Warga berniat mengusir keluarga Bilson
A
A
A
Sindonews.com - Warga Desa Tapian Nauli Saurmagita, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) berniat mengusir keluarga Bilson Hutabarat karena diduga melakukan praktek ilmu hitam dan memelihara begu ganjang (sejenis jin).
Dari versi warga Desa Tapian Nauli Saurmagita yang melakukan pengeroyokan, sebelum aksi pengerusakan dan pelemparan, puluhan warga desa mendatangi rumah Bilson. Awalnya warga meneriaki Bilson agar keluar dari rumah dan harus segera pergi meninggalkan desa tersebut.
Ketika keluar dari rumah, Bilson dan anaknya Hot Saroha Hutabarat terlihat memegang golok. Lalu salah seorang warga memukul tangan Bilson dengan sebilah kayu panjang sehingga golok terlepas dari tangan. Sesaat kemudian terjadilah aksi pengeroyokan terhadap Bilson.
“Sementara Hot Saroha Hutabarat dihujani lemparan batu dan kayu. Sehingga parang yang dipegangnya juga terlepas dari tangan. Sempat terjadi pergelutan antara warga dengan Bilson serta anaknya. Namun diduga karena tidak sanggup melawan, Bilson dan anaknya mundur dan lari ke kebun karet dari belakang rumah mereka diikuti istri dan cucu Bilson,” ungkap salah seorang warga, Tigor Simanungkalit (23) menjelaskan, Selasa (8/5/2012).
Tigor mengatakan, pada 2008 lalu, Bilson pernah terlibat perkelahian dengan warga desa bernama Linner Sitompul. Dalam perkelahian tangan kosong Bilson unggul, namun anehnya, sore harinya Linner Sitompul meninggal dunia.
“Kematian Linner disebabkan luka dalam di bagian hati, sementara dalam perkelahian itu Linner Sitompul tidak mengalami luka parah. Oleh warga kematian Linner Sitompul diduga karena ilmu santet oleh Bilson,” tuturnya.
Kedua warga ini kembali melanjutkan cerita, pada tahun 2009 lalu, seorang warga desa juga ditemukan sakit aji tur-tur (semacam penyakit kusta) dan akhirnya meninggal dunia.
“Warga desa curiga bahwa kematian warga tersebut adalah ulah ilmu santet Bilson. Hingga terakhirnya munculnya penyakit lumpuh kaki yang diderita oleh Janto Zebua,” tukas Tigor.
Kapolsek Pandan AKP. Edi Sidauruk, membenarkan peristiwa itu. “Kita sudah mengamankan keluarga itu dan para korban sudah membuat membuat laporan pengaduan,” katanya.(azh)
Dari versi warga Desa Tapian Nauli Saurmagita yang melakukan pengeroyokan, sebelum aksi pengerusakan dan pelemparan, puluhan warga desa mendatangi rumah Bilson. Awalnya warga meneriaki Bilson agar keluar dari rumah dan harus segera pergi meninggalkan desa tersebut.
Ketika keluar dari rumah, Bilson dan anaknya Hot Saroha Hutabarat terlihat memegang golok. Lalu salah seorang warga memukul tangan Bilson dengan sebilah kayu panjang sehingga golok terlepas dari tangan. Sesaat kemudian terjadilah aksi pengeroyokan terhadap Bilson.
“Sementara Hot Saroha Hutabarat dihujani lemparan batu dan kayu. Sehingga parang yang dipegangnya juga terlepas dari tangan. Sempat terjadi pergelutan antara warga dengan Bilson serta anaknya. Namun diduga karena tidak sanggup melawan, Bilson dan anaknya mundur dan lari ke kebun karet dari belakang rumah mereka diikuti istri dan cucu Bilson,” ungkap salah seorang warga, Tigor Simanungkalit (23) menjelaskan, Selasa (8/5/2012).
Tigor mengatakan, pada 2008 lalu, Bilson pernah terlibat perkelahian dengan warga desa bernama Linner Sitompul. Dalam perkelahian tangan kosong Bilson unggul, namun anehnya, sore harinya Linner Sitompul meninggal dunia.
“Kematian Linner disebabkan luka dalam di bagian hati, sementara dalam perkelahian itu Linner Sitompul tidak mengalami luka parah. Oleh warga kematian Linner Sitompul diduga karena ilmu santet oleh Bilson,” tuturnya.
Kedua warga ini kembali melanjutkan cerita, pada tahun 2009 lalu, seorang warga desa juga ditemukan sakit aji tur-tur (semacam penyakit kusta) dan akhirnya meninggal dunia.
“Warga desa curiga bahwa kematian warga tersebut adalah ulah ilmu santet Bilson. Hingga terakhirnya munculnya penyakit lumpuh kaki yang diderita oleh Janto Zebua,” tukas Tigor.
Kapolsek Pandan AKP. Edi Sidauruk, membenarkan peristiwa itu. “Kita sudah mengamankan keluarga itu dan para korban sudah membuat membuat laporan pengaduan,” katanya.(azh)
()