain menolong korban, polisi juga menghimbau kepada warga untuk tetap waspada. "Ini murni musibah alam. Dan korban yang meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan," ujarnya.

Sementara menurut dokter Valentino, dokter jaga di RSUD dr Iskak Tulungagung, pihaknya masih melakukan obeservasi kepada para korban. Sampai saat ini belum diketahui pasti apakah punggung Wardiman mengalami patah tulang atau retak. "Dalam 24 jam hasil observasi tersebut sudah bisa diketahui," ujarnya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1505 seconds (0.1#10.140)