2012, bencana alam diprediksi meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Bencana alam yang menimpa provinsi Sumatera Selatan diprediksi meningkat kuantitasnya dibanding bencana yang menimpa provinsi ini,tahun 2011 lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel Yulizar Dinoto mengatakan, dari data BPBD Sumsel hingga akhir April 2012 lalu,telah terjadi 92 peristiwa bencana yang terjadi di Sumsel. Sementara, sepanjang 2011 silam, BPBD mencatat sedikitnya terjadi 122 bencana alam di Sumsel.
“Kami perkirakan di tahun 2012 ini, jumlah bencana alam yang terjadi di Sumsel, lebih tinggi dibandingkan 2011 lalu,” kata Yulizar, Minggu 13 Mei 2012.
Lebih lanjut Yulizar merinci sebagian besar bencana yang terjadi di Sumsel sepanjang 2011 masih didominasi peristiwa kebakaran yang mencapai 60% dari jumlah bencana keseluruhan yang terjadi pada 2011,disusul bencana alam seperti angin puting beliung dan banjir sebesar 14 persen, tanah longsor lima persen, dan banjir banding satu persen. Sementara, wilayah kabupaten/kota di Sumsel, yang menjadi daerah rawan bencana adalah Kota Palembang, Kabupaten Empat Lawang, dan Kota Pagaralam.
Kabupaten Lahat, Muaraenim, dan Ogan Komering Ilir (OKI). “Sepanjang 2011 terjadi 21 bencana di wilayah Kota Palembang yang didominasi bencana kebakaran. Sementara untuk Kota Pagaralam dan Kabupaten Empat Lawang terjadi 14 peristiwa bencana alam, yang didominasi banjir dan tanah longsor,” kata Yulizar.
Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah bencana yang diprediksi terjadi di provinsi Sumsel sepanjang 2012 ini,menurut Yulizar, pihaknya telah menyiapkan sejumlah personel yang disiagakan di daerah-daerah yang dianggap rawan bencana tersebut.
Selain itu, Yulizar juga mengharapkan kepada pemerintah kabupaten/kota di Sumsel yang belum memiliki BPBD, untuk segera membentuknya. Sebab fungsi dan tugas BPBD sebagai koordinator tanggap darurat bencana di tiap-tiap wilayah terjadinya bencana adalah penting.
Sementara, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Sumsel Apriyadi memastikan demi mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam berupa banjir dan tanah longsor, di wilayah provinsi Sumsel, pihaknya menyiagakan personel dan stok bantuan makanan selama 24 jam.
Artinya, Pemprov Sumsel siap kapan pun diminta untuk menyalurkan bantuan bagi daerah kabupaten/kota di Sumsel, yang terjadi bencana alam.
“Personel Tagana maupun stok bantuan makanan di gudang Dinsos Sumsel stand by 24 jam. Kapan pun terjadi bencana alam di kabupaten/kota siap dikerahkan,” kata Apriyadi.(azh)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel Yulizar Dinoto mengatakan, dari data BPBD Sumsel hingga akhir April 2012 lalu,telah terjadi 92 peristiwa bencana yang terjadi di Sumsel. Sementara, sepanjang 2011 silam, BPBD mencatat sedikitnya terjadi 122 bencana alam di Sumsel.
“Kami perkirakan di tahun 2012 ini, jumlah bencana alam yang terjadi di Sumsel, lebih tinggi dibandingkan 2011 lalu,” kata Yulizar, Minggu 13 Mei 2012.
Lebih lanjut Yulizar merinci sebagian besar bencana yang terjadi di Sumsel sepanjang 2011 masih didominasi peristiwa kebakaran yang mencapai 60% dari jumlah bencana keseluruhan yang terjadi pada 2011,disusul bencana alam seperti angin puting beliung dan banjir sebesar 14 persen, tanah longsor lima persen, dan banjir banding satu persen. Sementara, wilayah kabupaten/kota di Sumsel, yang menjadi daerah rawan bencana adalah Kota Palembang, Kabupaten Empat Lawang, dan Kota Pagaralam.
Kabupaten Lahat, Muaraenim, dan Ogan Komering Ilir (OKI). “Sepanjang 2011 terjadi 21 bencana di wilayah Kota Palembang yang didominasi bencana kebakaran. Sementara untuk Kota Pagaralam dan Kabupaten Empat Lawang terjadi 14 peristiwa bencana alam, yang didominasi banjir dan tanah longsor,” kata Yulizar.
Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah bencana yang diprediksi terjadi di provinsi Sumsel sepanjang 2012 ini,menurut Yulizar, pihaknya telah menyiapkan sejumlah personel yang disiagakan di daerah-daerah yang dianggap rawan bencana tersebut.
Selain itu, Yulizar juga mengharapkan kepada pemerintah kabupaten/kota di Sumsel yang belum memiliki BPBD, untuk segera membentuknya. Sebab fungsi dan tugas BPBD sebagai koordinator tanggap darurat bencana di tiap-tiap wilayah terjadinya bencana adalah penting.
Sementara, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Sumsel Apriyadi memastikan demi mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam berupa banjir dan tanah longsor, di wilayah provinsi Sumsel, pihaknya menyiagakan personel dan stok bantuan makanan selama 24 jam.
Artinya, Pemprov Sumsel siap kapan pun diminta untuk menyalurkan bantuan bagi daerah kabupaten/kota di Sumsel, yang terjadi bencana alam.
“Personel Tagana maupun stok bantuan makanan di gudang Dinsos Sumsel stand by 24 jam. Kapan pun terjadi bencana alam di kabupaten/kota siap dikerahkan,” kata Apriyadi.(azh)
()